"Dia terdengar seperti aku, bukan?" Sohyun lalu mengangkat satu alisnya.
"Ciri ciri taehyung itu terlalu umum, tapi mungkin akan lebih mudah jika kita melihatnya bersama Jisoo."
"Itu benar." Ucap seokjin setuju.
"Lalu, kita akan mulai darimana?" Tanya Taeil.
"Entahlah, bangunan nya tinggi sekali. Gedung ini pasti memiliki banyak lantai untuk kita periksa. Bagaimana menurutmu, Sohyun ah?"
Tapi Sohyun hanya diam dan mendongakkan kepalanya ke atas membuat kedua pria yang tengah menunggu jawaban nya itu sontak beralih padanya yang diam. Taeil dan Seokjin menatap ke arah Sohyun dengan bingung.
"Sohyun ah, kau baik baik saja, kan?" Tanya Taeil memastikan.
"Apa kau memiliki alergi matahari atau semacamnya?"
"Tidak, tapi..." Sohyun akhirnya mengangkat tangan nya ke udara dan menunjuk salah satu bangunan yang ada di bagian paling tertinggi pada gedung tersebut.
Dan saat Taeil dan Seokjin sudah melihat ke arah yang Sohyun tunjuk, ia pun bertanya.
"Seokjin ah, bukankah yang diatas sana adalah taehyung?"
•
•
•
"Sialan! Kenapa lift nya harus mati!"
Mereka bertiga baru saja meninggalkan lantai dasar melewati tangga darurat untuk mengejar taehyung yang mereka rasa ada di lantai tertinggi gedung ini.
Beruntung, Taeil dan Sohyun menunjukkan identitas mereka sebagai polisi kepada para penjaga di depan bangunan yang akhirnya membiarkan mereka masuk dengan alasan sedang dalam pengejaran orang buronan.
Jika dilihat dari bawah, pria yang berdiri di depan jendela itu mirip dengan taehyung, adiknya seokjin. Dan yang sedang mereka lakukan sekarang adalah berusaha memastikannya.
Taeil sudah jauh berada di depan. Sementara seokjin kewalahan hanya karena menaiki beberapa anak tangga. Tapi ia beruntung, seokjin masih bisa menyusul Taeil dan Sohyun yang berada jauh di depan.
Seokjin mendengar Taeil adalah seorang mantan atlet basket yang sepertinya juga diperjelas dengan baju yang sering ia pakai saat tidak tugas.
"Haahhh..." Sohyun membuang nafas nya begitu mereka sampai di lantai tertinggi bangunan ini. Ia berkacak pinggang sambil mengatur nafas nya yang tersengal sengal.
"Rasanya aku akan mati sekarang."
Sedangkan Taeil, dia terlihat biasa saja. Ia bahkan masih bisa berdiri tegap tanpa terlihat lelah sedikitpun.
"Dimana dia?" Tanya Taeil. " Ada banyak kamar disini."
Seokjin langsung mendongakkan dan menyemburkan nafasnya ke udara begitu berhasil menyusul mereka berdua. Seluruh pakaian seokjin sudah basah oleh keringat dan jantung nya seperti akan meloncat dari tempat nya karena berlarian tadi.
Apartemen yang didirikan sepuluh tahun ini dulu dikenal sebagai satu bangunan termewah di kota ini. Selain itu, apartemen ini memiliki tiga puluh lantai dengan fasilitas 37 kamar mewah bertipe satu, ruangan gym, ruangan musik dan seni, kolam renang dengan ukuran yang lumayan besar, setidaknya begitulah informasi yang seokjin dapat dari majalah tentang bangunan ini.
Dan dari 37 kamar ini, dimana mereka menyembunyikan taehyung?
Pada sebuah lorong yang ada dihadapan mereka, hanya terdapat tiga kamar tertutup yang mereka yakini sebagai kamar pribadi pemilik kamar. Dan saat itu, mereka hanya perlu menentukan satu diantara tiga kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU BROTHER ✅
أدب الهواةKehilangan adik laki laki nya tepat 2 hari setelah ia di pecat dari pekerjaannya.