.
° ° °
Eiser mengerahkan seluruh kekuatan yang tersisa untuk tetap bertahan. Udara pagi terasa dingin menyentuh kulitnya yang masih lemah, namun ia tidak punya pilihan selain terus bergerak.
Setiap langkah yang diambilnya terasa seperti ribuan jarum yang menancap di seluruh tubuh, tetapi tekad untuk kabur lebih kuat dari rasa sakit fisiknya.
Di lorong rumah sakit, Eiser memanfaatkan waktu sempit saat para pengawal Helena lengah. Mereka mungkin berpikir tidak ada cara baginya untuk melarikan diri dalam kondisi seperti ini. Namun mereka salah. Dia sudah bertahun-tahun berlatih menghadapi situasi yang lebih buruk, dan meskipun tubuhnya tidak sekuat dulu, keahlian bertahannya tetap tajam.
Eiser melangkah menuju pintu darurat, tangannya gemetar mencoba membuka kunci pintu. Suara napasnya terengah-engah, terdengar jelas di telinganya sendiri.
Keringat dingin membasahi dahi, namun ia berhasil mendorong pintu sedikit terbuka. Hembusan udara luar menyapa wajahnya.
Udara segar, kebebasan. Tapi kabur dari sini bukan akhir. Eiser tahu pencarian akan segera dimulai, dan dia harus berpikir cepat.
Begitu berada di luar rumah sakit, Eiser melewati gang-gang sepi dengan langkah tertatih. Kakinya bergetar hebat, hampir tidak mampu menopang tubuhnya sendiri, namun ia terus maju.
Dalam pikirannya, gambaran Helena yang licik dan percakapan dengan Elina berulang kali muncul, memberinya kekuatan. Sadarlah, jika dia tetap tertahan di rumah sakit, Helena akan semakin berani menjalankan rencana.
Beberapa meter dari rumah sakit, Eiser menemukan sebuah tempat sepi. Dia segera beristirahat disana. Tubuhnya bersandar lemah di tembok yang dingin. Setiap detik terasa seperti perjuangan, napasnya berat.
Mata Eiser terdiam sejenak, tapi dia tahu tidak bisa berhenti lama. Begitu para pengawal Helena menyadari pengungsinya, mereka akan menyisir seluruh kota.
Eiser menenangkan diri, mencoba menyusun langkah selanjutnya. Dia perlu menemukan tempat aman untuk sementara, memulihkan diri, dan menghubungi Adam atau Bilal. Hanya itu satu-satunya cara untuk kembali beraksi dan menggagalkan rencana Helena sebelum semuanya terlambat.
Tidak berapa lama, Eiser berusaha bangkit dan terus berjalan melintasi jalan sepi, kakinya hampir menyerah setiap kali ia melangkah.
Rasa sakit yang menjalar pada tubuhnya semakin tidak terganggu. Setiap langkah terasa seperti beban berat yang menyeretnya semakin ke dalam jurang kelelahan.
Napasnya tersengal-sengal, tubuhnya oleng, dan matanya mulai kabur. Dia tahu dia tidak akan bisa bertahan lebih lama jika tidak menemukan tempat untuk bersembunyi.
Saat dia hampir mencapai sudut jalan, tiba-tiba cahaya terang dari lampu mobil menyilaukan. Sebelum sempat bereaksi, mobil itu melaju cepat menuju ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EISER
ActionEiser adalah seorang tentara dari pasukan khusus. Namun karena insiden yang menimpanya, ia meninggalkan pekerjaannya dan memilih menjalani kehidupan yang biasa-biasa. Suatu hari Eiser bertemu dengan Elina, sang pewaris yang berusaha kabur dari orang...