Jujur saja seokjin masih tidak bisa menerima semua opini Sohyun kemarin. Dia terus mengatakan bahwa appanya mungkin tahu sesuatu mengenai taehyung.
Ini tidak masuk akal bagi seokjin. Appanya tidak mungkin terlibat dengan kejahatan yang menjadikan taehyung sendiri sebagai korbannya. Seokjin tidak bisa mempercayai hal itu. Hanya tidak bisa.
"Aku yakin..." Sebenarnya tidak juga.
"Appaku tidak mungkin menjadi pelaku penculikan Taetae. Mana daddy yang tega melakukan hal itu kepada anaknya sendiri?"
Perasaan bingung, kesal, marah, bercampur di kepala seokjin. Rasanya seokjin ingin menumpahkan semua perasaan itu pada sesuatu dan seokjin tidak tahu pada apa
Seokjin memutuskan untuk mengubah persepsinya mengenai Minho dan berlalu menuju garasi. Motor besar seokjin ada disana dan seokjin segera mengeluarkan nya.
"Aku harus menemui Sohyun," gumam seokjin.Ada sesudah di dalam benak seokjin yang terus berkata bahwa taehyung sebenarnya tidak kabur dari rumah. Sesuatu pasti sudah terjadi. Dan gadis bernama Sohyun itu telah mencoba membuktikannya.
Tapi Minho, akan seokjin pikirkan nanti. Karena sekarang seokjin sudah sampai di depan kantor kepolisian Wellington. Sebuah bangunan menjulang tinggi di hadapan seokjin, dengan kaca sebagai dominan arsitektur nya. Seokjin merasa bangunan ini memiliki lima sampai enam lantai.
Seokjin hendak memasuki kantor polisi jika saja Sohyun tidak keluar bersama seorang pria dari bangunan tinggi itu. Seokjin memarkirkan motornya bersama motor yang lainnya dan segera mengendap ngendap mengikuti mereka. Hingga aksi seokjin berakhir di depan sebuah cafe terkenal disini, Through Cafe.
Mereka berdua masuk dan duduk di sudut cafe, sedangkan seokjin duduk satu di belakang Sohyun. Tepat di belakang gadis itu dan sepertinya Sohyun masih belum menyadari keberadaan seokjin.
"Kurasa kau butuh liburan, sayang." Ucap pria itu.
"Aku hanya..." Sohyun terdengar melenguh pelan.
"Ah, kepalaku pusing sekali."
"Apa kau baik baik saja?"
Seokjin memperhatikan pria itu. Tubuhnya tinggi, rambutnya kecoklatan, dan matanya berwarna cokelat terang. Sohyun lalu bergumam.
"Nee, bisakah kau memesankanku makanan? Aku mau Sandwich roti dengan telur, dan corn tea." Pintanya.
"Oh, tentu." Pria itu kemudian bangkit dari tempat nya.
"Aku akan segera kembali." Katanya lalu berlalu menuju counter pemesanan makanan di sudut cafe. Dan inilah kesempatan seokjin.
Setelah memastikan situasi dan kondisinya yang aman, seokjin segera mengeluarkan ponselnya dan berpura-pura mengecek sesuatu disana. Sementara tubuh seokjin, berpindah duduk dan seokjin mencondongkan tubuhnya ke belakang. Berusaha mendekati Sohyun yang berada tepat di belakang seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU BROTHER ✅
FanfictionKehilangan adik laki laki nya tepat 2 hari setelah ia di pecat dari pekerjaannya.