29. Mencari Jawaban

104 9 0
                                    

.

° ° °

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

° ° °

Helena terus melangkah di sepanjang koridor, perasaan marah dan terhina bercampur menjadi satu. Namun di dalam hatinya yang terdalam, ia tahu bahwa dia tidak bisa membiarkan ini berlalu begitu saja.

Tatapan dingin Elina saat mengambil alih panggung terus terbayang dalam benaknya, memperkuat tekad Helena untuk tidak menyerah.

Tiba-tiba ponselnya bergetar di dalam tas tangan. Dengan tangan gemetar, ia mengangkat panggilan tersebut.

"Helena," suara di ujung telepon terdengar pelan namun tegas. "Kita perlu bicara. Segera."

Helena mengenali suara itu. Itu adalah suara dari seorang pria yang selama ini bekerja untuknya dalam diam, pria yang memiliki kendali di balik banyak keputusan penting yang telah ia buat dalam dua tahun terakhir.

"Di mana?" jawab Helena tanpa basa-basi, meski pikirannya masih dipenuhi amarah.

"Temui aku di ruang bawah tanah gedung ini, pintu masuk sebelah utara. Ada hal yang perlu kau ketahui tentang Eiser."

Nama itu membuat Helena tersentak. Rasa takut yang sebelumnya ia tekan mulai muncul kembali. Bagaimana Eiser bisa hidup kembali setelah apa yang terjadi dua tahun lalu? Helena merasa ada rahasia besar yang belum ia ketahui.

Helena segera mempercepat langkahnya menuju pintu keluar, menuju lokasi yang disebutkan. Ia tak peduli dengan kerumunan atau sorotan kamera lagi. Fokusnya hanya pada satu hal, menemukan jawaban dan cara untuk menghancurkan Elina dan Eiser sekali lagi.

Di ruang bawah tanah gedung, Helena tiba di lokasi pertemuan. Pintu logam besar di depannya terbuka, memperlihatkan seorang pria paru baya yang sudah menunggunya di dalam.

"Kau ingin tahu bagaimana caranya mengalahkan Elina dan Eiser?" suara Direktur Bara terdengar pelan namun mematikan. "Kau harus bekerja sama denganku... jika ingin segalanya kembali padamu."

Helena berdiri di ambang pintu, siap menerima tawaran yang bisa mengubah segalanya. Balas dendam sudah terpatri dalam hatinya, dan kali ini, ia akan memastikan tidak ada yang selamat dari amarahnya.

Helena menatap Bara dengan penuh curiga. Ruang bawah tanah tempat pertemuan itu berlangsung terasa pengap, seolah-olah kegelapan yang menyelimuti ruangan memperkuat suasana ketegangan yang melingkupinya.

Meski ragu, Helena tahu bahwa kali ini dia membutuhkan sekutu yang lebih kuat. Jika tidak, Elina akan benar-benar mengambil alih semuanya, termasuk rahasia yang selama ini ia sembunyikan.

"Apa yang kau inginkan dariku?" tanya Helena, suaranya dingin namun menggambarkan kegelisahan yang tersembunyi di balik kendali dirinya.

Pria itu tersenyum tipis, langkah kakinya mendekat, bergaung di lantai semen yang dingin. "Aku ingin yang sama denganmu, Helena. Kekuasaan. Tapi aku lebih tahu bagaimana cara mendapatkan dan mempertahankannya. Kau meski licik. Elina dan Eiser bukan sekadar musuh biasa. Kau tahu, ada Erden dibaliknya."

EISERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang