15

10K 485 66
                                    

"Ren, Naren? Haii kenapa?".

Naren masih tidak menyadari kehadiran wanita yang terus memanggilnya. Tenggelam entah apa yang dipikirkannya. Hingga akhirnya Naren baru tersadar saat perempuan tersebut menepuk bahu Naren cukup kencang.

"Ha, eh kenapa Din?" Kaget Naren setelah merasakan kehadiran Dinda disekitarnya.

"Kamu kenapa bengong ?" Tanya Dinda, sudah hampir 1 tahun mereka berdua kenal Dan Dinda sering kali melihat Naren melamun entah karena apa.

"Oh gapapa kok Din, kamu nyari aku kenapa ?" Tanya Naren mengalihkan perhatian Dinda agar tidak terus menerus menanyakan kondisinya.

"Oh enggak ini udah jam istirahat, kamu mau makan bareng?" Ajaknya.

"Oh boleh" Naren bangun dari duduknya dan berjalan bersama menuju kantin karyawan bersama Dinda.

Sudah hampir satu setengah tahun Naren hidup sendiri setelah pergi meninggalkan Arka tanpa kata. Hidupnya jauh lebih nyaman dan tentram tetapi sebelumnya ia hidup Luntang Lantung untuk beberapa waktu hingga akhirnya mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal. Ia bisa merasakan hidup bebas yang ia impikan setelah bertahun-tahun terkurung dalam sangkar emas milik Arka.

Naren sekarang bekerja sebagai perkerja buruh pabrik, tidak seberapa memang gajinya. Tetapi hidupnya sudah lebih nyaman  sekarang dibandingkan hidup mewah dengan Arka tetapi harus terkurung. Walaupun terkadang tanpa sadar Naren lebih banyak diam.

Sering kali Naren merasa perasaan tidak nyaman dan merasa diawasi oleh seseorang, seakan-akan hidupnya sedang diawasi oleh sesuatu. Naren takut tiba-tiba kejadian dahulu terulang kembali, dimana Arka menemuinya tanpa kata dan kembali mengambil kehidupannya begitu saja saat sampai di rumah.

Masih ada rasa khawatir jika Arka berhasil menemukannya keberada di mana. Hingga setiap pulang kerja Naren sering kali memastikan pintu yang ia akan masuki masih terkunci.

Naren tidak ingin kembali kejadian kelam itu kembali terjadi. Cukup sekali ia marasakan tali kasat mata yang di pasang oleh Arka dilehernya, bagai anjing peliharaan.
..
Naren dan Dinda memasuki tempat makan yang sudah disediakan oleh perusahaan untuk para karyawan.

Dinda adalah satu-satunya orang yang mau menerima Naren, setelah sekian banyak orang yang menganggap jika Naren orang aneh. Bukannya apa naren hanya sedikit kesulitan untuk berinteraksi dengan orang sekitar setelah dikurung oleh Arka.

***

Sedangkan ditempat lain Arka terlihat cukup berantakan. Ketidak hadiran Naren setelah sekian lama cukup membuat Arka lupa untuk mengurus dirinya sendiri, hidup untuk beberapa tahun belakangan hanya terfokus pada pekerjaan dan mencari Narendra yang sangat sulit untuk ditemukan.

Arka cukup menyesel karena lengah dalam mengawasi Naren hingga akhirnya kabur dari kehidupannya untuk kedua kalinya. Arka sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menemukan Naren secara untuh dan menyimpannya dengan sangat baik. Tidak akan ada celah sedikitpun untuk Naren bisa melarikan diri bahkan berfikir untuk kabur.

"Derrttttt....derttttt" bunyi pesan cukup mengganggu Arka yang sedang mengerjakan pekerjaan didepan PC sedang membuat desain gedung saat ia memenangkan proyek besar untuk pembangunan apartemen mewah. Pekerjaan cukup mengurus tenaga karena harus bekerja dengan benda elektronik yang membuat kepalanya sakit ditambah hilangnya Narendra dari kehidupannya.

Tetapi, senyumannya mengembang saat mendapatkan informasi yang diberikan oleh orang suruhannya untuk mencari Narendra. Keberadaan sekarang ditemukan.

”wawww, menjadi buruh pabrik? Sangat mengesankan bukan. Pergi jauh hanya untuk menjadi seorang sampah, bukannya lebih menyenangkan hidup dengan kemewahan dari pada menjadi seorang budak Narendra??" Guman Arka tidak habisa fikir dengan apa yang dilakukan Naren diluar Sanah.

OBSESSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang