Note: Terdapat kata kata kasar dalam bacaan. Mohon kebijakan dalam membaca. Terimakasih.
Dua pilar menjulang, terhubung oleh bangunan kaca. Pohonan rindang menyambut di sepanjang jalan. Mawar merah menjuntai di sisi depan pilar. Siulan burung tersaut menambah kesan kedamaian hari.
Tubuh tegab Zean berjalan, melangkah dengan santai. Sekejab waktu terhenti menatap satu pusat. Mata binar terpancar, mewakili perasaan.
"Kakak kelas, bukannya nggak masuk ya?"
"Masih liburan bukan sih?"
"Udah pulang woii, tapi libur sehari kayaknya."
"Ganteng banget calon pacar aku!!"
"Ihhh ganteng banget sih ciptaan tuhan!"
"Saranghae kak Zean!!"
Acuh, segera kaki panjang Zean berjalan menuju tempat biasa ia berkumpul bersama teman temannya.
"Bangsat lo, ngapain coba nyuruh kita kita kumpul. Pegar ini badan!"
"Iya nih, mana dia sendiri yang naik pesawat. Kitanya di tinggal, jahat kamu Mas jahatt!!!" Celetuk Bimo meng alay.
"Mana?" Tanya Zean singkat menatap acuh temannya yang lain. Sejujurnya hanya ada Bimo yang tersisa. Maklum perjalanan jauh sangatlah memakan energi terlebih di tempuh dengan bus dan aktivitas yang berlebih di dalamnya. Semacam karokean misalnya.
"Anjirrrr lo manggil kita cuman buat malak pie?" Dengus Silo yang langsung menyerahkan dua kotak bungkus pie.
Tanpa menjawab di keluarkan uang merah 7 lembar kepada Silo. Dan dengan senang hati Silo menyambutnya.
"Kurang?"
"Lha gue nggak Zean?" Tanya Bimo menampilkan air muka sedih.
"Nanti tagihan nya kirimin ke gue." Dengus Zean berlalu pergi menenteng plastik berisi 2 pie.
"Wokeee" Serempak mereka berdua 45.
"Lo nggak ikut? Nggak asik bro kalo lo nggak ngikut. Yok lah ke tempat biasa!" Ajak Silo menghentikan laju Zean.
"Gue kabari."
Di tempat lain
Bibir Kemila mengerucut kesal, setelah kejadian di tempat kerja suaminya. Ia langsung di usir (di suruh) pulang begitu saja. Memang nggak ada ahlak itu suami.
Flasback On
"Aaaaaa" Teriak Kemila membelalak lebar.
Itu apa? Menajamkan penglihatan
Terlihat di balik kaca besar transparan, sepasang orang beda gender tengah melakukan adengan iya iya. Tubuh Kemila membeku sesaat, pemandangan ini serasa dejavu untuknya. Ya, jangan lupakan perkerjaan Kemila di kehidupan lalu.
Perbuatan tidak senonoh seperti ini bukan sekali dua kali ia melihatnya, namun walau demikian. Dia sama sekali belum pernah melakukan kegiatan itu bahkan sekedar kissing. Anak baik bukan?
Melihat apa yang di lihat Kemila, Alex yang panik langsung berlari membalik tubuh ringkih istrinya dan mendekap kencang.
Sial, ia kecolongan.
Orang bodoh mana yang melakukan kegiatan seperti itu di tempat yang bisa di lihat orang lain.
"Pulanglah!" Ucap Alex menahan emosi.
"Hah, Apa?" Kaget Kemila mendorong tubuh Alex yang mendekapnya agar bisa bertatapan langsung dengannya.
"Kamu mengusirku?" Tanya Kemila tak percaya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Liku itu Aku (kimsanyu2)
Random(Cerita ini hanya fiktif) Luna adalah seorang bartender di salah satu club milik kakak teman sekolah SMA. Meninggal akibat tembakkan dan kemudian tuhan membuat jalan baru untuknya. Memasuki tubuh seorang wanita bernama Kemila merupakan suatu kegila...