16 : Culture Festival part 2

349 52 6
                                    

"Y/N-chan akan menggantikanku!"

"Eh?"

Kini semua pasang mata tertuju pada Y/N. Riko menunjuknya secara tiba-tiba untuk menggantikannya berperan sebagai putri salju.

"Tidak, Aku tidak bisa!"

"Y/N-chan, ayolah aku tahu kau pasti bisa." Riko menyatukan telapak tangannya, memohon pada Y/N.

"Ayaka-san, tolong gantikan Amanai-san." Geto juga memohon pada Y/N.

Sebuah tangan mendarat di bahu Y/N. Saat ia menengok ternyata tangan tersebut adalah tangan milik Shoko. Shoko mengangguk setuju bahwa Y/N yang berperan sebagai putri salju, begitu juga dengan siswa lainnya. Y/N menghela nafas kemudian mengangguk "Baiklah."

.

.

.

Y/N telah bertukar kostum dengan Riko. Sekarang ia harus memerankan putri salju. Sedangkan Riko mengganti peran Y/N yaitu bermain piano. Y/N merasa sangat gugup. Bukan karena ia merasa tidak bisa main tetapi, adegan pertama putri salju adalah bertemu dengan pangeran untuk pertama kalinya.

Harusnya aku tolak saja.

"Ayaka-san, ayo mulai." Geto memberi aba-aba.

Y/N menutup matanya. Menghela nafas berat, menenangkan diri. Setelah merasa rileks ia mulai bermain.

"Aku harap ada pujaan hati...."

Mata Y/N tak sengaja bertemu dengan manik indah milik Gojo yang tengah menatap. Seketika Y/N menjadi salah tingkah, sehingga ia lupa dengan kalimat naskahnya.

"Y/N-chan, ada apa?" tanya Riko.

"Ti-tidak apa-apa. Maaf, bisa ulangi lagi?"

Riko mengangguk paham kemudian ia mengulangi lagi musik dari awal.

Drama pun dimulai kembali.

"Aku harap-hati-pujaan... Maaf! Sepertinya aku tidak bisa."

Lagi-lagi Y/N tidak fokus karena Gojo menatapnya.

Riko menghentikan permainannya. "Y/N-chan kau pasti bisa. Coba sekali lagi katakan 'Aku harap ada pujaan hati yang menemukanku'."

Y/N menggelengkan kepalanya. "Sebaiknya yang lainnya saja yang menjadi putri salju."

Geto menyunggingkan senyuman. Sedari tadi ia mengamati Y/N dan Gojo, ia paham dengan tingkat aneh Y/N.

"Tidak apa Ayaka-san, kita bisa melewati adegan ini."

Y/N tersenyum pasrah. Sepertinya mustahil untuk ia keluar dari situasi ini.


.

.

.

Y/N menghela nafas berat. Akhirnya drama berjalan dengan kacau karena dirinya. Y/N merasa bersalah karena tidak bisa melakukan dengan baik, padahal yang lainnya sudah bekerja keras. Ia takut penampilan besok akan hancur karena dirinya. Y/N mengambil tasnya kemudian melangkah keluar kelas. Semua orang sudah pulang hanya tinggal ia sendiri. Y/N menggeser pintu kelas lalu menutupnya.

Dailymotion (Gojo Satoru x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang