Rawan typo!!!
Malamnya, setelah semua teman-teman mereka pulang, pasangan suami istri itu kini tengah berada dihalaman belakang rumah mereka. Dengan posisi berbaring dan kepala si suami diatas paha istrinya. Sesekali Jeffrey mencium tangan Kinan.
"Sayang."panggil Kinan
"Kenapa? Mau sesuatu hmm?"tanya Jeffrey
Kinan menggeleng "aku mau ngomong sesuatu."
"Ngomong aja sayang."
"Aku kan udah wisuda, udah lulus. Aku boleh kerja kan?"
"Emangnya kamu mau kerja? Gamau dirumah aja?"
"Aku mau nya sih kerja, itu juga kalau kamu ngebolehin."
"Tapi kamu ga lupa kan, kalau kamu lagi hamil? Bukannya aku ngelarang kamu ya sayang, tapi aku takut kamu kenapa-napa. Apalagi kamu lagi hamil muda."
"Tapi masa aku dirumah doang, bosen dong."
Jeffrey bangun lalu duduk dan menghadap sang istri lalu menggenggam tangannya.
"Mau kerja banget hmm?"
"Ga pake banget juga."
"Haha iya. Maksud aku, kamu mau kerja?"
Kinan mengangguk.
"Dikantor aku mau? Jadi sekretaris pribadi aku? Kalau gamau ya berarti kamu dirumah aja."
Kinan memukul lengan Jeffrey "Tanyanya satu-satu kenapa sih ih."
Jeffrey tertawa lalu mengusap kepala Kinan "yaudah, maaf ya sayang."
"Jadi...?"
"Emmm, emangnya kamu ga punya sekretaris dikantor?"
"Ada."
"Kalau udah ada, kenapa nyuruh aku jadi sekretaris juga?"
"Kamu ga ngerti? Aku kan tadi bilangnya sekretaris pribadi, alias kamu harus kerja buat aku."
"Ya emangnya sekretaris kamu sebelumnya bukan kerja buat kamu?"
"Ya ampun sayang, bukan gitu maksud aku. Aku cium kamu ya lama-lama."
Kinan tertawa "haha becanda, aku paham kok."
"Tapi aku tetep dikasih kerjaan kan?"tanya Kinan
"Tetep dikasih, tapi ga bakal yang berat-berat."
"Yaudah gapapa, yang penting aku ada kegiatan hehe."
"Jadi besok udah bisa ikut kamu dong?"
"Lusa ya, besok kamu istirahat total dulu dirumah."
"Yaudah, makasih ya Daddy."ucap Kinan menirukan suara anak kecil
"Everything buat mommy sama princess Daddy."ucap Jeffrey sembari mengelus perut rata Kinan
"Kok princess, kalau anaknya cowok gimana?"
"Gapapa, berarti next time harus punya satu yang kaya princess."
"Haha, apapun jenis kelaminnya nanti semoga sehat baby nya ya."
"Udah malem, ayo masuk."
Jeffrey menggandeng Kinan untuk masuk ke dalam rumah, mengingat malam semakin larut.
Namun bukannya langsung pergi ke kamar, kini mereka melipir ke dapur. Dikarenakan bumil ingin memakan sesuatu.
"Pudingnya yang coklat ya sayang."
"Siap, kamu duduk aja. Biar aku bikinin."
Kinan menurut dan hanya menyaksikan Jeffrey yang sedang membuat puding itu.
"Taruh di dalem kulkas, biar tambah enak. Nanti besok aku makannya."
Jeffrey memasukan puding nya kedalam kulkas.
"Udah kan? Tidur?"tanya Jeffrey
"Mau semangka hehe."
"Bentar, tapi tadi kayanya di kulkas ga ada."
Jeffrey mengecek ke dalam kulkas dan benar saja, semangkanya tidak ada.
"Ga ada sayang, adanya apel. Mau?"
"Yahhhh."
"Yaudah deh gapapa. Tapi tolong potongin ya."
"Apapun untuk kamu."
Setelah memotong-motong apelnya, dan Kinan juga memakannya. Kini pasangan pasutri itu bersiap untuk tidur.
"Bersihin dulu mukanya, abis itu cuci muka, gosok gigi, cuci tangan sama kaki."ucap Kinan yang kini tengah mengoleskan skincare malamnya
Jeffrey menurut dan melaksanakan semua perintah Kinan.
•••
Semakin tidak jelas, sejujurnya aku udah gatau mau gimana lagi gengsss.
Mungkin beberapa chapter lagi menuju end ngggggggg.*Nih tak kasih bonus
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss - Jung Jaehyun [✓]
Fiksi Penggemar--ft. Jung Jaehyun, Kim Yerim © meearchive, 2021 Ini tentang si boss yang ganteng namun dingin. Sisi hangatnya hanya akan keluar jika bersama keluarga dan orang terkasihnya. Lalu ada mahasiswi magang bernama Kinan Kalleandra Putri yang ternyata ada...