Y/N menatap pemandangan halaman sekolah dari balik jendela kelasnya. Seperti biasa, sekolah masih sepi karena Y/N datang lebih awal. Gadis itu menghela nafas. Ia masih memikirkan kejadian kemarin. Y/N merasa bersalah pada Gojo. Haruskah ia meminta maaf?
"Ohayou, Y/N-chan!" sapa Riko yang baru saja datang bersama Shoko.
Y/N terdiam. Ia masih terhanyut dalam pikirannya. Shoko dan Riko saling menatap. Tidak ada respon dari Y/N membuat mereka yakin terjadi sesuatu pada gadis itu.
"Y/N-chan!" seru Riko.
Pemilik nama itu tersentak, tersadar dari lamunannya.
"Ah, kalian. Ohayou."
Shoko duduk di bangkunya lalu menghadap ke arah Y/N. "Kau ada masalah?" tanya Shoko.
"Tidak, kok. Aku hanya lelah... Mungkin?"
Shoko dan Riko saling menatap kembali. Keduanya menghela nafas. Lagi-lagi Y/N menyembunyikan sesuatu dari mereka. Itulah kebiasaan Y/N, memendam masalahnya sendiri.
"Kalau ada masalah ceritakan saja pada kami, itupun jika kau mau," ucap Riko.
"Baiklah, tapi ini benar-benar aku hanya kelelahan saja."
"Ohayou, Minna," sapa Geto yang datang bersama dengan Gojo.
"Ohayou, kalian berdua," balas Riko.
Tak biasa Gojo datang dengan wajah muram. Hal itu mengagetkan Shoko dan Riko. Tak hanya Y/N tetapi juga Gojo bersikap aneh pada pagi hari ini. Mereka yakin kedua orang itu memiliki masalah yang berkaitan.
"Shoko, sepertinya kita harus merencanakan festival budaya nanti," ucap Geto pada Shoko.
"Ya ampun, aku lupa festival budaya sebentar lagi. Aku malas sekali. Kenapa aku jadi wakil ketua sih," gerutu Shoko.
"Mau bagaimana lagi. Aku juga dipilih menjadi ketua kelas. Andai saja Satoru tidak menghasut semua orang."
"Tapi memang kau cocok jadi ketua kelas Geto-kun. Benar 'kan Gojo?" ucap Riko. Tapi tak direspon sama sekali oleh Gojo.
Y/N berdiri. Kemudian hendak melangkah keluar kelas.
"Kau mau kemana Y/N?" tanya Shoko.
"Aku ingin ketoilet sebentar." Y/N pergi keluar. Sementara semuanya hanya menatap kepergian Y/N.
"Hei Satoru, kau ada masalah apa dengan Y/N?" tanya Shoko yang yakin bahwa lelaki itu memiliki masalah dengan sahabatnya.
Gojo bangkit dari duduknya kemudian menghampiri mereka bertiga.
"Huwaa, sepertinya aku membuat Y/N-chan marah!" rengek Gojo sambil memeluk Geto.
Ketiganya memiringkan kepalanya bertanya-tanya apa yang dilakukan Gojo sampai membuat Y/N marah. Walaupun Gojo sering membuat gadis itu kesal, tapi sepertinya hal yang dilakukan lelaki itu kini lebih serius.
"Coba ceritakan apa yang terjadi." Shoko meminta penjelasan dari Gojo.
Gojo menceritakan semuanya, dari dimana ia menyusul Y/N dan menolongnya dari preman sampai perkataannya yang mungkin membuat gadis itu kesal. Ketiganya mengangguk setelah mendengarkan cerita Gojo.
"Sebentar, saat itu Y/N pergi setelah Geto menyuruhmu untuk mengungkapkan perasaanmu. Jangan-jangan...."
"Y/N-chan, salah paham?" sambung Riko yang paham maksud ucapan Shoko.
"Tepat sekali."
Sekarang Gojo paham kenapa Y/N seperti menjaga jarak darinya. Ini salahnya yang selalu membuat Y/N jadi salah paham tentang hubungannya. Ia tidak berpikir panjang dan akibatnya ia menjauh dari Y/N.
"Sudah ku bilang, harusnya kau segera mengungkapkan perasaanmu!" seru Geto.
"Tapi... Aku tidak punya keberanian untuk itu."
"Kenapa? Kau takut ditolak? Apa kau terlalu malu? Atau jangan-jangan kau ingin mempermainkan perasaannya hanya untuk kesenanganmu?"
"Kenapa kau jadi berpikir seperti itu!"
"Dengar Satoru, kita ini laki-laki harus berani untuk menghadapi segala hal termasuk cinta. Dalam percintaan seorang gadis biasanya ingin mendapatkan keseriusan dalam suatu hubungan. Ayaka-san adalah seorang gadis. Jika kau hanya ingin bermain-main, sebaiknya kau berhenti mendekatinya Satoru."
Gojo menundukkan kepalanya, memikirkan perkataan sahabatnya itu. Geto benar, selama ini ia hanya bermain-main dengan perasaan Y/N dan membuat kesalahpahaman. Gojo sudah menyakiti hati Y/N. Kalau saja ia bisa sedikit dewasa, hal ini tidak akan menjadi rumit bukan?
"Wah, tak disangka. Geto, kau sekarang menjadi ahli cinta ya." Shoko kagum dengan nasihat Geto.
Geto menutup mata, kemudian tersenyum sebagai jawaban.
"Sepertinya dia begitu karenamu Riko."
"Tidak, kok. Geto-san memang dari dulu sangat bijak."
"Sudah-sudah." Geto menghentikan topik tentangnya kemudian kembali ke topik masalah Gojo.
"Sekarang apa keputusanmu, Satoru."
.
.
.
Y/N menghela nafasnya. Melangkah keluar dari toilet. Lagi-lagi dia menghindari Gojo. Harusnya ia menemuinya dan minta maaf. Tapi tubuhnya bergerak sendiri untuk kabur. Bagaimanapun ini adalah salahnya, mengatakan hal yang mungkin menyakitkan bagi lelaki itu. Gojo hanya mengkhawatirkannya, tidak seharusnya ia mengatakan bahwa Gojo bukan siapa-siapa baginya."Ayaka-san?"
Y/N berbalik, mendapati Sukuna yang kini sedang membawa setumpuk buku.
"Ryomen-san, Ohayou."
"Kau ada masalah?" tanya Sukuna yang melihat wajah murung Y/N.
"Tidak, kok. Ngomong-ngomong buku itu mau dibawa kemana?" tanya Y/N mengubah topik.
"Sensei memintaku untuk membawanya ke perpustakaan."
"Kebetulan hari ini adalah jadwalku menjaga perpustakaan, berikan saja buku itu padaku."
"Tidak bisa. Buku ini sangat berat. Biar aku saja yang mengantarkannya."
Tanpa permisi, Y/N mengambil sebagian buku dari tangan Sukuna. "Kalau begitu, aku akan membawa sebagiannya."
Sukuna menghela nafas. "Kau ini keras kepala sekali."
Y/N hanya terkekeh.
Mereka berdua melangkah pergi menuju perpustakaan. Sukuna benar, buku itu sangat berat. Y/N yang membawa sebagiannya saja sedikit kewalahan. Y/N kagum pada Sukuna yang bisa membawa semua buku tebal dan berat itu. Inikah perbedaan kekuatan laki-laki dan perempuan?
"Ayaka-san, awas!"
Dua siswa berlari kencang ke arah Y/N. Sukuna berusaha memperingatinya tetapi tak sempat. Segera Sukuna menangkap Y/N yang hampir terjatuh. Buku yang berada di tangan mereka berhamburan di tanah. Keduanya saling menatap. Mereka bisa melihat iris mata mereka satu sama lain.
Sementara itu, Gojo yang kebetulan lewat tak sengaja melihat kejadian itu. Gojo mengepalkan tangannya. Mengertakan giginya lalu berdecak kesal. Gojo memasukan kedua tangannya ke saku lalu melangkah pergi.
📢: Yok bisa yok tamat bulan ini 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Dailymotion (Gojo Satoru x Reader)
RandomGerakan harian yang membuat perasaan aneh itu tumbuh dalam diri kita. Suka atau Benci? Cinta atau Dendam? Apa perasaan yang tumbuh itu? Suatu hari nanti jawaban itu akan muncul. ----------------- #FANFICTION Pair : Gojo Satoru x Female Reader •Stor...