Rina sedari tadi melamun memikirkan hubungannya dengan Dion yang kini makin hari semakin renggang. Mereka jarang ada komunikasi entah itu lewat chat atau bertemu secara langsung.
Nafsu makan nya hilang, ia lebih suka menyendiri kembali seperti sifatnya yang dulu. Pola makannya juga mulai tak teratur sehingga membuat ia sakit seperti sekarang.
Ting
Handphone nya berbunyi menandakan pesan masuk, langsung saja Rina mengambil ponsel yang berada dinakas samping tempat tidurnya itu.
Matanya berbinar bahagia saat mengetahui si pengirim pesan itu Dion.
"Akhirnya Dion chat gue"
Dahi nya mengernyit membaca pesan Dion.
Dion,ngapain nnya itu ya?
Tak mau membuat dion menunggu lama, Rina langsung saja mengetikan balasan untuk sang kekasih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rina saat itu juga menangis kencang, dirinya saat ini sudah di titik cape yang secape cape nya. moodnya yang berantakan membuat ia jadi gampang menangis.
Hatinya terasa tersayat karena sebelum Dion tak pernah mencampakkan nya apalagi karena seorang wanita lain.
Dari awal Rina sudah khawatir perihal kabar jina pulang ke Indonesia, tetapi Rina selalu meyakinkan dirinya kembali kalau Dion benar-benar sudah melupakan perasaan nya ke teman kecilnya itu. Rina sudah sangat percaya dengan Dion,tapi dirinya dibuat kecewa sama sikap Dion sekarang ini.
"hikss hikss kamu knapa tega banget ke akuu Dion hiks"
Dilain tempat
Dion memandangi ponselnya kesal, Dion rasa semakin hari Rina itu jadi manja dan egois ia juga merasa Rina benar-benar tidak ada pengertian nya dengan dirinya.
Selain itu, gadis itu juga jadi pencemburu, hei tak bisakah Rina dengar apa yang Dion katakan?jina itu hanya teman kecilnya. Dion juga yakin kalau perasaan nya saat ini itu hanya sebatas sesama teman kecil mungkin?
Entahlah dia tak ingin memikirkan hal itu. Yang terpenting sekarang ini Dion harus segera ke rumah jina karena ia telah membuat teman kecilnya itu menunggu lama.
••••
Setibanya Dion dirumah jina.tanpa ragu ia langsung masuk kedalam kamar gadis itu yang berada dilantai atas,itu sudah hal biasa bagi mereka sedari kecil.
"Jina maaf kamu jdi nunggu lama ya?"tanya nya dengan nada yg sangat lembut serta wajahnya yang benar-benar merasa bersalah.
"engga dionn,ga lama kok" jina tersenyum hingga matanya yang sipit semakin menyipit,membuat dion secara spontan juga menyunggingkan senyumnya.
"Gimana perut kamu?masi sakit ga?" duh gimana jina mau lupain dion kalau sekarang aja Dion tanya gitu sambil ngusap kepalanya kksjsjsjsjs jadi pingin milikin deh.
Sadar jin dia pacar orang.
"perut aku ga terlalu sakit ko soalnya kan udah ada Dion disini" jina memegang tangan Dion sembari mengusap nya lembut meyakinkan bahwa dirinya tidak apa-apa.
"Duh nih bocil bisa aja sih hahahaha,yaudah sini bobo biar dion temenin"
"Sambil di puk puk ya,jina kangen Dion puk puk" jina memasang wajah imutnya membuat dion tak tahan untuk tak mencubit pipi gadis bermata kucing itu.
"Iyaa iya sini jina bobo samping Dion"
Dion benar-benar menemani jina sampai gadis itu tertidur pulas didekapannya,tangannya daritadi juga tak henti mem puk puk kepala gadis itu. Dion melepaskan dekapan nya pelan-pelan agar jina tak terbangun dari tidur nyenyak nya, sebelum benar-benar turun dari ranjang Dion sempatkan dulu untuk memandangi wajah tenang jina ketika tidur, tercetak senyuman tipis dibibir nya.
"Dion sayang banget sama jina" tangan nya tergerak mengelus lembut surai jina. "Tidur yang nyenyak ya jina nya dion" setelah mengucapkan hal itu Dion keluar dari kamar jina dan kembali pulang.
••••
keesokan harinya.......
"Dionn"
Sang empu yang merasa terpanggil langsung menolehkan kepalanya ke sumber suara yang baru saja memanggil nya.
"Aku mau bicara sama kamu"
"Iya tinggal ngomong aja"
"Ga disini dionn"
"Emng knapa sih rin klau disini? gausa ribet deh" Dion ga ngerti sama kekasih nya itu,ribet banget ngomong tinggal ngomong.
"Kamu berubah di,aku cape aku udah cukup sabar sama kamu tapi kamu ga ngertiin aku"
"Ga ngertiin kamu katamu?ngaca Rin kamu yang ga ngertiin aku,kamu juga udah bukan kaya Rina yang aku kenal kamu jadi sering ngambek dan juga cemburuan" Dion menatap tajam ke kekasihnya itu.
"Keterlaluan kamu di, aku ga akan cemburu kalau kamu bersikap wajar ke cewe yang kata kamu sahabat kecilmu itu, kamu udah ngelewatin batas tau ga!!! temen cowo ke cewe ga se mesra kamu sama diaa" Rina teriak dihadapan Dion sambil menangis,hatinya terasa sakit sekali saat ini bahkan hanya menatap Dion saja Rina sudah tak sanggup.
"JINA SAHABAT AKU,dia yang lebih dulu kenal aku daripada kamu "
Rina mengangkat kepalanya memberanikan menatap Dion dengan tajam."oh iya dia kn lebih dlu kenal km ya dripada aku,klau gitu mending kita putus"
Rahang Dion mengeras mendengar permintaannya Rina. "Engga kmu gaboleh minta putus sama aku,jangan harap kita putus Rin kamu masi pacar aku,kamu cuma milik aku" Dion mencekal tangan Rina kasar hingga membuat Rina meringis kesakitan
"Kamu egois di egois,aku benci kamu Dion hiks lepasin aku hiks aku benci kamu" Rina meronta meminta dilepaskan tapi hal itu malah membuat dion semakin kencang mencengkram tangan Rina.
"sampe kapanpun kamu itu pacar aku,jadi jangan sekali kali bilang putus ke aku kalau kamu gamau aku kasar gini ke kamu " Dion melepaskan cekalan nya perlahan dan hal itu membuat Rina langsung lari meninggalkan Dion.
Dion hanya berdiri mematung memandangi punggung Rina yang kian menjauh,untung sekolah masih sangat sepi jadi tidak ada yang mendengarnya pertengkaran mereka tadi.
Tanpa Dion tau sadari sedari tadi sharon mendengar kan pertengkaran nya dengan Rina, Sharon memilih tetap di persembunyian nya karena ia tak mau memperkeruh suasana saat ini.
Sharon bisa merasakan bagaimana jika ia berada diposisi Rina mungkin dirinya juga akan seperti itu, Sharon juga sangat tidak menyangka bahwa Dion ternyata bisa sekasar itu dengan perempuan karena yang Sharon tau Dion itu sangat lembut apalagi ke Rina.