"Katakan sekarang, siapa yang menyuruhmu melakukan ini?!" Tanya seokjin dengan tegas. Namun orang itu justru tertawa dengan nada ejek kepada seokjin.
"Saya tidak dibayar untuk menjawab pertanyaan mu, anak muda." Lalu salah satu kakinya menendang tulang kering pada kaki seokjin dengan kuat hingga seokjin kehilangan keseimbangan dan jatuh.
"Damn it!" Pekik Seokjin saat orang itu berlari dari seokjin. Seokjin bahkan tidak sanggup mengejar nya karena masih merasa sakit yang sangat pada kaki kirinya.
"Seokjin ah, sudahlah." Ucap Sohyun cemas.
"Tak apa." Sohyun menghampiri seokjin dengan Sehee yang masih berpegangan padanya.
"Apa kau baik baik saja?"
"Kurasa ada bagian kakiku yang patah, tapi aku baik." Mata seokjin beralih pada Sehee yang memandangi seokjin khawatir.
"Bagaimana dengan mu, Sehee? Apa orang itu menyakiti mu?" Gadis itu menggeleng pelan.
"Tapi dia bilang, akan menyakiti ku jika aku melaporkan nya pada orang lain." Ujar nya ragu ragu. Kali ini Sohyun yang mengambil alih.
" apa kau tahu siapa dia?" Dan Sehee lagi lagi menggeleng lesu lalu bergumam.
"Tapi aku pernah melihat nya berbicara dengan taehyung di luar sekolah. Aku merasa dia sedang mengancamnya karena taehyung terlihat ketakutan saat itu."
"Apa kau yakin namja itu adalah namja yang sama dengan namja yang berbicara dengan taehyung?" Tanya Sohyun memastikan. Sehee mengangguk cepat. Yang refleks membuat seokjin dan sohyun saling menatap cemas setelah nya.
.......
Sohyun tidak dapat melepaskan pandangan nya dari sisa uap panas yang mengepul pada permukaan cangkir nya sore itu. Mata Sohyun seolah buta dari sekitar dan telinga nya mendadak penuh dengan suara suara yang seperti keluar dari dalam benaknya sendiri setelah seokjin berkata bahwa.
"Jangan percaya pada apa yang kau lihat. Kebenaran yang sesungguhnya berasal dari keyakinan mu sendiri."
"Aku tidak bisa memecahkan teka teki ini." Gumam Sohyun. Sampai tiba tiba seseorang duduk di hadapan sohyun dan melambaikan tangannya tepat di depan wajahnya.
"Apa kau sedang sibuk, Sohyun ah? Kau bahkan belum menyentuh kopimu sama sekali." Ujar nya."Apa keadaan mu baik baik saja, Sohyun ah?" Dan Sohyun hanya tersenyum pahit untuk menanggapi Taeil. Tidak berminat berbicara dengan nya saat ini. Taeil berdehem.
"Omong omong, kau sudah dengar kabar bahwa Tuan Himchan menutup kasus hilangnya Lee Tae Hyung, bukan?" Sohyun mengangguk, dan tidak terlalu ingin menggubrisnya.
"Kurasa ini adalah waktu untuk mu berhenti, Sohyun ah." Taeil menatap Sohyun dengan lekat.
"Aku sangat mengkhawatirkan mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU BROTHER ✅
FanficKehilangan adik laki laki nya tepat 2 hari setelah ia di pecat dari pekerjaannya.