Saat ini hujan tengah mengguyur kota Tokyo dihari minggu. Orang-orang yang menanti weekend menjadi kecewa karena terhalangi hujan itu. Tak terkecuali gadis bernama Ayaka Y/N yang tengah memandangi hujan dari balik jendela.
"Padahal aku ingin berbelanja dengan Shoko dan Riko-chan ," gumannya.
Y/N menutup tirai jendela. Kemudian, ia duduk di sofa lalu menyenderkan dirinya. Ia menghela nafas, lelah dengan situasi saat ini.
Y/N sangat benci dengan hujan. Menurutnya, hujan adalah penghalang yang menyebalkan, Karenanya ia tidak bisa melakukan kegiatan apapun. Seperti saat ini janjinya untuk berbelanja bersama sahabatnya harus batal karena hujan. Mereka tidak mau baju mereka basah, apalagi kedinginan.
Meow~
Kucing dengan bulu putih mendekati Y/N. Seolah dia tahu bahwa kini majikannya sedang tidak baik-baik saja, jadi dia berusaha untuk menghiburnya. Kucing itu mengelus kaki Y/N dengan kepalanya lalu mengitarinya, membiarkan bulu halusnya mengenai kaki sang gadis.
Seketika mood Y/N membaik karena tingkah gemas kucingnya. Ia mengambil kucing itu, kemudian mengelus kepalanya.
"Terima kasih, Catoru," ucap Y/N sambil menikmati bulu halusnya.
Ting...tong...
Terdengar suara bel pintu berbunyi.
Segera Y/N menuju asal suara tersebut─masih dengan menggendong kucing itu ditangannya.
Y/N bertanya-tanya, Siapa yang mau mengunjunginya saat hujan begini?Gadis itu membuka pintunya. Ia terkejut setelah tahu siapa yang mengunjunginya.
"Ohayou, Y/N-chan~"
"Gojo-san?!"
Terlihat seorang lelaki berdiri dengan payung hitam ditangannya.
Gojo tersenyum. Ia menutup payung hitam miliknya lalu menaruhnya di rak sepatu. Setelah itu, ia langsung menerobos masuk kedalam rumah Y/N tanpa meminta izin pemiliknya.
"Hei! Berhenti tubuhmu itu basah!" Y/N menghentikan Gojo setelah menyadari terdapat tetesan air yang jatuh ke lantai dari tubuhnya. Mungkin Gojo tidak bisa memegang payung dengan benar atau dia hanya bermain-main dengan hujan.
Y/N menurunkan kucing putihnya. Kemudian, ia menyuruh Gojo untuk menunggunya sampai gadis itu kembali membawa handuk untuknya. Lelaki itu menuruti perkataannya sambil mengobrol dengan kucing yang mirip dengan warna rambutnya.
Y/N kemudian kembali dengan handuk bersih ditangannya. Ia memberikannya kepada Gojo dan tentunya lelaki itu menerimanya. Gojo mengusap rambut salju miliknya dengan handuk itu.
"Lepaskan jaketmu, akan aku keringkan."
"Baiklah."
Gojo melepaskan jaket berwarna hitam miliknya lalu memberikannya kepada Y/N. Untungnya ia menggunakan kaos putih dan itu masih kering.
"Duduklah dan selesai rambut basahmu itu."
Y/N pergi untuk menjemur jaket milik Gojo. Sedangkan, lelaki itu kini duduk di sofa sambil melanjutkan mengeringkan tubuhnya yang basah. Tak lama kemudian gadis itu kembali lalu ia duduk samping Gojo.
"Kenapa kau kesini?" tanya Y/N yang heran dengan kedatangan Gojo di hari yang hujan ini.
"Shoko bilang kalian gagal untuk belanja. Aku tahu kau pasti bosan dirumah dan aku juga sama makanya aku kesini hehe," jawab Gojo disertai tawa.
"Kenapa tidak dengan Geto-san saja? Bukankah kalian selalu bersama?"
"Tidak, dia membosankan. Pasti sekarang dia sedang membaca bukunya."
"Hee...."
Gojo selesai mengeringkan rambutnya, lalu ia menaruh handuk itu dilehernya. Jujur, kini ia merasa agak kedinginan. Tubuhnya agak menggigil tapi ia menahannya berusaha untuk tidak menunjukkannya pada Y/N, takut ia akan khawatir padanya. Tapi sayangnya, Y/N mengetahuinya. Terlihat dari tangan kanan milik Gojo yang terus mengusap tangan kirinya.
"Sepertinya nabe cocok untuk cuaca hari ini, kau mau?" tawar Y/N.
"Aku tidak akan menolaknya, sih." jawab Gojo menerima tawaran Y/N.
Y/N tersenyum mendengar persetujuan Gojo. Dengan segera ia pergi ke dapur, menyiapkan bahan untuk membuat *nabe. Gojo beralih duduk dimeja makan. Disana ia memperhatikan gerak-gerik Y/N yang menyiapkan bahan masakan itu. Tak lama kemudian, gadis itu membawa sebuah panci serta kompor portable dan bahan-bahan masakan.
(*Nabe : jenis masakan Jepang yang dimasak dan dihidangkan di dalam panci besar.)
Y/N memasukan air kedalam panci lalu menyalakan kompor. Setelah mendidih, gadis itu mulai memasukkan sayuran dan bahan-bahan kedalam panci dan menutupnya.
Beberapa lama kemudian, Y/N membuat penutup panci itu. Terlihat asap yang mengepul dari masakan. Akhirnya gadis itu selesai memasak.
"Wah, kelihatannya enak," ujar Gojo.
Y/N memindahkan masakannya ke mangkuk kecil lalu menyajikannya pada lelaki itu. Gojo dengan tidak sabarnya langsung memakan nabe buatan Y/N.
"Huwaa... Panas!" Gojo membuang nafas dari mulutnya karena kepanasan.
"Dasar, tiup dulu!" Y/N menggelengkan kepalanya karena tingkat Gojo yang tidak sabaran seperti anak kecil.
Selanjutnya, Gojo mengikuti perintah Y/N dengan meniupkan makanannya terlebih dahulu lalu ia memakannya. Bisa ia rasakan sensasi lezat dari masakan Y/N.
"Woah, Enak!"
"Syukurlah."
Y/N menatap Gojo yang menikmati makanannya. Ia memang sengaja membuat nabe karena ia tahu lelaki itu merasa kedinginan. Gadis itu berharap tubuh lelaki itu bisa hangat dengan masakannya.
"Apa sudah terasa lebih hangat?" tanya Y/N memastikan.
"Hee... Kau menyadarinya ya."
"Tentu saja, siapapun akan merasa dingin saat terkena hujan."
"Hehe... Ya sudah hangat kok."
Gojo mengukir senyuman. Sebenarnya, rasa hangat itu bukan dari masakan. Akan tetapi, rasa hangat itu berasal dari perhatian dan rasa tulus Y/N yang membuat makanan hanya untuknya.
"Oh ya, Y/N-chan punya es krim tidak?"
"Bodoh! kau mau sakit ya?"
"Hehe...."
Y/N dan Gojo menghabiskan weekend mereka didalam ruangan. Walaupun cuaca hujan mereka masih bisa melakukan berbagai macam hal dan itu membuat hubungan mereka semakin dekat.
📢: Chapter ini terinspirasi dari Lea yang telat pulang sekolah karena hujan. Gak nyambung tapi hujannya nyambung 😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Dailymotion (Gojo Satoru x Reader)
RandomGerakan harian yang membuat perasaan aneh itu tumbuh dalam diri kita. Suka atau Benci? Cinta atau Dendam? Apa perasaan yang tumbuh itu? Suatu hari nanti jawaban itu akan muncul. ----------------- #FANFICTION Pair : Gojo Satoru x Female Reader •Stor...