12-🍑🐢

794 83 1
                                    


Rawan typo!

Malam setelah pertemuan antara kedua orangtua Kinan dan Jeffrey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam setelah pertemuan antara kedua orangtua Kinan dan Jeffrey. Kini hubungan keduanya mulai dekat. Dimana Jeffrey yang selalu mengantar jemputnya ke kantor, sehingga membuat kedua mbaknya penasaran dan menanyakan ada hubungan antara mereka berdua.

Kinan yang memang berniat tidak akan menyembunyikan hubungannya ini dari kedua mbaknya, lalu menceritakannya. Dan tentu saja respon kedua mbaknya senang dan sedikit terkejut.

"bagus deh sekarang si pak boss ada pawangnya. Jadi kalau makan siang ada yang nemenin haha"

"mbak Airin kalau ngomong suka bener haha"

Kinan hanya tertawa mendengar penuturan kedua mbaknya.

Ting

Kinan mengecek ponselnya. Menampilkan pesan masuk yang dikirimkan Jeffrey.

Kak Jeff
|Kinan makan siangnya diruangan aku ya, lagi males keluar.

Kinan
|Iya kak, gapapa. Kak Jeff okay kan?

Kak Jeff
|I'am okay Kinan, cuma agak sedikit pusing aja.

Kinan
|Badan kak Jeff panas juga ga?

Kak Jeff
|Sedikit.

Kinan
|Kinan kesana ya?
|Mau dibawain teh ga?

Kak Jeff
|Iya kesini aja.
|Gausah.

Dengan sedikit tergesa-gesa Kinan melangkah menuju ruangan Jeffrey. Begitu membuka pintu, terlihat Jeffrey yang sedang duduk dikursinya dan tangannya yang memijit pelipisnya.

Kinan menghampiri Jeffrey "Jeff"

Jeffrey menatap Kinan "aku udah suruh Wenda buat bawain makan siangnya, mungkin bentar lagi dateng"

Kinan tak menghiraukan ucapan Jeffrey, dirinya melangkahkan kakinya agar lebih dekat dengan Jeffrey lalu tangannya memijat pelipis Jeffrey.

"kalau sakit tuh bilang, jangan terlalu dipaksain kerja. Ga sayang apa sama badan sendiri?"tanya Kinan

Jeffrey memejamkan matanya menikmati pijatan Kinan dipelipisnya.

"aku lagi sakit loh, masa dimarahin?"ucap Jeffrey lirih

"gimana ga marah coba, kamu sering skip makan kan? Trus suka begadang juga kan? Ngaku?"tanya Kinan yang tak melepaskan tangannya dari kepala Jeffrey.

"pekerjaan lagi banyak banget, ya mau gamau harus begadang. Dan kadang kalau makan malem suka skip, saking sibuknya. Nyampe mama suka omelin karna suka skip makan"

"ya wajar lah tante Jessi ngomel, orang kamunya ga makan trus ditambah begadang. Nyari-nyari penyakit aja sih lagian"

Jeffrey memeluk Kinan yang berdiri disampingnya. Kepala Jeffrey hanya sebatas perut Kinan.

"pusing nih, udah dulu ngomelnya"suara Jeffrey teredam karna kepalanya berada diperut Kinan.

Kinan mengusap kepala Jeffrey "minum obat dulu ya?"

Jeffrey menggelengkan kepalanya "gasuka"

"biar cepet sembuh"

Jeffrey kembali menggelengkan kepalanya "pait"

"namanya juga obat, kalau manis permen"

Obrolan mereka terhenti karna ketukan pintu. Kinan melepaskan pelukan Jeffrey lalu membuka pintu, ternyata mbak Wenda yang membawa makanan.

Kinan menerima makanannya tak lupa mengucapkan terimakasih "makasih ya mbak, maaf jadi ngerepotin"

"gapapa, udah tugas mbak juga Kin. Yaudah kalau gitu mbak pamit makan siang dulu"ucap Wenda

Kinan mengangguk, setelah kepergian Wenda Kinan menutup pintu dan menaruh makanannya dimeja dekat sofa yang ada diruangan Jeffrey.

"sini, makan dulu"ucap Kinan

Jeffrey menghampiri Kinan dengan langkah lunglai lalu menundukkan tubuhnya disamping Kinan.

"aku pesen obat dulu lewat aplikasi trus nanti minta mbak Silla bawain kesini"ucap Kinan sibuk dengan ponselnya

Setelah memesan obat, Kinan mengirimkan pesan kepada Silla. Untungnya mbaknya itu mau direpotkan oleh Kinan.

Kinan meletakkan ponselnya dimeja, lalu mengambil makanannya dan berniat menyuapi Jeffrey.

"nih aaaaaaa"

Jeffrey yang bersender disofa menerima suapan dari Kinan.

"kamu juga makan"

"iyaa"

Setelah menyuapi Jeffrey, Kinan juga menyuapkan makanan untuk dirinya. Tak terasa kini makanannya sudah habis. Dan bertepatan dengan obat yang sudah datang.

Kinan mengambil bingkisan dari tangan Silla "makasih loh mbak udah mau direpotin hehe"

"iya sama-sama, cepet sembuh buat si pak boss"ucap mbak Silla

"siap"

Kinan menghampiri Jeffrey yang kini merebahkan tubuhnya disofa.

"minum dulu obatnya"ucap Kinan

Jeffrey membuka matanya lalu kembali terduduk.

Dengan paksaan akhirnya Jeffrey menelan obatnya. Walaupun ada sedikit drama tadi, tapi untungnya Kinan tak gentar agar Jeffrey meminum obatnya. Toh buat kesehatan Jeffrey sendiri, pikirnya.

"mau pulang aja ga?"tanya Kinan yang melihat Jeffrey kembali merebahkan tububnya.

Jeffrey menggelengkan kepalanya "aku disini aja, kalau pulang dan tau aku sakit pasti dimarahin mama"

"yaudah tidur aja kalau gitu"ucap Kinan

Jeffrey bangun dan menarik Kinan agar duduk disampingnya, lalu Jeffrey merebahkan kembali tubuhnya dengan kepala yang ada diatas paha Kinan.

"pijitin, kepala aku sakit"

"bentar, Kinan kabarin mbak Airin dulu ya"

Kinan mengambil ponselnya lalu mengabari Airin bahwa dirinya izin harus mengurus Jeffrey yang sedang sakit dulu. Tentu saja Airin mengizinkan, apalagi ini menyangkut si pak boss.

Setelahnya, kini tangan Kinan memijat pelipis Jeffrey hingga membuatnya tertidur. Ditambah efek obatnya hingga membuatnya cepat tertidur.

Boss - Jung Jaehyun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang