Part 13 - Keputusan BK -

8 5 0
                                    


.
.
Happy Reading
.
"Mungkin jalan takdir nya udah kayak gini. Dari lahir gue udah di tulis gimana sikap dan sifat gue, jadi yah gini gambaran seorang Anindya Anatasya".


- Anindya Anatasya -
Orang paling badgirl seanterio

TATAPAN pasrah kini terlihat. Anindya duduk di depan nya ada Bu Kumala yang memijat pelipisnya pusing. Tatapan Bu Kumala begitu terlihat putus asa, namun berbanding balik pada Anindya yang malah terbiasa.

Sudah biasa, Anindya keluar masuk ruang BK. Kali ini yang menjadi masuknya ia keruangan paling di benci murid lain adalah ia berantem dengan siswa kelas 10. Dan yang menang Anindya.

Padahal dia laki laki, tapi Anindya bisa mengalahkannya. Masih ingatkan jika Anindya pernah di latih oleh Mama nya? Nah Mama nya dulu emang jago takewondo, jangan salah kan Anindya jika kemampuan itu di gunakan dengan salah, contohnya berantem.

Anindya hanya ada memar sudut bibir nya karna terkena tonjokan dari murid sok sok-an itu. Tak mungkin jika Anindya bertindak terlebih dahulu, dia yang melakukan seenak dan meremehkan dirinya.

Harga diri Anindya seperti tak ada oleh laki laki sialan itu.

Awal mulanya, Anindya akan membolos seperti biasa ke WARJUNG melalui tembok belakang Sekolah. Namun yang menjadi penghalangnya korban Anindya yang merupakan anggota OSIS menghalanginya dengan sok sok-an dia berkuasa, bahkan dia seperti meremehkan dirinya dengan hal hal yang membuat Anindya emosi.

Perdebatan tentang sikap Anindya dan OSIS terus tak ada hentinya. Sampai dimana Anindya sudah marah, Anindya memberikan tendangan di dada nya membuat dia marah balik. Dia juga melawan buktinya memar di bibirnya karna dia. Akhirnya karna Anindya benar benar sangat emosi, ia memberikan tonjokan bertubi tubi sampai dia tak bisa membalasnya dan yah dia pingsan. Tak lama kemudian ada temannya yang menyusul, dan berakhir lah Anindya disini.

"Anindya kamu itu perempuan. Kenapa malah berantem sama laki laki sih? Ngak habis pikir ibu sama jalan pikiran kamu. Kirain ibu kamu ngak bakalan tonjok tonjokan sama laki laki, gimana sih kamu itu. Sekarang ibu tanya, mau hukuman apa yang pantas buat kamu biar kamu jera?". Tutur Bu Kumala sedikit tak percaya akan tindakan Anindya yang menurut nya berlebihan.

"Kenapa ibu tanya saya? Saya aja gatau". Anindya mengendikkan bahunya acuh tak acuh.

Bu Kumala menghela nafas panjang. "Ibu udah berapa kali kirim surat sama kamu, tapi kamu ngak sampaikan pada orang tua kamu. Kalo ibu kasih hukuman selayak nya murid nakal lainnya kamu malah kabur, ngak menjalankan. Jadi ibu harus gimana? Percuma ibu kasih kamu hukuman atau surat karna kamu ngak pernah menjalankan dengan benar, hanya seinginan kamu sendiri saja".

"Yaudah ngak usah ngasih apa apa sama saya. Saya aja ngak berharap ibu ngasih hukuman apa sama saya". Enteng Anindya membuat Bu Kumala menatap Anindya tajam.

"Diam Anindya. Kamu kalo bicara seenaknya saja".

"Oke".

"Astagfirullah, ibu udah putus kan kamu di D.O selama 3 hari, mulai dari besok. Hari Jum'at kamu sekolah". Putusan Bu Kumala. Semoga saja dengan ini Anindya bisa berpikir bahwa selama yang dilakukannya salah.

"Yah tanggung, kenapa ngak 5 hari aja?".

"ANINDYA".

****

"Gila Lo Nin, ngak ada kapok kapoknya bikin masalah. Mana cara Lo buat bolos ngak ada kemajuan lagi". Omel Reza, baru saja dia keluar dari kantin sudah mendengar kan gosip tentang Anindya berkelahi dengan anak OSIS membuat Reza buru buru ke kelas dan yah Anindya malah tidur seperti biasa.

AnindyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang