21:20 CHAPTER O2

85 4 0
                                    

Nanti kita bertemu lagi, sebagai dua orang teman lama yang pernah memiliki kesamaan.

Nanti kita bertemu lagi, sebagai dua orang teman lama yang pernah memiliki kesamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••


"Karena ini hari terakhir, saya mau acara hari ini berajalan lancar tanpa ada gangguan apapun. Mengerti?" Ucap sang Ketua Osis dan disanggupi oleh semua anggota yang berpartisipasi.

Ya, hari Orientasi Siswa dilaksanakan bersamaan dengan masuknya para anak kelas dua dan tiga. Para buaya jantan pasti sudah mulai menggaet beberapa adik kelas yang mereka incar. Tak ada bedanya dengan yang betina. Naluna dan kawan-kawan memasuki Aula untuk memulai kembali kegiatan mereka.

"Selamat pagi semuanya!" Seru Keano

"Pagi kak!" Seru para peserta didik yang sudah berkumpul di Aula

"Sudah bawa apa yang kemarin sudah di suruh?" Tanya Keano yang di jawab serentak oleh mereka, "Oke, silahkan keluarkan suratnya lalu kumpulkan ke kakak PK favorit kalian." Anak-anak mulai mengeluarkan benda yang harus mereka bawa hari ini.

Kemarin, mereka ditugaskan untuk membuat sebuah surat semenarik mungkin yang akan mereka berikan untuk kakak Osis yang mereka senangi. Semua anak-anak berhambur menuju kakak-kakak yang mereka kagumi. Luna sebagai bagian dokumentasi tak ingin ketinggalan momen dan segera memotret apa yang ia lihat.

Saat sedang sibuk memilah-milah hasil foto yang tadi, tanpa Luna sadari ada seseorang yang mendekatinya, "Kak, Na. Ini buat kakak, dibukanya dirumah aja ya kak." Ucap anak itu

"Eh? Buat aku? Makasih ya, nanti aku baca suratnya. Lucu banget ini bunga-bunga. Kamu bikin sendiri?" Tanya Luna dan di hadiahi anggukan. Luna tenggelam dalam ke asyikannya melihat surat yang dibuat oleh laki-laki jangkung di hadapannya. Tanpa Luna sadari, laki-laki itu tersenyum gemas kearahnya, "Eh? Ada coklatnya juga? Wuah, makasih banyak loh ya." Ucap Luna sambil tersenyum.

"Aku balik dulu ya kak." Pamit laki-laki itu

"Oke, makasih ya sekali lagi." Ucap Luna. Seperginya anak itu Luna masih asyik dengan visual dari surat yang dibuat adik kelasnya tadi. Niat banget untuk seukuran cowok, batin Luna.

•••

Setelah melalui kegiatan yang cukup padat hari ini. Akhirnya kegiatan MOS telah usai beberapa jam yang lalu. Kini seluruh anggota Osis berkumpul di Aula untuk makan siang, sebelum itu mereka membagi-bagikan surat yang tidak tersampaikan kepemiliknya. Mungkin mereka malu atau gengsi.

"Luna, ini ada notes buat kamu." Ucap Shila sambil memilah-milah kembali notes ditangannya

Luna yang merasa terpanggil menoleh dan berjalan menuju Shila, "Ada namanya?" tanya Luna

"Hamba Allah, ceunah" celetuk Reno. Luna tertawa kecil dan mengambil notes itu. Membacanya lalu berniat untuk memfoto untuk ia taro di story Instagramnya.

"Banyak juga ya bu fans nya." Ucap Shila dan dibalas senyum oleh Luna

Di bukanya sosial media berlogo kamera itu dan langsung disambut dengan postingan Sagara diberandanya. Foto itu menunjukan Sagara dengan jersey entah olahraga apa yang laki-laki itu ikuti. Kalau diingat-ingat, Luna sama sekali belum mengunjungi profil Instagram Sagara sejak laki-laki itu mengikuti dirinya. Jemari Luna bergerak santai membuka profil itu, mendapati beberapa highlight dan postingan disana. Ia melihat foto postingan terlebih dahulu.

"Oh, dia ikut voli sekarang." Batin Luna, jemarinya kembali bergerak melihat highlight yang terpampang disana. Ada beberapa foto juga video yang menunjukan Sagara dan teman-temannya bermain voli pasir pada highlight kedua, "Hmm, ada kemajuan lah ya setidaknya." Batin Luna lagi. Ia kemudian melanjutkan kegiatan memfoto notes yang ia tunda lalu mempostingnya.

"Habis makan siang kita evaluasi ya!" teriak sang Ketua Osis.

"YAAAHHHH!" teriak seisi rungan dengan serempak. Bagaimana tidak, mereka sudah lelah datang pagi buta lalu pulang sore menjelang malam. Sekarang ditambah evaluasi akhir kegiatan yang pastinya akan memakan waktu banyak.

Sang Ketos hanya tersenyum geli melihat anggotanya misuh-misuh, "Semangat ya, siapa suruh sekolah disini!" celetuk si Ketos lalu pergi keluar.

Tbc

part ini beneran kejadian di aku pas PLS kemarin. tapi bedanya suratnya ditaro di kardus semuanya, baru pas acara selesai dibagi-bagiin.

aku beneran nyari tuh siapa yg ngirim. eh kebetulan dua hari yang lalu aku tau siapa orangnya :)

21:20 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang