11. Kedatangan Tokoh Baru

6K 535 100
                                    

_🥀Happy Reading🥀_

Saat ini Sheza sedang berada di dalam kamarnya, yah setelah kejadian tadi dimana sheza yang di tawari untuk bergabung dengan mafia tersebut dan berakhir dengan tolakan sang daddy juga ke 8 keluarga lainnya, yang membuat sheza juga enggan mengikuti sekumpulan mafia dirinya lebih menyukai ketenangan dari pada mengikuti jejak mafia yang pasti dirinya akan menjadi incaran oleh para mafia yang membenci black rose padahal black rose sendiri tidak pernah mencari musuh namun mereka lah yang mencari musuh tersebut.

Karna permintaan zahra juga yang tiba-tiba ingin langsung pulang, dengan wajah yang ketakutan sambil memegang Sheza yang sedang kebingungan ketika melihat sang mama yang ketakutan.

"Kenapa mama tadi kayak orang ketakutan banget yah, aneh"gumam Sheza sambil duduk di tepi ranjang.

Sheza yang merasakan pergerakan di arah samping nya langsung menatapnya, yang ternyata itu adalah Aren.

"Unda hiks..."panggil Aren yang terbangun dari tidurnya sambil terisak.

"Kenapa hm"jawab sheza sambil mengelus rambut Aren dengan lembut.

"Au cucu unda hiks..."isak Aren.

"Yaudah bunda bikini susu dulunya, Aren tungguin dulu di sini okey"Ucap Sheza dengan nada lembut.

"Hm api cucunya acukin ana otol ya unda"Ujar Aren menatap sheza dengan wajah yang masih menahan kantuk.

"Okey, kamu tunggu dulunya jagain juga adik-adiknya"Jawab sheza yang langsung di angguki oleh Aren dan sheza yang sudah mendapatkan jawaban dari Aren langsung bergegas menuju dapur membuat kan susu yang biasa Aren minum.

10 menit kemudian

Sheza masuk ke dalam kamarnya sambil membawa tiga botol susu untuk Aren dan duo L, awalnya sheza hanya membuat satu botol susu saja tetapi setelah berfikir pasti duo L akan terbangun juga.

Dan yah ternyata dugaannya benar ketika dirinya masuk ke dalam kamar sheza melihat ketiga bocah yang sedang menatapnya polos.

"Kenapa bangun hm"tanya sheza kepada duo L.

"Nda uu"ujar Lean dan Lian, sheza yang mengerti akan ucapan duo L langsung memberikan dua botol susu kepada mereka dan juga memberikan satunya lagi kepada Aren.

Setelah mendapatkan susu dari sheza ketiga bocah pun langsung membaringkan tubuhnya sambil meminum susu dalam dot.

Sheza pun langsung membenarkan dirinya untuk menjelajahi alam mimpinya, kan siapa tau dirinya memimpikan jodoh di masa depannya.

Ceklek

Pintu kamar sheza terbuka menampilkan ke delapan keluarga, kecuali Para anak yang sudah tidur yah mereka adalah orang tua ke delapan keluarga itu.

Zahra dan Anggi menghampiri sheza yang sedang terlelap tidur di tengah ketiga bocil.

Zahra pun mengelus rambut sheza dengan lembut begitu pun dengan Anggi yang mengelus pipi lembut milik sheza.

"Aku tidak mau kehilangannya, nggi"Lirih Zahra yang sudah meneteskan Air matanya begitu pun dengan Anggi.

"Aku juga tidak mau kehilangan dirinya Zah"Jawab Anggi dengan lirih.

"Apa kita harus membawa kesayangan kita pergi jauh"Ucap Zahra dengan antusias kepada ke delapan keluarga itu.

"Kalau kita membawanya jauh maka mereka akan lebih curiga lagi Zah"Jawab Ares.

"Kita bahas masalah ini di ruang rahasia"Final Opa bagaskara.

Mereka semua pun menganggukkan kepalanya dan langsung keluar dari kamar Sheza, namun mereka tidak menyadari jika sedari tadi Arthur dkk mendengar percakapan mereka dari awal, namun di saat mereka keluar, Arthur dkk pun langsung bersembunyi.

Sheza Sang AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang