3

148 14 0
                                    

maaf ya kalau ada typo ;(









"jiell kamu suda pulang nak?"tanya wanita paruh baya saat melihat anak gadisnya telah pulang

"iya ma udaa ini jiell kan uda dirumah berati jiell Uda pulang "

"Bisa jawab ya kamu dasar"ya ampun apa salah jiell kenapa dia salah terus, jiell rapopo kok ;)

Douma Alisya Gisella yang biasa di panggil jiell atau gisell oleh anggota keluarga nya dan sahabat terdekatnya,dan biasa di panggil alsya atau alisya oleh teman sekolahnya

"CECE ESKRIM JILAN TETEH MAKAN YAA"terlihat bocah berumur 9 tahun itu menuruni tangga sembari teriak

"Adek jangan lari nanti jatuh"Ghiane atau mama Gisella perempuan berumur 34 tahun itu memperingati anak bungsunya

"Cece yang makan eskrim adek kan di kulkas"Gisella yang di tuduh seperti itu jelas tak terima walaupun ia memang suka memakan makanan milik adeknya tapi bukan dirinya yang memakan eskrim yang di maksud oleh Jilan.

"Fitnah macam apa ini,bukan Cece yg makan"Jilan memicingkan matanya curiga dan tetap kekeuh menuduh gisella lah yang memakan eskrim nya

"Kalau bukan Cece siapa lagi,kan Cece yang suka makanin jajanan adek"belum sempat Gisella mengelak mama nya sudah berbicara terlebih dahulu

"Udah jangan berantem,jiell mending kamu beliin adek eskrim lagi sana"

"Ma tapi bukan jiell yang makan eskrim adek masa jiell yang harus beli"protes Gisella

"Gapapa daripada ribut gitu udah mending sana beliin kamu sekalian kalau mau beli cemilan sana, cepetan Gisella" oke ucapan mamanya sudah tak bisa dibantah lagi kalau begini, dengan berat hati Gisella melangkah kakinya keluar rumah.

Sepanjang jalan dia menggerutu dan menghentak hentakan kakinya kesal jujur saja dirinya itu sudah mengharapkan secepatnya bertemu dengan kasur tercinta tapi karena perkara tuduhan adeknya itu dia harus jalan ke Alfamart ya tapi tak apa toh dia juga mendapat cemilan apapun yang dia mau. Selesai mengambil beberapa eskrim Gisella sekarang sedang memilih Snack apa yang akan dia beli hingga dirinya tak sengaja melewati rak bagian pembalut yang membuat nya menghentikan langkahnya bukan bukan karena ini di rak pembalut dia berhenti tapi karena lelaki yang berdiri di salah satu rak pembalut wajahnya yang terlihat seperti kebingungan itu terlihat menggemaskan di mata Gisella, ya ampun gi ;))

"Woi pens ngapain disini?hayoo mau beli pembalut ya?"Gisella menghampiri aroy hanya berniat untuk menggoda nya,kata dia wajahnya terlihat menggemaskan untuk dijahili

"Iya gw mau beli pembalut,masalah buat lu"MALU,bundaa tolong aroy malu tapi juga udah ketangkep basah gini gabisa ngelak,ah ingin sekali rasanya aroy mencakar muka Gisella yang tersenyum mengejek kearahnya sekarang

"Lu haid ya?gw kira lu laki "siapapun tolong bawa aroy pergi darisini sebelum aroy benar-benar akan mencekik Gisella saat itu juga, aroy ganteng aroy sabar ;)

"Matamuu,gw disruh sama bunda gw buat beli ini tapi gw bingung gatau yg mana soalnya sama aja"aroy memperhatikan Gisella yang mengambil salah satu pembalut berwarna biru gelap

"Ini biasanya gw pake ini soalnya ada sayapnya terus juga gede jadi ga bocor,emm atau yg itu kalau yg itu daun sirih rasanya sejuk gitu, atau yg itu ga ada sayapnya tapi menurut gw kurang enak"jelas Gisella sambil menunjuk pembalut satu persatu seperti sales

"Gw ga ngerti apa yg lu omongin tpi gw ambil yg ini aja, ini ada sayapnya emg gapapa?"bukan apa-apa aroy tanya begini masalahnya dia takut  ini pembalut bisa terbang saat ia bawa pulang nanti

"Gapapa lah,lu pikir nih pembalut bakalan terbang gitu gegara ada sayap?"

"Bisa jadi kan"

"Smw cw sm aj,g akn ngrti"Gisella langsung meninggalkan aroy yg masih keheranan sama tingkah random Gisella, tapi tak lama itu aroy langsung mengekori Gisella

"Heh lu ngapain ngikutin gw?suka ya lu sama gw"baru kali ini aroy bertemu sama cewe dengan tingkat kepedean yang tinggi

"Sembarangan,gw malu bayar ini sendirian nnti gw titip belanja gw deh ya di keranjang elu Yaya"sungguh ini beneran menurunkan harga diri seorang aroy ah tapi peduli setan dia lebih merasa malu ketika harus membayar pembalut ini dikasih, setelah berdebat lumayan lama akhirnya Gisella mau menolong aroy.

Gisella menyodorkan belanjaan milik aroy dan berniat ingin langsung pulang, tetapi mendengar tawaran aroy untuk mengantarnya pulang membuat Gisella tergiur karena jujur saja ia malas untuk jalan kaki lagi dirinya juga ingin segera merebahkan badan nya di kasur tercintahh, bukan maksud apa-apa aroy menawarkan diri mengantar Gisella ia hanya tak mau saja berhutang budi pada gadis yang menurutnya aneh

"Rumah lu yang mana?"tanya aroy begitu sampai di komplek yang tadi ditunjukkan Gisella

"Itu yang warna putih berhenti"tunjuk Gisella ke salah satu rumah bercat putih,aroy memberhentikan motornya tepat didepan rumah Gisella

"Hehe makasih ganteng"sungguh saat seperti ini Gisella lebih terlihat mirip jevan

"Jyjyk gw dengernya,Uda gw mau pulang"setelah mengatakan itu aroy langsung menjalankan motor nya meninggalkan area rumah Gisella.

•••

"Bun aden pulangg"teriaknya begitu memasuki rumah, kalau alisya dirumah mempunyai nama panggilan jiell maka aroy mempunyai nama panggilan aden oleh sang bunda.

"Gausah teriak gitu den,bunda lagi dibelakang nyirami bunga" Aden heran sendiri pada bundanya yang menyuruhnya untuk tidak teriak padahal dirinya sendiri juga teriak, anak dan bunda nya sama saja wakakak....

"Bun ini pembalut nya Aden taruh disini ya"bunda nya hanya melirik sedikit dan mengangguk ini nih yang membuat aden males bundanya itu kalau sudah sama bunganya ga akan bisa di ganggu,bahkan Aden yang anaknya aja kalah sama tanaman bunga milik ibunda nya.

Pernah suatu ketika bundanya itu sedang pergi bekerja namun sepertinya bunda itu lupa untuk meninggalkan makanan untuk Aden, tiba-tiba bundanya menelpon Aden saat baru saja Aden mengangkat telfon bundanya itu langsung bicara "astaghfirullah den bunda lupa" dalam hati Aden tersenyum karena ia kira bundanya itu masih ingat anaknya yg kelupaan diberi makanan "bunda lupa ganti pupuk tanaman mawar bunda yang baru,tolong gantiin ya den love you nak"asem teunannnn, itu yang Aden ucapkan saat bundanya mematikan telepon ber ekspetasi tinggi ke bundanya itu emang salah ;)).


LOVE and USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang