Chapter 10

299 51 21
                                    

Siang ini Aron dan Alice mengunjungi salah satu Rumah yayasan bagi penyandang kebutuhan khusus yang berada di ibu kota Wallington

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini Aron dan Alice mengunjungi salah satu Rumah yayasan bagi penyandang kebutuhan khusus yang berada di ibu kota Wallington.

Seperti biasa, mereka pergi bersama Martin dan David serta beberapa pengawal istana yang memang telah ditugaskan untuk mengamankan acara.

Tiba di tempat tujuan, mereka di sambut dengan meriah oleh anggota rumah yayasan. Disana juga sudah ada banyak wartawan yang memang sengaja datang untuk meliput kegiatan Putra dan Putri Mahkota Kerajaan Abaerdeen tersebut.

Kemarin David sudah membocorkan kegiatan mereka hari ini. Jadi tidak heran jika sekarang ada banyak media yang datang. Apalagi ini adalah kali pertama Alice muncul didepan publik sebagai tunangan dari Pangeran Aron. Tentu banyak orang yang penasaran dengan momen yang akan terjadi hari ini.

Sebelum beralih ke kegiatan utama, Aron dan Alice memutuskan untuk menyapa para wartawan terlebih dahulu. Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi mereka untuk memperoleh perhatian rakyat dan menghilangkan rumor pernikahan politik. Oleh karena itu, kali ini Aron akan meluangkan waktu sebentar untuk menanggapi beberapa pertanyaan dari para wartawan

"Yang Mulia, sudah berapa lama anda mengenal Nona Alice?" Salah satu wartawan dari stasiun TV terkenal, melontarkan pertanyaan kepada Aron.

Sebelum menjawab, Aron tersenyum kecil. Menyamankan posisi dan mengatur kata dalam otak

"Kami pertama kali bertemu 6 bulan yang lalu di Chicago" jawab Aron, tentu saja berbohong.

Tangannya merangkul pinggang Alice dari belakang.

"Saat itu Alice sedang kehilangan kalungnya, dan kebetulan aku yang menemukan kalung tersebut. Setelahnya dia memberikan nomor ponsel sambil berkata jika ingin mentraktirku" Pertemuan pertamanya dengan Alice memang seperti itu. Meskipun untuk nomor telfon, Aron menambahkan cerita sendiri agar terlihat lebih menyakinkan

Setelah itu Aron tersenyum, seolah tersipu dengan hal yang hendak dia bicarakan, "Alice berkata demikian tanpa tau siapa diriku, karena memang saat itu aku menggunakan masker dan topi. Wajah polosnya benar benar membuatku tertarik. Bisa dibilang aku jatuh cinta padanya pada pandangan pertama"

Sementara Alice yang dirangkul mesra oleh Aron hanya bisa diam mendengarkan dan mengikuti alur cerita Aron. Atau mungkin sesekali dia akan terseyum untuk mendukung aktingnya didepan kamera.

Alice akui memang pertemuan pertamanya dengan Aron adalah dikarenakan tregedi kalung. Namun untuk hal yang dikatakan oleh Aron setelah itu, Alice tidak tahu kebenarannya. Alice tidak tahu apakah Aron mengatakannya dengan jujur, atau hanya sebatas akting didepan para wartawan. Nada Aron saat mengatakan bahwa dia jatuh cinta pada Alice pada pandangan pertama sangat menyakinkan. Hingga membuat Alice bingung, apakah itu fakta atau hanya karangan

Selesai dengan satu pertanyan, wartawan tersebut kemudian mengejar dengan pertanyaan yang lain "Apakah setelah itu Yang Mulia bertemu lagi dengan Nona Alice?"

RENOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang