Chapter 2

317 40 6
                                    

Suara desing besi yang saling bergesekan itu kini memenuhi seluruh sudut ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara desing besi yang saling bergesekan itu kini memenuhi seluruh sudut ruangan.

Dengan cepat, seorang lelaki bertopeng putih merengsek maju menyudutkan lawannya dengan beberapa kali gerakan alat. Tak ingin diam, lawannya yang menggunakan topeng hitam pun balik menyerang dan menyudutkan si topeng putih. Dia menyerang dengan serangan yang bertubi-tubi seraya mengacungkan sebilah lempengan besi lancip.

Telak, si topeng putih tersudutkan. Jadi, masih dengan nafas yang tak beraturan, dia membuka topengnya, "Luar biasa... Kemampuan anda meningkat dengan pesat pangeran"

Di depannya, si topeng hitam ikut melepaskan topengnya, "Kau juga lumayan David"

David berjalan mendekat ke arah Aron. Dia membawa sebotol air minum dan memberikannya kepada pangeran, "Rupanya masalah yang terjadi akhir akhir ini bisa membuat kemampuanmu meningkat.."

Aron menerima botol minum yang di berikan David dan langsung menegaknya hingga tandas, "Tidak juga... Aku memang hebat bermain anggar"

David terkekeh, "Sombong sekali anak ini"

"Yeah, itu memang diriku.."

"Ngomong ngomong, siapa wanita beruntung yang akan kau nikahi itu?" Tanya David sesaat setelah meredakan tawanya.

"Itu tugasmu" jawab Aron santai

Sedang di sampingnya, David terlihat menaikkan alisnya bingung, "Maksud mu bagaimana?"

"Ya itu tugasmu untuk mencarikanku wanita yang tepat untuk di nikahi"

"Kau gila.."

"Kurasa kau yang lebih gila karna berani mengatai pangeran 'gila' ..."

Seketika, David langsung membungkuk hormat, "Oke oke maafkan aku Yang Mulia Pangeran Aron"

"Hm"

"Tapi sungguh aku masih tidak mengerti dengan situasi ini. Sebentar... Jadi kemarin kau menyuruhku untuk membuat pernyataan resmi itu tanpa tau siapa yang akan kau nikahi?"

"Hm.. Dan itu tugasmu untuk menemukannya.."

David menepuk bahu Aron tak percaya, "Wahh.. Pangeran Aron ini memang benar benar..."

"Yeah, terserah kau saja mau menilaiku bagaimana, tapi yang jelas waktumu hanya dua hari.."

"Yakkkk!!"

"Shut up, David!"

"Lagian kau yang benar saja hanya memberiku waktu 2 hari. Setidaknya satu minggu lahh.."

"Dua hari"

"Lima hari deh.."

"Dua David"

"Tidak tidak, empat hari.."

Aron memejamkan mata erat, berusaha untuk mengontrol emosinya yang sudah berada di ujung kepala.

"Tiga hari atau besok kau harus sudah membawa seorang wanita kesini.." Aron menjawab sambil menekankan setiap katanya. Membuat David seketika membeku di tempat, dan tak berani menjawab lagi.

RENOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang