"Ada 15 mahasiswa pak," kata Rizal.
Serah terima yang sedang dilakukan Rizal kepada kepala desa - Pak Riandi.
"1 rumah untuk mahasiswa cukup pak?" tanya Pak Riandi.
"Cukup luas, dua lantai insyaallah bisa untuk menampung 15 orang," ucap Pak Riandi kembali untuk memastikan.
"Cukup pak," jawab Rizal.
"Nanti bisa dibagi sendiri, usahakan adek-adek mahasiswa bisa menempatkan diri."
"Karena di lingkungan masyarakat, harus menjaga etika juga," nasehat dari Pak Riandi.
"Baik pak," ucap beberapa mahasiswa.
Tadi Nadhira dan satu tim berangkat dengan dua mobil. Satu mobil menyewa untuk mengantar barang bawaan dan beberapa mahasiswa perempuan. Satu mobil lagi milik Rizal yang ditumpangi beberapa mahasiswa perempuan juga.
Nadhira memilih untuk berada satu mobil dengan barang bawaan selama penelitian. Kalangan mahasiswa laki-laki semua membawa kendaraan sendiri. Motor menjadi pilihan mereka, apalagi di tempat yang cukup jauh dari perkotaan. Agar mereka lebih mudah nantinya.
Sejak turun mobil. Pandangan mata Rizal tidka pernah lepas dari Nadhira. Seperti mengintimidasi Nadhira untuk tidk berbuat hal-hal yang aneh. Rizal seolah mengisyaratkan lewat mata.
Berusaha untuk selalu acuh dengan Rizal. Karena Nadhira takut terjadi sesuatu yang tidak ia inginkan. Ia juga tidak mau jika benih cinta tumbuh lagi diantara mereka. Nadhira tidak ingin mengulang sebuah kesalahan yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush in Campus
Teen FictionNo. Urut : 061 Tema : Campus Universe #gmgwriters2022 #grassmedia Hidup bagaikan roda yang akan terus berputar. Waktu sejengkal pun tidak akan mampu menentukan putaran rodanya. Waktu hanya akan bertambah tanpa mampu berhenti dan menoleh sejenak. Wal...