Chapter 15

371 54 18
                                    

H-1 ROYAL WEDDING ----------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H-1 ROYAL WEDDING ----------------

Ketukan pelan terdengar dari daun pintu kamar Aron. Membuat sang pemilik kamar yang kini sedang berhias di depan kaca pun menoleh.

"Masuk!" katanya dari dalam

Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok Martin dengan setelan hitamnya.

"Ada apa Martin?"

"Mohon maaf, Yang Mulia. Tadi malam pelayan Putri Alice menitipkan kotak ini untuk diberikan kepada anda"

Martin menyodorkan sebuah kotak yang langsung diterima oleh Aron

"Pelayan Alice?"

"Benar Yang Mulia"

Aron hanya mengangguk sebagai respon. Dalam hati menebak sekiranya apa isi dari kotak yang Alice titipkan untuknya ini.

"Terimaksih Martin, kau boleh pergi"

Martin mengangguk mengerti. Sebelum pergi, tak lupa dia menunduk sebagai tanda hormat kepada Aron.

Dan setelah kepergian Martin, tanpa lama Aron langsung membuka kotak tersebut.

Aron tersenyum. Didalam kotak tersebut terdapat 2 botol parfum dengan ukuran yang berbeda dan selembar surat berwarna coklat. Dan tanpa bertanya pun Aron sudah paham mengenai maksud dari parfum yang dikirimkan oleh Alice ini.

Rupanya Alice sudah melakukan tradisi pembuatan parfum tersebut. Kini Aron mempunyai parfum dengan aromanya sendiri. Parfum yang dibuatkan Alice khusus untuknya. Hanya dia dan untuk seumur hidup.

Aron membuka botol parfum tersebut. Membawanya untuk mendekat pada indra penciuman. Seketika harum semerbak masuk kedalam hidung Aron.

Wangi.

Aron suka dengan aroma parfum ini. Selera Alice memang tidak perlu diragukan.

Kemudian, mengesampingkan urusan parfum, kini perhatian Aron beralih pada selembar surat yang turut Alice kirimkan bersama parfum. Aron meneliti huruf demi huruf yang tertulis pada surat sersebut.

Aron tersenyum membacanya. Merasa tersentuh ketika mengetahui alasan Alice memilih bunga lavender adalah untuk menenangkannya. Tak ketinggalan juga sapaan Alice yang tertera di akhir surat.

Your princess, Aron menyukai kata itu hingga kini dia merasa perutnya sedang di penuhi oleh kupu-kupu.

Namun semua itu mendadak hilang ketika Aron mengembalikan atensinya pada kalimat di awal surat.

Maaf atas ketidaksopanan saya karena hanya menitipkan kotak ini alih-alih mengantarkannya sendiri.

Aron merasa tubuhnya tiba tiba tercekat. Ingatannya pun kembali pada pesan-pesan yang dikirimkan oleh David, yang sialnya baru sempat dia baca kemarin malam saat berkumpul bersama teman temannya.

RENOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang