First

252 35 3
                                    

Wellington 2018.

Seokjin menyesap batang rokoknya yang ke empat. Seokjin membiarkan kepulan asapnya membawa semua beban di kepalanya menembus tirai keemesan yang baru diganti oleh mommynya minggu lalu.

Seokjin sudah tidak peduli dengan betapa apek dan berantakan kamar ini. Seokjin hanya ingin tinggal di dalamnya dan menjauh dari semua orang.

Kalender yang menggantung di dinding kamar memberitahu seokjin bahwa hari ini adalah hari ketiga setelah hilangnya taehyung dari rumah dan hari kelima setelah seokjin kehilangan pekerjaannya. Dan lihat? Polisi itu tidak kembali. Mereka sepertinya sudah mengubur kasus taehyung dalam dalam, seolah taehyung memang tidak pernah ada di dunia ini.

"Seokjin ah?" Tiba tiba suara mommy nya seokjin terdengar dari balik pintu.

"Kau harus keluar dan makan. Mommy sudah menyiapkan samgyetang kesukaanmu," ucap yeji dengan suara parau. Seokjin tahu mommynya sedih. Begitu pula dengan dirinya. Yang berbeda hanyalah mommynya dapat berpura pura kuat, sementara seokjin tidak.

"Mommy mohon, keluar lah..." Pinta nya dengan lirih. Seokjin memang merasa kasihan pada mommynya. Tapi seokjin tidak bisa keluar dan berpura-pura kuat di hadapannya. Seokjin berbeda dengan mommynya. Mommynya mencoba mengetuk pintu kamar seokjin beberapa kali.

"Seokjin ah, kau harus makan dan menjaga dirimu sendiri, nak," ucapnya lagi.

"Mommy dengar akan ada detektif yang datang hari ini." Seokjin langsung menoleh ke arah pintu. Benarkah?

"Mommy akan menunggumu di dapur, kurasa dia akan --"

Ting...
Tong...
Ting...
Tong...

Suara bel rumah tiba-tiba berbunyi. Perasaan seokjin mendadak gugup. Itukah detektif yang akan menangani kasus taehyung? Seokjin bergegas beranjak dari kasur dan meraih sweater abu yang seokjin gantung dibalik pintu dan keluar menyusul yeji ke lantai bawah.

Namun seokjin tidak langsung menemui detektif itu dan memilih menunggu di tangga saat seokjin mendengar sang mommy menyapa detektif itu dengan akrab.

"Sohyunie? Bagaimana kabarmu?"

Sohyun? Nama yang tidak asing. Benarkah itu detektif yang akan menangani kasus taehyung? Tapi percakapan mereka justru terdengar seperti ramah tamah seorang yang sudah dikenal lama.

Seokjin hendak kembali ke kamarnya, saat tiba tiba yeji muncul karena melihat nya.

"Seokjin ah?" Seokjin terpaksa berbalik badan dan menatap yeji datar. Namun, yeji justru tersenyum.

"Turunlah, seokjin ah. Kau harus menemui seseorang." Seokjin memutuskan untuk memecah rasa penasaran ini dengan melangkahkan kakinya menuruni tangga dan menghampiri yeji.

"Dia menunggumu di sofa," ucap yeji memberitahu seokjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dia menunggumu di sofa," ucap yeji memberitahu seokjin.

"Lihat, dia bahkan membawakanmu susu cokelat dari kedai eunkwang samchon," yeji mengangkat kantung susu yang ada di tangan nya ke udara.

I NEED YOU BROTHER ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang