New Zealand. December 15, 2018.
Untuk jin hyeong,
Jika hyeong menemukan surat ini, artinya aku sudah cukup jauh dari rumah.
Aku pergi meninggalkan rumah karena sudah muak dengan semua masalah yang menghantuiku selama ini.
Kupikir keluarga ku akan menjadi keluarga terbaik di dunia ini.
Tapi tiba tiba semuanya berubah.
Daddy mulai sibuk dengan pasien ' gila ' nya dan mommy sering keluar melakukan pemotretan.
Mereka selalu berkata, bahwa semua yang ada di dunia ini tentang uang. Mereka mencari uang demi anak anaknya.
Demi hyeong, dan juga aku.
Tapi nyatanya, tidak.
Aku pergi untuk mencari kebenaran dan jika hyeong menerima surat ini, artinya aku sedang dalam pencarian itu ( kebenaran ).
Aku ingin keluarga yang utuh, hyeong...
Aku ingin mencari kebahagiaan ku sendiri di luar sana.Jangan mencariku, hyeong. Karena hyeong pun tidak lebih dari sekedar pecandu alkohol yang sering mencuri barang barang ku.
Tertanda,
Taehyung,
Yang pernah menjadi dongsaengmu.
Mataku menatap kertas yang dibuat oleh taehyung dengan kesal. Bagaimana dongsaengku bisa menulis sebuah surat penuh sarkasme seperti ini?
"Sepertinya dia pergi karena keinginannya sendiri," ucap seorang polisi yang entah sejak kapan ada di rumahnya.
Seokjin kembali ke rumah di pagi hari dan menemukan dua mobil polisi terparkir rapi di halaman rumah nya. Mereka bilang, ibu nya yang memanggil mereka karena taehyung yang tiba-tiba menghilang dari kamarnya.
"Kami akan menganggap kasus ini sebagai kasus kenakalan remaja biasa karena petugas saya tidak menemukan tanda tanda kejahatan atau penculikan disini," sambungnya dengan lugas.
"Apa tidak bisa di usahakan terlebih dahulu?" Tanya nyonya Lee. Matanya bengkak, yang bisa seokjin artikan, ia sudah menangis sejak tahu taehyung hilang dari kamarnya.Polisi dengan papan nama bertuliskan Kim Himchan di dadanya itu menggeleng tegas.
"Maaf Nyonya Lee, kami tidak dapat melanjutkan kasus ini. Sebaiknya anda hubungi sanak saudara anda dan pastikan taehyung ssi bersama mereka," katanya.
Apa mereka melepas kasus ini semudah itu? Seokjin tidak dapat lagi menahan emosi yang menggerogoti benaknya. Seokjin meremas kertas dari taehyung dan entah dapat keberanian darimana, seokjin melemparkan nya tepat ke wajah pria itu.
"Bagaimana anda bisa membiarkan dongsaeng saya di luar sana sendirian, chief?!" Dia adalah sang chief. Kepala kepolisian kota Wellington. Dan seokjin mengetahui saat melihat petugas lain memanggil nya chief. Dan dia juga berasal dari negara yang sama dengan nya, yaitu korea selatan. Himchan terlihat menghela nafas panjang sebelum menurunkan topi dari kepalanya dan menatap seokjin dengan lekat.
"Nak, dongsaengmu sudah beranjak remaja. Kau harus mengerti itu," tuturnya.
"Tapi taetae tidak mungkin menuliskan pesan konyol seperti itu," hardik seokjin tidak terima.
"Dia masih berusia 13 tahun, dan anda pikir dia akan pergi kemana? Dia bahkan tidak memiliki uang?!"
"Tenanglah, seokjin ah." Itu daddy. Ia menghampiri sang chief dan mengulurkan tangannya.
"Terima kasih karena sudah datang dan membantu kami, chief. Saya akan mengantar anda ke luar," sambungnya dengan sopan. Apa daddy juga akan menyerah begitu saja?
"Pastikan anda mendidik anak anakmu dengan benar," kata sang chief, sambil melirik seokjin dengan sinis. Seokjin tidak suka dengan polisi ini.
"Tentu. Maafkan saya soal, seokjin," ujar daddy.
"Silakan." Dan daddy memberikan akses keluar bagi polisi itu. Tapi tidak semudah itu. Seokjin buru buru berlari ke arah sang chief dan menerjang nya hingga ku dengar punggungnya menubruk dinding.
"Omo..." Lirih yeji, mommy seokjin.
"Stop, seokjin!" Daddy berusaha melerai kami dengan melepaskan tangan seokjin dari polisi itu.
"Ppali, lepaskan dia!"
"Aku tidak akan melepaskannya, sebelum orang ini melakukan tugasnya dengan benar!" Yang seokjin lakukan setelah itu adalah memperkuat cengkraman nya. Bahkan sepertinya kuku kuku seokjin akan segera merobek kerah seragam kepala polisi tersebut. Himchan dengan ekpresi datar akhirnya berkata.
"Katakan kepada saya, mengapa setelah menjadi hyeong yang buruk untuk nya selama ini, kenapa kau ingin menemukan dongsaeng anda?" Seokjin menatap nya lurus lurus dan rahang seokjin mengeras seketika. Tanpa memikirkan daddy dan mommy, seokjin mempersempit jarak di antara mereka berdua dan seokjin berseru tepat di wajahnya.
"KARENA DONGSAENG KU ITU, TUNA RUNGU!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU BROTHER ✅
FanfictionKehilangan adik laki laki nya tepat 2 hari setelah ia di pecat dari pekerjaannya.