Sudah aku bilang, gantungan stiker itu akan menyala saat kita berdekatan, hyungie.
Seokjin menatap lekat halaman pertama buku berwarna biru pemberian taehyung. Sejujurnya, kepala seokjin langsung berputar hebat saat membaca baris pertama.
Seokjin tahu hadiah yang diberikan taehyung saat ulang tahun nya itu adalah sebuah gantungan ponsel berstiker LED yang akan menyala secara otomatis saat mereka berdekatan.
Tapi untuk apa taehyung memberitahu hal itu lagi padanya? Sungguh, seokjin sudah mengetahui hal itu. Kemudian seokjin merasakan ponselnya bergetar.
"Hallo?"
"Mwo?! Bagaimana bisa?" Seokjin bangkit dan membuka tirai ke emasan di hadapannya. Mobil Sohyun ternyata sudah berada di bawah.
"Baik. Aku segera turun." Ucap seokjin mengakhiri percakapan mereka.
Seokjin bergegas meraih Hoodie hitam nya yang ia gantung di belakang pintu dan seokjin bergegas menuju mobil Sohyun. Tidak ada yang bertanya kemana ia akan pergi, karena sepertinya daddy dan mommynya sudah berangkat ke kantor mereka masing-masing.
"Sohyun ah..." Seokjin duduk di sebelahnya lalu memakai sabuk pengaman.
"Bagaimana sekarang?" Namun Sohyun hanya menggeleng lemah saat menatap seokjin.
"Mereka akan menutup kasus ini. Kurasa terjadi sesuatu seperti konspirasi atau semacam astaga, aku tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Mereka bahkan mulai mempermasalahkan skandal daddy mu, seokjin ah." Sohyun hampir menjambak rambut nya sendiri jika seokjin tidak segera menahan nya.
"Yaa, yaa, tenanglah, Sohyun ah. Aku percaya padamu. Aku tidak akan marah lagi seperti kemarin. Maafkan aku." Sohyun mengangguk.
"Maafkan aku juga, seokjin ah." Seokjin mengusap puncak kepala Sohyun dengan lembut dan tersenyum padanya.
"Omong omong, apa kau masih ingat dengan gadis bernama Sehee yang kau temui beberapa waktu lalu?" Tanya seokjin pada Sohyun yang mengernyitkan dahi nya bingung.
"Dia memiliki kotak biru itu, Sohyun ah."
"Ap - bagaimana bisa?! Gadis itu berbohong padaku." Lagi dan lagi seokjin menahan Sohyun sebelum ia berubah marah.
"Nee, tapi dia mengakui nya. Dia memberikan ku sebuah buku catatan, seperti diary yang di tulis langsung oleh Taetae." Seokjin mengeluarkan buku biru tersebut dari saku jaketnya dan menyodorkannya pada Sohyun.
"Dia mengatakan hal ini di halaman pertama. Bagaimana menurut mu?" Tanya seokjin sembari menunjuk tulisan taehyung di halaman pertama. Sohyun terlihat memicingkan matanya pada tulisan itu.
"Bisa aku melihat gantungan itu, seokjin ah?"
"Tentu saja," seokjin mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan pada Sohyun.
"Stiker ini bergambar sama dengan milik taetae dan akan menyala saat kami berdekatan." Sontak wajah Sohyun berubah takjub saat itu.
"Keren sekali. Kau dapat menemukan taehyung dengan mudah kalau begitu." Ucap Sohyun antusias.
"Mwo? Tapi, bagaimana?" Sohyun mencondongkan wajah nya ke arah seokjin.
"Jika taehyung berhasil membawa stiker itu bersama nya. Kita hanya perlu membuat lampu nya menyala dan kita akan tahu bahwa kalian cukup dekat untuk bertemu."
"Tapi kita akan mulai darimana?"
Sohyun mengalihkan pandangannya dari seokjin. Untuk beberapa saat, wajahnya terlihat bingung saat sedang melihat keluar jendela. Namun kemudian ia menoleh pada seokjin sambil berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU BROTHER ✅
FanfictionKehilangan adik laki laki nya tepat 2 hari setelah ia di pecat dari pekerjaannya.