21:20 CHAPTER O3

86 5 0
                                    

"No someone new, i'm still into you."

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Hari-hari yang begitu monoton telah berlalu, hingga tak terasa sudah memasuki bulan Juli, dimana Luna sudah genap sebulan menjadi anak kelas 12. Hari-hari tak ada yang spesial, tak ada kejutan kecil atau semacamnya. Hanya mendengar guru bercerita-istirahat-pulang. Selalu begitu setiap hari.

Hari ini jam kosong karna guru rapat mempersiapkan kegiatan AKM untuk anak kelas 11. Jamkos itu digunakan dengan baik oleh masyarakat sekolah. Ada yang makan, tidur, bermain game bahkan yang beralasan ke kamar mandi hanya unuk melihat sang pujaan hati.

Ia mengingat sesuatu. Pada saat ia menjadi panitia MOS awal bulan kemarin ia mendapat dua buah surat dari adik kelas untuknya. Jemari lentiknya pun membuka sosial media di ponselnya dan menuliskan nama terang yang ada disurat itu, tidak ketemu. Lalu ia mencari dengan nama lengkap anak itu, tidak ketemu juga. Melakukan hal yang sama pada sosial media lain tak membuahkan hasil. Ia menghentikan pencariannya dan hanya melihat-lihat beranda, lalu muncul nama Sagara disana. Anak itu membuat story di akun instagramnya. Karna kepo Luna menyentuh lingkaran itu dan munculah sebuah foto dua orang berseragam pramuka. Itu Sagara.. dengan perempuan di sebelahnya.

"Ck! Galiat kepo, ngeliat malah nyesel." Gumam Luna

Aul yang sibuk selfi dengan ponselnya menoleh kearah Luna begitu mendapati temannya misuh-misuh disamping, "Kenapa, lo?" Luna menggelengkan kepala sambil keluar dari bilik story itu, ia pun menggeser jemarinya membuka kamera instagram disana dan memulai siaran langsung.

garaadhiyaksa bergabung

Luna reflek mematung sesaat begitu nama yang ia kenal bergabung kedalam siaran langsungnya. Secepat mungkin ia menetralkan raut mukanya menjadi biasa saja seakan tidak terjadi apa-apa. Beberapa penonton yang lain menyairkan suasana canggung.

Satu menit..

Tiga menit..

Lima menit..

"Betah banget. Nontonin apaan si?" Tanya Luna akhirnya. Karna sudah lima menit cowok itu tidak pergi dari siaran langsungnya. Padahal isinya hanya kegabutan Luna dan Aul disana. Tak ada balasan dari seberang. Luna menggedikan bahunya acuh lalu menyudahi siaran langsung itu.

"Ngapain coba betah banget nonton live gue?" Gumam Luna lagi

"Lo kenapasi!?" Kesal Aul, "gajelas banget daritadi." Tak ada jawaban dari Luna, gadis itu berdiri dan keluar kelas meninggalkan ponselnya dimeja. Jalan-jalan sebentar dan mampir ke kantin sepertinya bukan ide yang buruk.

•••

Luna menyusuri jalan menuju lapangan terbuka di tengah- tengah perumahan, duduk dibawah ring basket sambil memakai sepatu rodanya.

"Random banget si lo. Tiba tiba BM naik sepatu roda, malem-malem lagi." Ucap Nara yang berjalan mendekat menenteng kantong plastik yang mereka beli sebelum ke lapangan.

"Ya gimana, kalo gak di turutin badmood gue." Jawab gadis tinggi yang sudah berkeliling dengang sepatu roda di kedua kakinya.

Terakhir kali Luna menaiki sepatu roda saat ia masih duduk dibangku sekolah dasar. Ada kejadian dimana ia tak memiliki keberanian lagi untuk menaiki sepatu rodanya itu. Gadis terjatuh dari sepatu rodanya karna roda itu tersangkut di batu saat hendak berseluncur dengan temannya, ia jatuh dengan posisi tangan kanan yang berusaha menahan tubuhnya agar wajahnya tidak lebih dulu menghantam manisnya aspal. Dari kejadian itu hampir lima hari Luna absen karna tangannya yang tidak bisa di tekuk.

"Jujur gue masih takut naikinnya, walaupun dibilang udah lama tapi yang namanya trauma tetep ngebekas." Ujar Luna. Setelah putaran terakhirnya, ia berhenti dan duduk di seberang Nara.

Acara rumpi pun dimulai. Kedua gadis itu sibuk membicarakan hal random yang ada di pikiran masing-masing. Gelak tawa dan teriakan menyertai disetiap cerita mereka tak peduli apabila ada orang yang terganggu dengan suara mereka.

"Gue BM nonton voli, Ra." Ucap Luna tiba-tiba dengan wajah melasnya.

"Yah anjing, Na!" Teriak Nara pasrah

Tbc

21:20 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang