Masih dengan wajah yang tertekuk, Kemila dengan bosan membuka tutup majalah bisnis tak minat. Dia sudah berada diujung kebosanan sekarang dan kemana lagi suaminya ini? meninggalkan dia seorang diri diruangan yang memuakkan ini, entahlah yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana bisa Alex begitu betah seharian penuh berada diruangan yang monoton seperti ini. Apalagi jika mengingat bahwa suaminya dulu sangat sering lembur bahkan tak jarang tidak pulang kerumah, bukankah dia benar - benar ajaib??
Tidak ada makanan atau minuman yang ditinggalkan membuat Kemila ingin teriak karna jenuh, sebenarnya dia sudah mengisi kulkas mini diruang ini dengan es krim juga coklat dan cake lainnya. Hanya saja, beberapa waktu lalu ketika dia membukannya, kulkas mini itu telah berubah dengan terakhir kali ia lihat, ya itu dipenuhi oleh air putih saja tanpa yang lain. Mungkin ia harus menanyakan hal tersebut kepada Alex nantinya dan ingatkan dia untuk hal yang satu itu.
Memberanikan diri, akhirnya ia memutuskan untuk pergi keluar. Lupakan ancaman suaminya, dia perlu untuk menyelamatkan diri dari kejenuhan ini, salahkan saja Alex karna meninggalkan dia tanpa ada sesuatu hal yang menarik diruangan monoton itu. Dia tidak peduli, Kemila akan keras kepala untuk hari ini, toh jika memang tidak diperbolehkan pergi kesekolah Zean ia masih bisa pergi sendiri tanpa diantar olehnya.
Membuka pintu, dilewatinya ruang sekertaris Ryu tak ada penghuni yang berarti bukankah semesta mendukung perbuatannya kali ini? berjalan tergesa, tujuannya sekarang adalah kantin untuk mengisi perutnya yang kelaparan, padahal terhitung tiga jam setelah sarapan tapi sekarang dia benar - benar merasakan kelaparan. Mungkinkah menunggu membuatnya begitu kelaparan seperti ini, dia tidak peduli dia akan tetap makan sekarang.
"Permisi, saya mau pesan soto ayam , es jeruk sama air mineral nya satu ya. Aaa juga satu porsi pangsitnya juga. Terimakasih."
"Baik kak, mohon ditunggu ya." Balas petugas kantin ramah, selesai memesan dan membayar ia segera menggambil tempat yang kosong. Dilihatnya area kantin yang masih sepi, ini wajar karna masih memasuki jam kantor.
"Eh ... lo pada denger nggak katanya istrinya pak bos datang lagi kekantor."
"Masa?? kok aku nggak lihat ya?"
"Ya iyalah.. denger - denger pak bos kalau datang sama istrinya selalu lewat jalan khusus."
kemila menyimak pembicaraan itu, sesekali sambil makan ia membenarkan perkataan perempuan - perempuan itu, memang semenjak dirinya selalu mengeluh tidak nyaman jika datang kekantor suaminya. Suaminya langsung berinisiatif membuatkan pintu khusus untuknya hal ini agar dia bisa merasa aman dan nyaman sekaligus suaminya ini tidak akan mendengar lagi keluhan yang serupa agar Kemila tidak membuat - buat alasan lagi. Padahal tidak tau saja jika Kemila telah membuat alasan yang baru, entah kira - kira Alex akan pening atau tidak dengan alasannya kali ini.
"Idih,, lebay banget ya, orang kaya emang."
"Sttt jangan keras - keras Na. Entar kedengeran orang lain bisa - bisa dapat masalah kita."
"Ye .. ye... ye..."
Mendengar pembicaraan para gadis yang bergosip terdengar menggelikan ditelinganya sekarang, apalagi jika yang jadi topik pembicaraan adalah dirinya, bagaimana jika mereka tau bila yang dibicarakan saat ini ada dibelakang mereka. Bukankah itu cukup memalukan untuk mereka.
"Sudah puas perginya dear?" Suara yang begitu akrab bagi pendengaran Kemila membuatnya bergegas mendongak menatap pria tampan itu dengan enggan kaget.
"Apa?" Tanya Kemila gugup celingak celinguk mendapati area kantin kantor yang kosong hanya merea berdua dengan Ryu saja, itupun duduknya sangat jauh dari mereka berdua. Tanpa menjawab pertanyaan istrinya, Alex menatap dalam wajah istrinya yang masih bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Liku itu Aku (kimsanyu2)
De Todo(Cerita ini hanya fiktif) Luna adalah seorang bartender di salah satu club milik kakak teman sekolah SMA. Meninggal akibat tembakkan dan kemudian tuhan membuat jalan baru untuknya. Memasuki tubuh seorang wanita bernama Kemila merupakan suatu kegila...