05

6.2K 820 30
                                    

us, each other : nomin
chapter lima

Suasana kantin kantor seperti biasa tampak begitu ramai nan ricuh diisi oleh para karyawan yang tengah menikmati makan siang mereka. Jeno bersama Hyunjin dan tentunya Lucas, siang ini juga tampak memenuhi salah satu meja kosong di sana, menikmati makan siang mereka masing-masing sembari bertukar kata lewat cerita yang dibawa.

"Aku sudah memberikan liontin nya."

Hyunjin dan juga Lucas otomatis mendongak, menoleh ke arah Jeno. Wajah keduanya tampak begitu penasaran sebab sudah mengerti kemana arah pembicaraan.

"Dia senang menerima nya. Jaemin terlihat begitu menyukai liontin nya." sadar tidak sadar senyum tipis tersungging pada bibir Jeno, sebab di dalam sana ingatan nya secara otomatis memutar wajah berseri Jaemin tadi malam.

Lucas menyeringai jahil, melayang kan satu tinju main-main pada bahu Jeno. Dia mulai mengeluarkan kalimat jahilnya untuk menggoda teman mancung nya itu.

Jeno menggeleng, namun di mata Hyunjin dan Lucas—direktur sekaligus sahabat mereka itu hanya sedang berusaha keras untuk bersikap denial.

Jeno benar mengunjungi sebuah toko perhiasan, namun bukan dengan sang sekretaris melainkan bersama Hyunjin dan juga Lucas, itupun sudah dari satu minggu yang lalu. Memang terdengar sedikit tidak masuk akal, dia dan Hyunjin berada di sana hanya untuk menemani Lucas memilih cincin lamaran untuk kekasih laki-laki itu.

Benar. Jeno tidak sengaja melihat liontin tersebut dan lantas menyukai nya. Kala itu wajah Jaemin adalah orang pertama yang terlintas di kepala nya. "Apakah—" Hyunjin dan Lucas mendekati nya untuk ikut melihat apa yang membuat dirinya tampak begitu bingung. "Aku harus membeli nya untuk Jaemin?"

Itu mungkin pertanyaan terbodoh yang akan terus Hyunjin dan Lucas ingat. Betapa munafik nya Jeno terhadap perasaan nya sendiri. Mereka berdua sudah sepakat untuk mengawasi sampai mana laki-laki itu sanggup bertahan.

"Kalau begitu, seperti nya Jaemin suka di beri hadiah. Tanam itu di kepala mu baik-baik direktur Lee yang terhormat!"

Hyunjin tertawa, sementara Jeno masih saja menggeleng—tetap mengelak.

"Omong-omong," Jeno mendesis sesaat, meletakkan semua alat makan di tangan nya ke atas meja. Dia sudah menyelesaikan makan siang nya. "Apakah direktur Choi dari CH Corp memiliki anak dari mantan suami nya sebelum mereka resmi bercerai?"

Hyunjin memutar mata nya ke atas, berusaha mengingat beberapa hal yang mungkin saja ia ketahui, dia menggeleng, melempar tanya ke arah Lucas yang masih sibuk mengunyah.

Beberapa detik, Lucas ikut menggelengkan kepala nya, dia juga kurang tahu mengenai hal ini.

Jeno menatap kedua teman nya itu bergantian lalu membawa punggung nya untuk bersandar. "Seperti nya mereka punya. Kemarin aku tidak sengaja melihat Direktur Choi mengantar putranya ke tempat Jaemin berkerja."

Hyunjin dan juga Lucas sejenak bertatapan, sebelum kembali memusatkan perhatian mereka kearah Jeno.

"Lalu apa masalah nya?" Hyunjin bertanya.

"Tidak ada yang salah hanya saja, putra nya tampak begitu dekat dengan Jaemin, dan direktur Choi—terlihat senang mengetahui hal itu."

Us, Each OtherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang