Selepas pulang dari sekolah. Rizal membawa Nadhira ke kediaman laki-laki tersebut. Rizal hidup sendiri di salah satu rumah di perumahan elit kawasan Andapura Indah.
Kawasan perumahan yang terkenal dengan penghuni bertitle tinggi. Biasanya mereka adalah orang-orang penting dengan pangkat dan jabatan tertentu. Harga sewa perumahan disini pun harganya tidak main-main. Maka dari itu hanya beberapa kalangan orang saja yang bisa tinggal disini.
Perumahan yang ditinggali segelintir orang dengan pangkat terpandang ini. Lebih banyak terlihat sepi setiap harinya. Kebanyakan pehuni kawasan ini mempunyai kesibukan dengan jam terbang yang sangat padat.
Rizal tidak perlu pusing memikirkan bagaimana ia harus menjelaskan kepada beberapa tetangga. Ia tidak peduli dengan orang-orang disekitarnya. Ia hanya butuh membawa Nadhira istirahat di rumah pridadi miliknya.
Sejak Rizal membawa Nadhira masuk rumah dan membaringkan perempuan ini di atas kasurnya. Ia belum beranjak sama sekali selain memandangi Nadhira. Ia begitu tergila-gila dengan Nadhira sampai kapanpun.
Tapi misi yang sedang ia jalankan membuat Nadhira menderita. Mengingat bahwa kemarin Nadhira yang meninggalkan dirinya dengan angkuh. Kali ini ia yang akan membuat hal tersebut menjadi terbalik akan terjadi pada diri Nadhira.
Rizal beranjak pergi ke kamar mandi. Setelah ia puas memandangi wajah pucat sang mantan - Nadhira. Ia membersihkan diri dan pikirannya untuk sejak. Dengan membasuh seluruh badannya yang tersa lengket karena aktivitas selama sehari penuh.
"Sudah bangun," ucap Rizal saat keluar mandi mendapati Nadhira telah membuka mata.
"Hm...," deheman kecil yang bisa Nadhira balas untuk pertanyaan Rizal.
"Aku dimana?" tanya Nadhira merasa asing dengan tempatnya sekarang.
"Di rumahku."
Begitu kaget Nadhira mendapat jawaban tersebut dari mulut Rizal secara langsung. Kenapa bisa ia berada di kediaman laki-laki ini.
"Istirahatlah kembali," perintah Rizal.
"Aku mau pulang," pinta Nadhira dengan cepat.
"Aku tidak mengantarmu untuk pulang. Jadi tidurlah sekarang," perintah Rizal kembali.
"Aku pulang sendiri tidak perlu diantar," kekeh Nadhira karena merasa tidak nyaman dan ingin segera pulang.
"Sekarang sudah jam 10 malam," kaget Nadhira membulatkan mata mengetahui sekarang sudah larut malam ternyata.
"Akan aku antar besok pagi, tidur saja sekarang."
"Aku ada pekerjaan lain. Aku harus keluar untuk mengerjakannya," ucap Rizal dengan tampang datar sedikit menakutkan bagi Nadhira.
"Tap-" ucap Nadhira terpotong karena ingin membantah ucapan Rizal lagi.
"Jadi tidurlah sekarang atau aku yang akan menidurimu," ancam Rizal tidak main-main.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush in Campus
Teen FictionNo. Urut : 061 Tema : Campus Universe #gmgwriters2022 #grassmedia Hidup bagaikan roda yang akan terus berputar. Waktu sejengkal pun tidak akan mampu menentukan putaran rodanya. Waktu hanya akan bertambah tanpa mampu berhenti dan menoleh sejenak. Wal...