1

641 25 0
                                    

maaf ya kalau ada typo ;(






Suara alarm yang terdengar begitu nyaring memenuhi ruang kamar seorang gadis yang kini tengah tertidur dengan pulas di ranjang empuk kesayangannya

2 menit berlalu

5 menit berlalu

7 menit berlalu

"Arghhh berisik amat sih ini alarm masi pagi juga"ia melirik alarmnya berniat ingin mematikan alarm itu namun matanya langsung saja membulat kaget ketika melihat pukul berapa sekarang. PANIK ia sekarang PANIK....

"anjirr ko udh jam 7 sih gw bisa telat"ia lantas bergegas ke kamar mandi dan mandi secepat kilat katakan saja dia mandi bebek.

•••

"Gimana caranya gw naik tembok setinggi ini njir"entah sudah keberapa kali ia mengatakannya yang jelas sekarang otaknya terasa buntu memikirkan bagaimana cara ia memanjat tembok dihadapan nya

"Ngapain neng disini sendirian,mana ngeliatin tembok lagi mending ngeliatin Abang"plak,reflek ia mengglepak orang yang baru saja mengagetkan nya saat ia menolehkan wajahnya ke belakang ia lebih brutal lagi memukul lelaki itu hingga lelaki itu mengaduh kesakitan

"Anjir win berhenti woi,lu melakukan kdrt ini"tangan nya menghalangi tangan mungil Wina yang hendak memukul nya lagi, iya gadis yang ingin memanjat tembok itu wina.

"Salah sendiri lu kagetin gw"Wina berhenti memukuli jevano tapi ia masih memberi tatapan singa nya ke jevano yang membuat lelaki itu meringis

"Hehe ampun win,lagian lu jg ngapain ngeliatin tembok kaya orgil lep-" oke jevan memilih mengunci mulut tanpa berniat melanjutkan perkataannya itu saat Wina melotot kearahnya

"Gw itu lagi mikir caranya manjat nih tembok,gerbang depan Uda ditutup jadi gw sekarang lagi mikir gimana manjat tembok setinggi ini"jelas Wina menggebu-gebu,jevan berjalan meninggalkan Wina yang membuat gadis itu memaki jevan dalam hatinya

Sialan,dia malah ninggalin gw - Wina

Wina mengekori jevan walaupun sebetulnya ia malas tetapi dirinya tak punya pilihan lain selain mengikuti jevan daripada dia masih tetap berdiri seperti orang bodoh disini, Wina mengernyitkan dahinya bingung saat jevan memberi isyarat untuk naik tumpukan kotak yg entahlah itu kotak apa.

"Ealah malah diem,lu mau manjat ga?"Wina langsung mengangguk antusias "tapi gimana caranya?"jevan langsung mengubah mimik wajahnya menjadi datar saat pertanyaan yg dilontarkan Wina

"Lu manjat tembok ini dengan kotak ini sebagai pijakan Wilona"ah iya benar juga ya ampun kenapa dia jadi lemot begini pasti ini dikarenakan ia yang tidak sarapan karena terburu-buru berangkat

"Gw naik lu jangan ngintip ya aws lu"jevan hanya meng iyakan saja ucapan Wina, saat Wina sudah sampai di ujung tembok jevan ikut menyusul Wina memanjat tembok dan saat sudah sampai di ujung tembok jevan langsung meloncat turun Wina yang melihat itupun langsung turun tanpa aba-aba

"AJG,Wina lu ngijak kaki gw tai"pekik jevan kesakitan saat kakinya di injak oleh Wina ketika gadis itu loncat dari atas tembok

"Oh sorry ga sengaja,salah lu sih berdiri disitu"Wina langsung meninggalkan jevan yang kini menyumpah nyerapahi dirinya

Untung cakep lu-jevan

••

Sungguh saat ini Sharon sudah tidak bisa lagi menahan rasa kebelet pipis nya,ia langsung mengangkat tangannya untuk meminta izin ke guru yang sedang mengajar kelas hari ini

"Ya Sharon apa kamu sudah tau jawabannya"

"Belum pak,saya mau izin ke kamar mandi sebentar"

"Kamu ini saya kira kamu mau menjawab,yasudah sana jangan terlalu lama" begitu mendapat izin Sharon langsung berjalan keluar menuju kamar mandi.

Setelah menyelesaikan urusan kamar mandinya Sharon langsung kembali ke kelas dan melanjutkan pelajarannya hingga bel istirahat berbunyi. Sharon dengan semangat berjalan ke arah kelas MIPA Xll 1 dengan membawa tupperware yang berisi kue buatannya.

Sambil bersenandung kecil mengikuti langkah kakinya Sharon juga sesekali tersenyum ke orang-orang yang menyapa nya, hatinya sekarang sedang berbunga-bunga tapi dalam sekejap hatinya terasa diremas ketika melihat pemandangan di depan nya, itu Dion sedang memberi bingkisan ke seorang perempuan yang emm Sharon tak ketahui karena perempuan itu membelakangi Sharon . Tak ingin melihatnya terlalu lama Sharon memutuskan untuk pergi dari situ dengan wajah yang murung, ia melangkahkan kakinya menuju kantin berniat ingin menghampiri teman-teman nya yang sekarang pasti sudah kumpul di kantin, benar saja terlihat 2 perempuan di meja pojok kantin yg terlihat sedang menyantap makanannya Sharon langsung menghampiri meja itu

"Habis darimana lu, asem amat tuh muka"tanya Wina yang heran, bagaimana dirinya tidak heran melihat temannya itu datang-datang langsung masam wajahnya

"gw habis dari kelas Dion mau ngasih kue buatan gw buat tanda terimakasih karena dia nganterin gw kemarin eh tapi gw malah ngeliat dia lagi ngasih bingkisan ke cewe "jelasnya panjang lebar

"Itu tandanya kue nya harus buat kita shar" timpal gadis berambut hitam legam dengan wajah bak orang Rusia padahal aslinya ia orang Indonesia

"Nah bener tuh shar kata alsya,ini kue tuh udah di takdirkan buat dimakan kita khususnya gw sih karena gw tadi capek parah dihukum sama pak aji karena ketauan manjat tembok"ya Allah siapapun tolong bawa 2 teman Sharon ini bukannya menghibur temannya yang sedang patah hati malah mereka merebutkan nasib kue Sharon

"Emang Dion ngasih bingkisan ke siapa shar"alhamdulilah ternyata masi ada kewarasan untuk alsya

"Gw gatau soalnya gw galiat wajahnya"

"Positif thinking aja mngkin itu gebetannya Dion" ;) oke Sharon tarik kata-kata dia yang bilang bahwa alsya masih ada kewarasan

"Lu jangan gtu ege itu temen kita ovt nanti,udh shar percaya aja itu pasti pacarnya si Dion"Sharon pusing punya temen seperti mereka

"Ya"tau ah Sharon makin pusing sama tingkah teman-temannya itu

"Shar ini buka maksudnya gw mau buat lu tambah murung nih ya tapi setau gw Dion itu lagi Deket sama anak MIPA Xll 2"perkataan Wina membuat Sharon langsung menaruh seluruh atensinya ke Wina

"Lu tau darimana win"tanya alsya

"Gw denger dari anak-anak sih,trs jga katanya si Dion itu pernah buat sg foto lagi jalan gitu sama cewe tapi ga diliatin wajahnya"Sharon masih mendengarkan dengan seksama obrolan kedua temannya ini

"Ko gw ga liat sg itu ya?padahal gw selalu ngikutin storynya Dion"akhirnya Sharon membuka suara

"Langsung di hapus tapi banyak yang udah lihat sih katanya,gw juga gatau karena gw ga ngikutin "jelas Wina membuat alsya dah Sharon mengangguk kepalanya mengerti.

Sharon telah menyukai Dion sejak kelas 10 waktu itu Dion meminjamkan jaketnya untuk menutupi rok Sharon yang tembus oleh darah haid,awal yang memalukan emang tapi jujur itu membuat Sharon sangat terkesan, lagi Dion juga pernah menolongnya saat ia tenggelam waktu pelajaran renang dan Dion jga menolong Sharon saat ia di goda oleh segerombolan lelaki. Sharon yang selalu ambisius sama pelajaran dan gapernah mikirin masalah percintaan itu tiba-tiba jatuh cinta sama Dion cowo cuek tapi soft dan ketua basket yang jelas saja menjadi incaran banyak siswi di sekolah nya,tapi sepertinya sekarang ia putus asa Sharon ingin menyerah sama perasaannya saja huh cinta pertamanya tidak seindah yang dia baca di novel mungkin memang benar ia harusnya jatuh cinta ke buku saja.

LOVE and USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang