Bab 6

733 49 0
                                    

Mentari mulai menyembul, menampilkan semburat kilau yang cukup menyebalkan.

"Kenapa kalian semua ada di sini?" Tanya Kemila, melihat penampakan beberapa pelayan di depan pintu kamar anaknya.

Berniat ingin mencoba dekat dengan Zean, maka langkah pertama yang ia lakukan adalah melakukan hal kecil yang biasa di lakukan seorang ibu.

"Terjadi sesuatu?" Tanya Kemila memincing curiga.

"Mohon maaf nyonya, kami di sini hanya ingin membangunkan tuan muda. Namun,.. " Ucapan pelayan terhenti, takut untuk melanjutkan. Dengan tidak sabaran, Kemila mengetuk kamar Zean kasar.

Tok Tok Tok

"Zean bangun! Zean bisa buka pintunya nak? Zean" Teriak Kemila di sertai dengan rasa kepanikan.

"Nyonya tung.. " Belum selesai bicara, suara pintu terbuka mengalihkan segala perhatian.

Ceklek

"Zean kam.. " Ucapan Kemila terhenti setelah bertemu dengan sosok di balik pintu dengan wajah memerah malu.

Menampilkan muka masam "Apa?"

"Ehm, nggak papa Zean. Em...  Kamu sudah siap berangkat sekolah?" Tanya Kemila berusaha tenang.

Tanpa menjawab, Zean berjalan mendahului Kemila dan yang lainnya.

Meja makan sudah siap, begitu pula segala isi dan kebutuhannya. Dari kejauhan Kemila menatap sabar bagaimana ketidak sukaan Zean yang di tunjukkan kepadanya.

"Mau makan apa?" Tanya Kemila sampai di meja makan. Tangan lentiknya menyentuh dasi Alex dan merapikannya.

"Apapun." Jawab Alex menatap Kemila dengan tatapan berbeda. Pemandangan itu tidak luput dari mata tajam Zean.

Namun berusaha tidak peduli, Zean melanjutkan sarapan yang rasanya berbeda dari yang biasa ia makan.

"Enak" batin Zean

Dentingan sendok beradu pelan, menciptakan keheningan dalam diam hingga dentingan itu berhenti.

Merasa kenyang, Zean beranjak menuju pintu keluar.

"Tunggu Zean, Mama akan mengantarmu." Ucap Kemila menghentikan laju kaki Zean.

"Kenapa?" Bukan Zean, melainkan suaminya Alex yang bertanya.

"Tidak papa, aku pengen nganter Zean sekolah boleh ya ya ya" Jawab Kemila tersenyum centil.

"Bareng saya." Balas Alex tegas

"No, kantor kamu sama sekolah Zean kan beda arah. Yang ada bisa terlambat kamu Mas."

"Aku bisa berangkat sendiri." Putus Zean final, jengah melihat perdebatan orang tuanya.

"Nggak, pokoknya Mama antar!"

"Berangkat bareng."

"Baiklah" Seru Kemila final, dengan Zean yang hanya menghembuskan nafas sebal.

Sepanjang perjalanan, tidak ada percakapam kecuali suara ipad Alex yang di pinjam Kemila. Mobil mewah Alex melaju menuju perusahaan setelah mengantarkan Zean ke sekolah. Dan Kemila sendiri memaksa ikut Alex, dengan alasan bosan di rumah.

Breaking News

Saat ini, berlanjut kasus tembakan dan kebakaran yang terjadi di tempat hiburan 'K' masih belum menemukan titik terang. Untuk jumlah korban ter identifikasi menjadi 7 orang dan yang lainnya masih dalam pencocokan identitas. Mr. Atony Qi , pemilik dari 'K' hingga saat ini masih belum memberikan keterangannya.
Terimakasih, sekian berita kami sampaikan.

Liku itu Aku (kimsanyu2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang