07-🍑🐢

995 90 1
                                    

Aku update buat nemenin malam minggu kalian wkwk.
Rawan typo!

Jeffrey dan Kinan kini sudah berada disalah satu restoran yang tak jauh dari perusahaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeffrey dan Kinan kini sudah berada disalah satu restoran yang tak jauh dari perusahaan.
Tak jauh kalau pakai kendaraan, mungkin kalau jalan kaki bisa memakan waktu kurang lebih 15 menitan.

"kamu mau pesen apa?"tanya Jeffrey

"spagethi sama ice americano aja pak"ucap Kinan

"jangan panggil pak, ini diluar kantor"ucap Jeffrey

"panggil kaya waktu kecil aja"lanjutnya

"iya kak Jeff"

Jeffrey hanya tersenyum. Lalu memanggil pelayan.

"kamu apakabar?"tanya Jeffrey

"baik pak--maksud saya kak"ucap Kinan

"kamu ga tanya kabar saya?"

"kak Jeff apakabar"

"baik juga"

Hening beberapa saat, hingga Kinan mengucapkan pertanyaan yang begitu mengganggu pikirannya.

"kak Jeff kemana aja?"

Jeffrey menatap Kinan "saya waktu itu terpaksa pergi karna harus ikut papa ke luar negeri. Melanjutkan sekolah, dan sekalian belajar bisnis"

"maaf waktu itu saya ga pamitan dulu sama kamu, waktu itu keadaannya lagi kacau banget"

Kinan tersenyum maklum "gapapa kok kak, udah lalu juga"

"cuma ya waktu itu aku mikir aja, apa karna aku suka jail sama kakak makanya kak Jeff pergi ninggalin aku"

Jeffrey mengenggam tangan Kinan "ngga, saya beneran gaada niat buat ninggalin kamu"

"iya kak, tau kok"

Sedikit cerita saat Jeffrey pergi meninggalkan Kinan waktu itu.
Jadi pada saat Kinan kelas X yang kebetulan beberapa bulan lagi menginjak kelas XI Jeffrey tiba-tiba pergi ninggalin Kinan. Waktu itu Jeffrey adalah kakak kelasnya.

Terpaksa Jeffrey meninggalkan sekolahnya di Indonesia dan melanjutkannya diluar negeri tepatnya Belanda.
Karna pada saat itu, cabang perusahaan papanya yang ada di Belanda tengah mengalami kesulitan bahkan hampir bangkrut karena salah satu pegawainya ada yang melakukan korupsi. Dan itu tidak sedikit tentunya.

Jeffrey yang memang anak tunggal cowok satu-satunya, mau tak mau harus ikut papanya.
Melanjutkan sekolahnya dan belajar bisnis disana. Sedangkan untuk perusahaan yang ada di Indonesia, papa nya menitipkannya kepada pamannya sekaligus sebagai orang kepercayaan papanya.

Selama hampir 5 tahun Jeffrey berada di Singapura. 5 tahun itu pula Kinan telah berhasil menyelesaikan pendidikan SMA nya dan sekarang ia telah masuk perguruan tinggi impiannya.

Sebulan semenjak kepergian Jeffrey, Kinan selalu bertanya kepada mamanya.

"mah kak Jeff gabakal pulang apa?"

"mah kak Jeff lagi ngapain ya disana?"

"mah kak Jeff masih inget Kinan ga ya?"

"kak Jeff kangen Kinan ga ya?"

Kurang lebih seperti itu. Namun semenjak Kinan masuk peeguruan tinggi. Kinan mulai menerima semuanya. Menerima fakta bahwa kak Jeff nya telah pergi meninggalkannya.

"Kinan"

"Kinan"

Lamunan Kinan buyar karna tepukan Jeffrey.

"kenapa kak?"

"jangan melamun, makanannya udah nyampe"

"ah iyaa"

Kinan dan Jeffrey memakanan makanannya dengan khusyuk.

Setelah selesai makan siang mereka berdua kembali ke kantor.

"jangan ngelamun mulu"ucap Jeffrey

"ngga"

"yaudah semangat kerjanya"

"kakak juga"

Jeffrey kembali ke ruangannya begitupun Kinan.

"cie yang udah makan bareng si pak boss"goda Silla

"apa sih mbak, cuma makan doang"ucap Kinan

"jarang-jarang lo si pak boss mau makan sama pegawainya. Bisa diitung pake jari"ucap Airin

"bukan lagi mbak, si pak boss kan kalau udah istirahat kadang suka diem doang diruangannya dan nyuruh mbak Wenda bawain makan siangnya"ucap Silla

"mbak Silla paham banget kayanya sama kelakuan pak boss"ucap Kinan terkekeh

"Silla kan lambe Kin, dia juga masuk obrolan gossip kantor"ucap Airin

"ih demi apa mbak? Ada gossip apa nih btw"

"gossip kamu yang abis makan siang sama si pak boss"

"kok aku lagi yang kena"

"haha udah Sill kasian Kinannya"lerai Airin

"oh iya mbak ga makan siang juga sama pak Harsa?"tanya Kinan

Silla memasang wajah terkejut "ih apaan kok ke pak Harsa segala sih"

"cie mbak Silla salting"

"oh iya, Silla kan lagi deket ya sama pak Harsa"timpal Airin

"iya mbak. Bahkan waktu itu Kinan liat mereka lirik-lirikan"ucap Kinan

"lirik-lirikan gimana maksud kamu?"tanya Airin

"jadi waktu itu....."

Ucapan Kinan terhenti karna Silla membekap mulut Kinan "kerja-kerja, gosip mulu"

Kinan dan Airin hanya tertawa melihat wajah memerah Silla.

"haha mbak wajah mbak merah banget"

"diem Kin"

Boss - Jung Jaehyun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang