Tak hanya tubuh, hati pun juga bisa terluka.
>>>>>>>>>>>>>>>*<<<<<<<<<<<<<<<
Malam minggu di kota Jakarta, semua orang nampak heboh mendapati berita yang terpampang di koran, televisi, maupun platform-platform media online lainnya. Satu berita dengan berbagai headline bermunculan pada malam itu. Ada yang jelas tepat pada point, ada juga yang menggiring opini. Apapun itu, inti beritanya sih sama. Dan artikel yang paling banyak dibaca adalah artikel dengan headline 'Pengusaha Panduwinata Ungkap Identitas Dua putranya Yang Tidak Pernah Publik Ketahui'
Bukan berita baik, bukan juga berita buruk. Ini hanya berita yang mengherankan. Bukan berita besar untuk semua orang di kota, tapi berita ini seolah menjadi angin topan kencang di kehidupan orang-orang yang masuk ke dunia bisnis, terutama orang-orang yang punya relasi dengan Adiwira Noesantara Group. Dugaan bahwa berita itu akan mempengaruhi pekerjaan sangatlah besar.
Dengan adanya fakta yang baru terungkap itu, orang-orang pasti akan mudah sekali diguncang omangan sana-sini. Kabar tentang dua anak Panduwinata yang baru terungkap itu memang sangat pesat wara-wiri menjadi buah bibir, hal itu masih bisa diterima oleh halayak. Mereka pikir, mungkin Panduwinata punya alasan kenapa hanya Daniel yang selama ini ia perkenalkan ke publik. Tapi mengenai identitas ibu dari kedua anak itulah yang menjadi tanda tanya besar setelahnya. Komentar-komentar kritik muncul di setiap artikelnya.
Sangat beragam. Ada yang pro ada juga yang kontra. Ada yang merundung, ada juga yang menyanjung.
"Kenapa muka anak-anaknya nggak ada yang mirip?"
"Wah, salut sih. Panduwinata bisa jaga privasi anak-anaknya seketat itu."
"Mereka anak kandung atau anak angkat? Mukanya beda-beda."
"Mungkin anak kandung, tapi beda ibu?"
"Jadi Panduwinata punya tiga istri? Atau punya satu istri terus punya dua selir? Wkwkwk."
"Anak sulungnya ganteng banget."
"Nggak. Masih gantengan Daniel."
"Anak bungsunya manis banget, umur berapa sih?"
"Kenapa baru dipublish sekarang? Kenapa selama ini diumpetin? Pasti karena aib."
"Daniel ternyata bukan anak tunggal kaya raya guys. Dia anak tengah, tapi tetep kaya raya kok."
"Jadi Panduwinata poligami? Kok bisa?"
"Ya, bisa lah. Orang kaya."
"Kukira pebisnis properti, ternyata tukang crot sana-sini. Hahaha."
Semua opini orang-orang keluar tak terkendali. Tapi semuanya masih bergantung. Karena Ayah tidak memberi klarifikasi apa-apa lagi selain mengenalkan Elang dan Bilal ke publik.
Tak sampai 24 jam, statistika saham perusahaannya bergerak kebawah dengan cepat. Keanjlokan sahamnya membuat para company-company yang bekerja sama dengan Adiwira Noesantara Group protes tak berkesudahan. Apalagi saat Ayah juga mengumumkan bahwa yang akan menjadi penerusnya ialah Elang, bukan Daniel.
Tapi terlepas dari semua itu, Panduwinata yang kini tengah menjadi bahan pergunjingan ternyata masih bisa tidur dengan nyaman di kamarnya. Begitu juga dengan ketiga anaknya, tak ada yang mengambil pusing. Untuk apa ditanggapi? Semua orang tidak tahu bagaimana rumitnya perjalan mereka sampai dititik ini. Mereka tidak akan mengerti dan tidak akan mau mengerti. Soal saham Adiwira Noesantara Group yang Anjlok, hal itu memang sudah diprediksi akan terjadi oleh Ayah. Jadi mereka sudah punya antisipasi dan tidak akan kelabakan dalam menanganinya. Yang terpenting di dunia ini bukanlah lagi tentang perusahaan atau tanggapan orang lain, kini yang mau Ayah fokuskan hanyalah kesejahteraan anak-anaknya. Terserah mau bagaimana pandangan orang lain terhadap mereka, yang penting seluruh dunia harus tahu bahwa ia punya tiga putra yang berharga. Bak batu permata yang cemerlang, Ayah akan menjaga ketiganya dengan seluruh jiwa dan raga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADIWIRA
General FictionTiga laki-laki dengan latar belakang yang berbeda, bisa dikatakan asing satu sama lain. Ditakdirkan untuk bertemu dan hidup bersama karena keterikatan satu sama lain. Elang si pemalas yang dewasa, Daniel si manusia dingin yang berambisi, Dan Bilal s...