Seokjin tidak bisa tidur sejak membaca berita tentang skandal besar Minho dengan seorang teman wanita nya sedang menjadi sorotan media. Bahkan media tidak meninggalkan Minho lepas dari pengawasan kamera barang sedikitpun. Mereka berdiri di pelataran rumah dan menunggu Minho keluar dan memberi klarifikasi tentang berita itu.
Minho masih bungkam tentang skandal nya. Sang mommy yang pada dasarnya sudah terbiasa menghadapi media lebih siap memasang badan.
Namun di tengah tengah keramaian pers yang terus berusaha menerobos rumah seokjin yang tidak berpagar. Tiba tiba terdengar suara mobil yang membuat seokjin terkejut. Itu suara mobil Sohyun.
Seokjin bergegas melihat dari jendela kamar nya, dan benar saja. Sohyun dan kedua rekannya kini turun dari mobil dan menghampiri pintu rumah seokjin. Ia menerobos masuk dan berhasil masuk ke dalam rumah setelah bertemu dengan sang mommy.
"Seokjin ah, bisa kau ke bawah sebentar, nak?!" Yeji memanggil seokjin dan seokjin menuruti perintah nya.
Seokjin, Minho, dan Yeji sekarang sedang berkumpul bersama tiga polisi tersebut. Sohyun sempat melirik ke arah seokjin, sebelum akhirnya beralih dan menghindari seokjin.
"Saya turut bersedih atas hilangnya, taehyung ssi." Ujar Taeil memulai. Seokjin tidak tahu kenapa harus bertemu pria menyebalkan ini lagi. Ia hanya memandang seokjin, Minho, dan Yeji secara bergantian lalu berkata.
"Apa kalian sudah berusaha menghubungi orang orang terdekat anda?"
Dari penglihatan seokjin, Minho dan Yeji terlihat saling pandang ragu.
"Saya di sibukkan dengan beberapa projek foto. Kurasa saya akan menghubungi orang tua saya sebelum selesai." Yeji terdengar menggumam pelan.
"Apa kalian sudah menemukan nya?" Ia balik bertanya.
Taeil terkesiap dan mengernyitkan keningnya di hadapan mereka.
"Jadi, kalian benar benar membiarkan anak itu hilang begitu saja?!"
"Jaga bicara mu itu. Jangan bersikap seolah kau yang paling tahu segalanya." Taeil mendelik sinis ke arah nya sebelum akhirnya kembali memperhatikan kedua orang tua seokjin. Sohyun kemudian berdehem memecah suasana.
"Kapan terakhir kali kalian melihat taehyung ssi?" Tanya nya sopan. Tapi tetap saja, aku dapat melihat nya berusaha menghindari Sohyun saat itu.
Yeji dan Minho melirik ke arah Sohyun yang duduk menghimpitnya sebelum beralih pada Sohyun.
"Kami berbicara sehari sebelum dia menghilang." Ucap Yeji dengan hati hati. Taeil kemudian menimpalinya.
"Kemana kau pergi setelah itu Nyonya Lee?"
"Tentu saja aku pergi ke kantor ku untuk mengurus beberapa pekerjaan." Nada suara Yeji terdengar naik seolah risih.
Kali ini Sohyun yang bereaksi. Ia memicing penuh selidik ke arah Yeji.
"Maksudmu, kau pergi ke kantor dan tidak pulang malam itu, Nyonya Lee?" Yeji tiba tiba menunduk, mendadak berubah gugup.
"Aku lembur," katanya pelan. Taeil menyilangkan kedua tangannya di dada dan menatap Yeji lurus.
"Kau tidak pulang semalaman dan tidak tahu kabar putramu yang sendirian di rumah nya malam itu. Benar begitu?" Seokjin mendengar ibunya mendengus kesal.
"Kalian tidak sedang menyudutkanku, bukan?" Yeji lalu menoleh ke arah Minho.
"Bukankah yang seharusnya pulang dan menjaga taehyung adalah kau? Dimana kau malam itu, Minho?"
Seokjin melihat para detektif itu tidak berani membuka suara saat Yeji mengungkit masalah pribadi di interogasi kedua mereka. Sedangkan Minho yang tidak terima di sudutkan oleh Yeji, segera beranjak dan memandangi detektif.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU BROTHER ✅
Fiksi PenggemarKehilangan adik laki laki nya tepat 2 hari setelah ia di pecat dari pekerjaannya.