Namun berkencan dengan Sohyun bukanlah tujuan awal seokjin ke tempat ini. Seokjin buru buru menepis imajinasi liar nya tadi dan mengedarkan pandangan ke sekitar. Orang orang terlihat sibuk menari di bawah lampu yang terus berputar dan seokjin tidak yakin apa bisa menemukan Kim Ji Soo di tengah keramaian ini.
Tapi seolah Dewi Fortuna sedang berpihak padanya, seokjin akhirnya berhasil menemukan nya. Wanita itu, wanita yang tanpa rasa malu memeluk bahkan mencium Tuan Lee di sudut meja bar. Ia tampak menggunakan kaun yang menurut seokjin sama dengan saat ia bertemu di rumah sakit waktu itu.
Seokjin hendak mendekati nya sampai tiba tiba ia berbalik, membelakangi seokjin dan seperti nya sedang menerima telepon dari seseorang. Penasaran, seokjin berpura pura memesan minuman kepada bartender dan duduk di sebelahnya.
Seokjin hendak menyemburkan minuman yang baru saja ia teguk saat mendengar wanita itu berseru di sebelahnya.
"Apa maksudmu?! Kalau anak bernama taehyung itu mati, nyawa mu akan jadi ganti nya?!"
•
•
•
Suara musik yang dimainkan dengan oleh DJ membuat nya terlena dan asik menari malam itu. Mereka bahkan tampak nya tidak keberatan saat ia menyelinap dan menyenggol beberapa dari mereka untuk mencari seorang bernama Kim Ji Soo.
Dari informasi yang ia dapat, wanita itu bekerja disini dan kemungkinan besar ia bertemu dengan Tuan Lee di tempat ini juga. Sohyun harus menemui nya untuk beberapa hal dan ia rasa mengirimkannya surat investigasi bukanlah cara yang paling efektif.
Wanita seperti Kim Ji Soo pastinya tidak ingin datang secara sukarela ke kantor polisi untuk penyelidikan. Ia tidak terlihat seperti wanita yang akan melakukan hal itu juga.
Dari sudut meja bar, Sohyun akhirnya melihat Jisoo. Ia tengah berdiri di dekat seseorang bertubuh kekar dengan banyak tatto di tangan nya. Malam itu, Jisoo menggunakan gaun yang tidak asing menurut nya. Seperti ia pernah melihat wanita itu menggunakan gaun yang sama sebelum nya, tapi tidak ingat dimana.
Selanjutnya, ia melihat Jisoo mulai bergerak mendekati pria itu. Merangkul nya dengan mesra dan memberi nya tatapan menggoda yang justru terlihat berbanding terbalik dengan ekspresi pria itu. Pria itu tampak enggan saat Jisoo menyentuh wajahnya ataupun bagian tubuhnya yang lain. Apa hubungan mereka berdua?
Beberapa menit kemudian, pria itu akhirnya pergi meninggalkan Jisoo di meja bar. Dan ia rasa inilah kesempatan nya. Sohyun mendekati nya dan memberanikan diri untuk menyapa.
"Nyonya, Kim Ji Soo?"
Wajahnya lantas berubah serius saat melihat Sohyun. Ia menyusuri tubuh Sohyun dengan matanya itu.
"Aku tidak ingin berbagi namja malam ini, aku sedang butuh uang." Jisoo kemudian mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Pergilah dari sini!"
Sohyun tidak menanggapi nya karena sepertinya Jisoo sedang berada di bawah pengaruh alkohol. Dia pasti dalam keadaan setengah sadar saat mengucapkan hal itu.
"Kenapa kau masih disini?!" Pekik Jisoo. Ia bahkan mendorong tubuh Sohyun dengan sisa tenaga nya.
"Sudah saya katakan, saya tidak akan berbagi namja malam ini, saya benar benar sedang butuh uang. Apa kau tuli?!"
"Ada yang ingin saya bicarakan dengan anda, Nyonya Kim." Tukar Sohyun langsung ke inti. Tapi wanita itu justru mendecih sinis di hadapan sohyun.
"Jangan memanggil saya seperti itu, itu bukan nama saya." Meski Jisoo sedang mabuk, kata kata nya tadi tidak bisa hilang begitu saja dari pikiran Sohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I NEED YOU BROTHER ✅
FanfictionKehilangan adik laki laki nya tepat 2 hari setelah ia di pecat dari pekerjaannya.