15 : Cultural Festival part 1

322 51 0
                                    

Shoko menulis tokoh-tokoh cerita dari 'Putri Salju'. Ya, semuanya sepakat akan menyelenggarakan drama untuk festival budaya nanti. 

"Baiklah, sekarang kalian ambil satu gulungan kertas. Disini tertulis peran yang akan kalian mainkan. Kita akan membukanya bersama-sama."

Seluruh murid mengikuti perintah Geto. Satu persatu siswa mengambil gulungan kertas yang berada di tangan Shoko.

"Ku harap Y/N-chan yang akan menjadi putrinya. Saat SMP dia sangat bagus saat memerankan Cinderella," ucap Riko.

"Wow, benarkah? Andai saja pemilihannya tidak diundi aku akan menulis nama Y/N di peran putri," ujar Shoko.

"Kalian ini. Aku tidak begitu pandai memainkan peran, apalagi peran seorang putri. Aku ingin bekerja di belakang layar saja!"

"Baiklah semuanya, silahkan buka." Geto menyuruh semua orang untuk membuka gulungan kertas yang mereka dapatkan.

"Waw, aku menjadi ratu jahat," ucap Shoko sambil menyeringai. "Y/N-chan, kau dapat apa?" tanyanya pada Y/N.

"Aku hanya bermain piano."

"Hee... Satoru kau dapat apa?" tanya Shoko pada Gojo.

Gojo memperlihatkan isi kertasnya dengan wajah malasnya. Tertulis kata 'pangeran' disana. Shoko tertawa mengetahui peran Gojo. Bisakah lelaki itu melakukannya, mengingat sifat Gojo yang kekanakan. Tapi dengan wajah Gojo yang tampan, menjadikannya pangeran bukanlah hal yang buruk.

"Apa? Gojo yang jadi pangerannya?!" Riko terkejut mengetahui peran Gojo.

"Memang kenapa?" tanya Gojo.

"Aku putrinya sialan!"

Gojo dan Riko sama-sama memasang wajah malas.

"Lebih baik Geto saja yang jadi pangerannya," gerutu Riko.

"Sudahlah, ayo berjuang untuk festival budaya ini." Geto mencairkan suasana.

Setelah semua mendapatkan perannya masing-masing, mereka memulai latihan. Sedangkan, tim latar belakang panggung membuat properti. Geto mengatur dan memantau tugas-tugas mereka. Ngomong-ngomong soal peran Geto ia masuk dalam tim latar belakang. Riko agak kecewa karena kekasihnya itu tidak ikut tampil di panggung. Disamping itu, Gojo berusaha menghafal naskah sambil melirik Y/N yang kini sedang membantu membuat properti. Andai saja Y/N menjadi pemeran putrinya ia pasti akan bersemangat.

"Hei, kacamata aneh. Cepat hafalkan naskahnya!" celetuk Riko.

"Cih, tanpa ku baca aku sudah hafal tahu!"

"Terserah mu saja."

Y/N menatap ke arah Riko dan Gojo yang kini sedang berlatih. Hingga kini, Y/N belum meminta maaf pada lelaki surai salju itu. Mencari waktu yang tepat sepertinya mustahil karena mereka sedang sibuk dengan tugas masing-masing. Y/N menghela nafas. Ia tidak mau perasaan bersalah itu berlanjut. Ia ingin akrab dengan Gojo seperti dulu lagi.

.

.

.

"Wah, lelahnya." Shoko merenggangkan tubuhnya.

Hari sudah sore dan kini mereka sepakat untuk melanjutkannya besok. Semuanya merasa lelah karena mereka berusaha keras untuk mempersiapkan drama yang terbaik. Festival budaya ini adalah festival terakhir bagi mereka. Jadi, mereka harus mempersiapkannya dengan baik dan menjadi kenangan yang tidak akan mereka lupakan. 

Dailymotion (Gojo Satoru x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang