play song :
Ricky Montgomery - Line Without a Hook
Ghost - Mary On a Cross(do you get the vibes? kalo nggak wajar kok)
•••
"Satu-satunya ketakutanku saat ini adalah disaat aku membuat suatu kesalahan yang bisa membuatmu pergi."
•••
Genap sepuluh hari Sagara kembali hadir di kehidupannya. Luna masih sedikit mewanti-wanti kalau Sagara akan meninggalkan dirinya 'lagi' esok atau di kemudian hari.
Tapi, dengan sikap Sagara yang cukup berubah seperti, lebih sering mengabari dirinya, gaya bahasa 'saya-kakak' yang diganti menjadi 'aku-kamu' dan beberapa perhatian kecil lainnya yang membuat ketakutannya sedikit memudar.
Bahkan yang membuat Luna sedikit tidak percaya adalah, Sagara mengajak dirinya untuk pergi ke menonton malam ini. Mengingat bulan lalu Ia tak jadi pergi karna Sagara yang turnamen ke bogor.
Luna tampil sederhana dengan celana jeans hitam dipadu dengan sweater coklat dan tas slempang hitamnya. Rambutnya Ia kuncir ala ponny tail dengan riasan make up tipis. Luna keluar dari kamarnya menuju kamar sang Mama untuk meminta izin.
"Mama.. mau minta izin.." cicit Luna dengan suara pelan dan gelagat manja sambil memijat kaki sang Mama.
"Mau kemana lagi. Udah malem." Omel sang Mama begitu melihat jam menunjukan pukul delapan malam.
Luna menunduk memilin sprei biru di depannya, "mau nonton. janji gak malem-malem pulangnya!" Ucap Luna dengan dua tangan yang menunjukkan dua jarinya.
"Udah malem, Luna! Kenapa gak daritadi?" Geram Ani. Luna hanya meringis pasrah jikalau memang tidak diperbolehkan.
"Dapet tiketnya jam segini, Ma.. boleh yaa? Sekali aja. Janji gak pulang malem-malem!" Luna masih berusaha mencoba meyakinkan.
Ani yang sedaritadi bermain ponsel mendudukkan tubuhnya dan menatap mata Luna dalam-dalam, "jam sepuluh pulang!" Ucapnya dengan intonasi penuh penekanan.
Luna mengerjapkan matanya, "jam sebelas, ya? Kali inii aja, Ma.." Ucap Luna yang langsung dihadiahi tatapan tajam mamanya.
"Malem banget, Lun.." ucap Ani pasrah dengan permintaan aneh di setiap harinya. "Kalo udah langsung pulang!" Lanjutnya.
Luna mengangkat kepalanya yang sedari tadi tertunduk dengan senyuman yang menghiasi wajah manisnya. Ani terkejut dengan pergerakan Luna yang tiba-tiba melompat kearahnya dan mencium pipi wanita itu banyak-banyak.
"Yeaaayyy!!! Makasi, Mama." Ucap Luna girang. Jangan lupa dengan senyuman yang masih setia Ia tunjukan walau sudah keluar dari kamar sang Mama.
Luna duduk di ruang tengah sembari memainkan ponselnya. Tak lupa mengecek pesan dari Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
21:20 [END]
Historia CortaBagaimana jika kamu mempunyai teman laki-laki masa kecil yang bertemu kembali dengan sebuah perasaan saat kalian beranjak dewasa? Hal itu terjadi pada Naluna Erlangga Hadid. Siswa kelas dua belas yang kembali bertemu dengan teman masa kecilnya, Saga...