Chapter 8

294 42 20
                                    

"Alice, bangun nak!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alice, bangun nak!"

Suara Marquess Daniel tersebut terdengar bersamaan dengan derit pintu kamar Alice yang terbuka. Sedang di atas ranjangnya, Alice terlihat sedang menggeliat tak nyaman karena tidurnya di ganggu.

"Hey, it's 9 o'clock!"

"Ayah stop, jangan ganggu Alice"

Marquess Daniel mendekat kearah Alice. Dia menyibak pelan selimut Alice dan sesekali mengusap bahunya lembut

"Tadi pagi Earl David kemari.." Marquess Daniel mencoba untuk berbicara kepada Alice. Namun Alice masih tetap diam, enggan menanggapi

"Dia memberi kabar kalau satu jam lagi Pangeran Aron akan kemari untuk menjemputmu.."

Mendengar ucapan Marquess Daniel, mata Alice seketika membola. Dengan cepat Alice bangun dari tidurnya dan menatap bingung kearah Marquess Daniel, "Menjemputku?"

"Iya. Kata Earl David, Pangeran Aron ingin mengajakmu pergi keluar.."

Sesaat kemudian, Alice mengacak rambutnya sebal, "Aduhh, pangeran itu... kenapa mendadak sekali sihh" katanya jengkel.

Namun, meskipun masih dengan menggerutu, Alice tetap turun dari ranjang dan berjalan bingung ke sembarang arah.

"Sudah sudah... yang penting sekarang Alice mandi dan siap siap" Marquess Daniel ikut berdiri dari ranjang Alice. Dia melangkah pelan ke arah pintu, hendak keluar.

"Santai saja, tidak usah terburu buru. Ayah tunggu di bawah"

Setelah Marquess Daniel pergi, tanpa lama lagi Alice langsung mengambil handuknya dan berjalan tergesa kearah kamar mandi.
.
.
.
.
.

Satu jam kemudian, Aron benar benar sampai di kediaman Wycliff. Tepat, tidak kurang ataupun lebih.

Sesampainya Aron di rumah Alice, dia langsung menyapa Marquess Daniel dan Marchioness Emily. Mereka berbicara sebentar sekedar basa basi sambil mengunggu Alice yang masih berhias.

Namun tak lama setelah itu, Alice datang dan mengehentikan acara basa basi mereka. Alice terlihat sangat anggun meskipun hanya memakai sedikit riasan di wajahnya. Sebuah dress dengan panjang selutut berwarna hitam, menjadi pilihan Alice untuk acara pertamanya bersama Aron.

Lantas, tanpa menunggu lama, Aron langsung membawa Alice untuk masuk kedalam mobilnya. Tak lupa, Aron juga berpamitan dengan Marquess Daniel dan Marchioness Emily sebelum pergi.

Aron mengemudikan mobilnya dengan kecepatan pelan menuju salah satu caffe yang berada di daerah Addington. Selama perjalanan, tidak ada yang memulai pembicaraaan diantara mereka. Baik Aron ataupun Alice, mereka masih bertahan dalam keheningan masing masing.

30 menit perjalanan, suasana di antara Aron dan Alice masih terasa canggung bagi keduanya. Bahkan ketika mereka sudah masuk kedalam caffe dan memesan minuman, mereka masih memilih untuk diam dan menikmati minuman masing masing.

RENOWNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang