9

16.3K 730 81
                                    

"arghhh Ka, pelan ah tolong!".

"Aku, minta maaf ahh ka, aku salah arghh aku minta maaf. Tolong berhenti Ka. Sa---arghhhhh".

Suara Naren terdengar putus asa ketika Arka terus menerus memompa kejantanan dengan cepat dan dalam tanpa memberi jeda untuk Naren beristirahat sedikit pun.

Entah sudah berapa lama mereka melakukan kegiatan bersenggama tersebut. Keadaan Naren  jauh dari kata baik-baik saja.

Mata yang sembab, tubuh yang sudah dipenuhi oleh sperma yang bercampur antara milik Arka dengan milik Naren.

Bercak merah yang sudah memenuhi seluruh tubuh Naren, entah bekas kissmark, bitermark, ataupun cengkraman tangan Arka yang sangat kuat hingga menimbulkan bekas.

Sedangkan Arka terus menikmati kegiatan persenggamaan yang  ia lakukan. Cepat, kasar, dan dalam. Arka melakukannya dengan sangat kasar hari ini.

Ini semua karena Naren yang berusaha kabur darinya. Tetapi sebelum itu semua terjadi Arka mengetahui setiap rencana yang dilakukan oleh Naren.

Dan berakhirlah seperti ini. Arka merasa harus memberikan hukuman yang setimpal untuk Naren agar tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkannya.

Naren tidak suka orang yang menentangnya, apa lagi yang melakukan adalah Naren. Kemurkaan nya berkali kali lipat dibandingkan jika orang lain yang melakukan nya.

Arka hanya ingin Naren patuh pada setiap peraturan yang dibuat untuknya. Ia tidak ingin Naren pergi dari hidupnya untuk keduakalinya.

Cukup sekali dan itu hampir membunuhnya perlahan lahan, pikirannya seakan menghilangkan. Hanya ada rasa marah yang tersisa, ia hanya memikirkan bagaimana cara menemukan Naren dan membelenggunya dibawah kekuasaannya.

Hidup Naren sepenuhnya milik Arka, dan tidak akan pernah berubah apa pun yang terjadi. Akan ia kejar kemanapun sekalipun ke neraka. Akan ia dapatkan kembali Naren untuk dirinya sendiri.

Penis Arka terus mengenai prostat Naren dan membuatnya merasa kesakitan Yang amat teramat karena tidak ada jeda waktu yang diberikan Arka padanya setelah organisme.

Rasa sakit, marah, terhina dan pasrah bercampur aduk didalam diri Naren saat ini. Naren tau ia salah mengambil keputusan yang membuat Arka marah besar kepada.

Tetapi hukuman yang diberikan oleh Arka kepadanya sanggat membuat luka besar yang sulit untuk diperbaiki.

Tubuhnya sudah saat lelah seakan-akan tubuhnya terbelah menjadi beberapa bagian. Ia tidak bisa merasakan kenikmatan yang orang lain bilangan sex adalah kenikmatan yang tiada tanding.

Tapi baginya, sex adalah kegiatan yang tidak pernah diinginkan oleh Naren. Ia tidak bisa merasakan apa yang mereka bilang nikmat, hanya ada kesakitan yang dirasakan.

"Arghhhh Ka pelan, aku mau sampai ahh".

Arka menutup lubang yang ada di penis Naren menggunakan jarinya. Tidak mengijinkan Naren untuk mengeluarkan Putih nya kembali.

"Bareng sama gua" ucap Arka sambil meningkatkan pacuannya pada tubuh Naren. Tubuh Naren terhentak dengan keras karena Arka. Ia juga bergelinjang karena organisme kering yang datang.

Ditambah Arka yang terus menambah kecepatan nya. Naren bisa merasakan penis Arka yang mulai berkedut dan membesar di dalam lubangnya. Membuat nya meremang.

Akhirnya Arka melepaskan jarinya dari penis Naren dan membiarkan nya mencapai putih nya. Tidak lama Arka juga mengikuti Naren dan mengeluarkan sperma didalam tubuh Naren.

Hangat dan basah, ia yang dirasakan oleh Arka. Sara nikmat yang tiada tara dibandingkan orang lain yang pernah Arka gunakan. Tidak pernah ada lubang seenak Naren baginya.

Naren sudah tergeletak tanpa tenaga diatas kasur besar tersebut. Dan ia bisa merasakan sperma Arka yang menetes keluar dari lubang nya karena tidak mampu menampungnya didalam.

Setelah mengatur nafasnya Arka sedikit membungkuk badannya. Di cengkraman nya rahang Naren dengan sangat kuat. Hingga pemiliknya merasakan hampir remuk rahangnya tersebut.

"Denger Ren, sekali lagi gua tau lu mau kabur dari gua. Jangan harap kedua kaki lu masih utuh paham!!!" Suara Arka penuh penekan di setiap kata yang terucap dari mulut.

Naren jelas ketakutan. Ucapan Arka tidak pernah main-main. Alih-alih berhasil rencana kaburnya, ia malah bisa kehilangan kedua kakinya. Cukup hatinya yang hancur. Ia tidak mau menyusahkan dirinya sendiri dengan kehilangan kedua kakinya.

Naren menganggukkan kepalanya dengan cepat. Arka yang melihat Naren hanya menganggukkan kepalanya semakin menguatkan cengkraman nya.

"Lu masih punya mulut anjing!! Dipake jangan sampe gua potong lidah lu supaya gak bisa ngomong lagi" marah Arka.

"Pa_ham ka. Akuh ga ak_akan per_nah kabur lagi" Naren berusaha mengeluarkan suara  disaat rahang nya dicengkeram dengan sangat kuat.

"Bagus, sekali lagi gua tau. Hukumnya bakal lebih parah dari pada ini. Inget ini di otak lu".
Setelahnya Arka melepaskan cengkraman di rahang Naren.

Ia juga mencabut penisnya dari lubang hangat tersebut. Setelahnya sperma Arka yang sedikit tercampur darah yang dihasilkan karena gesekan kuat yang terus dilakukan Arka pada lubang Naren keluar dari lubang hangat nya.

Naren menutup matanya setelah merasakan kosong di lubangnya. Arka beranjak kedalam kamar mandi. Ia menyiapkan air hangat didalam bathub dan memberikan sabun kedalamnya.

Arka kembali ke dalam kamar dan mengangkat tubuh polos Naren untuk mandi bersama didalam bathub. Arka menurunkannya dengan saat perlahan. Seakan tubuh Naren adalah harta berharga yang mudah sekali hancur.

Setelahnya Arka ikut masuk kedalam bathub duduk dibelakang Naren. Ia mengusap tubuh Naren dengan perlahan agar sperma yang menempel bersih. Tidak lupa juga ia sedikit mengangkat tubuh Naren dan mengeluarkan sperma nya yang ada di dalam lubang Naren hingga bersih.

Sedangkan Naren hanya diam menerima setiap perlakuan lembut yang dilakukan oleh Arka kepadanya sambil memejamkan matanya.

Setelah bersih Arka bangun dan mengganti air sudah kotor tersebut dengan air hangat yang baru untuk mereka berdua berendam sejenak.

Arka kembali duduk dibelakang Naren dan memeluknya dengan erat seakan bisa saja Naren pergi darinya saat itu juga.

"Gua pernah bilang Ren, bersikap baik dan gua akan memperlakukan lu  jauh lebih baik. Gua selalu bilang jadi anak anjing yang penurut. Jangan pernah nentang gua sama sekali".

Tidak ada jawaban hanya ada nafas teratur yang dikeluarkan oleh Naren. Sepertinya sudah tertidur karena kelelahan.

Arka hanya ingin Naren terus bersama nya, membangun kehidupan damai bersama tanpa gangguan disekitar. Ia hanya ingin Naren terus menjadi miliknya.

Setelah merasa cukup, Arka mengangkat tubuh Naren dan membilasnya dengan perlahan. Setelah bersih ia membawanya kedalam kamar dan menaruhnya di atas sofa terlebih dahulu.

Arka mengambil seprai baru dan mengganti dengan yang baru, setelah selesai ia berjalan kearah lemari dan mengambil kemeja nya yang akan sangat kebesaran ditubuh Naren nanti.

Arka menghampiri Naren yang sedang tertidur di sofa. Ia membuka bathrob yang dikenakan oleh Naren dan mengganti dengan kemeja putih satin yang benar saja kemeja tersebut hampir menutupi paha mulus Naren.

Arka memindahkan tubuh Naren keatas kasur dan memakai kan selimut tebal. Setelahnya ia mengambil celana training panjang dan ikut tidur disamping tubuh Naren. Ia memeluk tubuh Naren memberikan kehangatan pada.
.
.
.
.
.
Gua mikir masih mempertahankan ni cerita gua lanjut atau gua kasih ektra part aja sesekali kalo gabut, jadi gua serahin deh ni cerita mau dilanjut atau enggak ke kalian.

Kalo semisal dilanjut ni cerita lu pada mengharapkan apa buat Arka dan Naren? Dikomen kalo enggak ya berati gak gua lanjut ya. Gua gak ada pengembangan ide buat cerita ini.

Di awal gua buat cuma buat selingan doang, soalnya pas nulis cerita pertama gua lagi mandek alurnya. Makannya gua buat cerita ini

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang