CHAPTER 2 : PERNIKAHAN

2.1K 136 16
                                    

Ketika lonceng pernikahan santer terdengar seantero Turki, perhatian masyarakat kembali tertuju pada kehidupan di dalam kerajaan. Siapa yang akan menikah? Satu minggu setelah meninggalnya Raja Besar Yaser Davutoğlu, duka kehilangan masih membekas di hati seluruh rakyat karena tidak percaya bahwa satu-satunya pemimpin berjiwa besar seperti beliau harus pergi untuk selama-lamanya, meninggalkan kekosongan pemerintahan kerajaan Anatolia karena Her Majesty Patricia diwakili senat kepercayaan mengumumkannya di keramaian pasar dua hari setelah kepergian mendiang Raja Besar. Isi pengumumannya yakni berupa keputusan tak dapat diganggu gugat Ratu Patricia yang tidak bersedia mengisi kekosongan pemerintahan sepeninggal Raja Besar. Drama apa yang sedang terjadi di dalam istana? Tidak ada yang tahu mengenai konflik terselubung dibalik keputusan Her Majesty. Ini artinya de javu -yang para rakyat pikirkan sebelumnya sepeninggal Raja Yaser, bahwa kemungkinan Ratu Patricia akan memimpin Anatolia seorang diri seperti yang dilakukan Ratu Agaelyra Davutoğlu di masa lalu akan terulang, ternyata hal itu tidak terjadi di era kepemimpinan sekarang. Mungkinkah Pangeran Muda itu yang justru akan memimpin Anatolia?

Tapi bagaimana dengan masa lalu Pangeran Muda itu? 

Mungkinkah beberapa pihak akan menyetujuinya begitu saja?

Dan sekarang, tiba-tiba saja tanpa pengumuman yang biasa mereka berikan di pasar, kabar pernikahan santer terdengar. Tidak mungkin Ratu Patricia menikah lagi karena sudah menjadi peraturan tetap kerajaan bahwa wanita tidak boleh menikah lebih dari satu kali. Sebuah peraturan kuno yang sangat kuat ditaati oleh seluruh rakyat, termasuk kalangan elit kerajaan.

Tidak salah lagi, Pangeran Mikail kah yang menikah? Oh Pangeran tampan itu? dengan siapa? Desas desus kedekatan Pangeran dengan wanita bangsawan yang sedang bertugas di luar negeri itu sudah diketahui rakyat Turki tapi terakhir yang mereka tangkap dalam ingatan, wanita itu belum kembali pulang ke kerajaan. Lantas dengan siapa Pangeran menikah? Pertanyaan rakyat sungguh tidak akan terjawab sampai tiba saatnya nanti.

Apakah setelah semua gadis di Anatolia dibuat iri dengan kecantikan dan wibawa wanita itu yang dengan mudahnya menggaet hati Sang Pangeran, kini para gadis harus dibuat patah hati besar-besaran dengan keputusan mereka menikah secara tiba-tiba?

Seorang senat kepercayaan dengan tubuh tegap dan menjulang memberi salam pembukaan kepada seluruh rakyat yang berkumpul di halaman depan istana yang luar biasa megah, semuanya berpakaian sederhana dengan tudung pelindung kepala. Beberapa wanita terlihat kerepotan menggendong anaknya yang masih balita, ada juga bapak-bapak dengan pakaian yang masih kotor terlihat baru pulang dari kebun menyegerakan diri untuk berkumpul di halaman besar istana. Akad pernikahan sudah dilakukan dengan singkat dan khidmat tapi rakyat masih belum melihat Puteri Raja baru mereka kali ini. Belum ada tanda-tanda wanita bangsawan itu telah pulang kembali ke Turki, lantas siapa sih gadis yang menjadi istri Pangeran Mikail? Setelah doa yang dipanjatkan secara serentak dipimpin oleh salah seorang senat, kini tibalah saat sang Pangeran menggandeng gadis yang kini sudah sah menjadi istrinya.

"naikkan kepalamu." Bisik Senat Ahmet selaku pengawal kedua mempelai yang ikut mengiring, Carmen langsung mengikuti perintahnya. Oh Tuhan... Ia sangat gugup. Kini saatnya mereka berjalan menemui seluruh rakyat dan menunjukkan ekspresi gembira sementara ia sendiri bingung dengan apa yang harus dilakukan. Simplenya, yang terlintas dalam otaknya setelah mendengar bahwa ia harus menikah dengan Pangeran adalah ia harus selalu tersenyum di hadapan semua orang. Semudah itu, gadis itu tidak tahu apa yang ada di depannya. 

Mereka berjalan diiringi sorak tak sabar dari seluruh rakyat, setibanya mereka di balkon paling atas, riuh kegembiraan rakyat Turki menggema begitu dahsyat. Carmen luar biasa gugup, rasanya ingin muntah. Ini semua apa? Bersyukurlah dia bahwasanya Senat Ahmet sangat setia berdiri di sampingnya membantunya menjalani ritual sakral seperti ini. Kalau tidak, bagaimana ia bisa melewati ini semua? Sedangkan ia sendiri belum pernah menjadi pusat perhatian sama sekali.

CARMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang