21:20 CHAPTER 15

48 4 0
                                    

My Everything-Ariana Grande cocok diputar untuk bab ini 🙏🏻





















•••

Karena disaat aku mulai nyaman denganmu, aku takut untuk jatuh cinta sendirian.

Karena disaat aku mulai nyaman denganmu, aku takut untuk jatuh cinta sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••


Jatuh cinta sangat mempengaruhi kehidupan bagi mereka yang memang membutuhkan seseorang untuk dijadikan tempat bersandar, bercerita bahkan berkeluh-kesah. Luna salah satu contohnya.

Tiga hari tidak dapat kabar dari Sagara cukup membuat hidupnya berantakan. Tidurnya mulai tak teratur, moodnya sangat gampang berubah, bahkan ia sering menghabiskan waktu malamnya hanya untuk jalan-jalan tak ada tujuan upaya menenangkan pikirannya. Terdengar berlebihan memang. Tapi percayalah, itu sangat berpengaruh bagi beberapa orang. Tidak semua. Tapi pasti ada.

Mio merah sudah terparkir cantik diteras rumah. Luna memarkirkan motornya lalu turun dengan gontay layaknya zombie. Ia tak berselera untuk melakukan apapun sekarang. Yang sedari tadi dipikirannya hanya ingin menyendiri. Saat pintu terbuka, terlihat ruangan itu gelap dan sepi. Sengaja Luna gelapkan karna ia butuh tempat seperti ini sekarang. Para anak kecil yang biasanya bermain disekitar rumah seakan tahu bahwa Luna membutuhkan waktu tenang. Luna menutup pintu rumah dengan perlahan dan tak lupa menguncinya. Selanjutnya, gadis itu terduduk bersandar dibelakang pintu dengan posisi memeluk lutut.

Panic Attacknya kumat. Gadis itu hanya berdiam diri memandang lantai yang gelap. Seakan ia sedang mengumpulkan energinya sekarang. Entah sudah yang keberapa kalinya ia mengalami kondisi seperti ini, menyendiri di tempat gelap yang sunyi dan tenang adalah salah satu healing terbaiknya saat dalam titik terendahnya. Sulit bagi Luna untuk mendapatkan moment tenang seperti ini, karna pastinya ada orang dirumahnya yang membuat ia membatasi seluruh ekspresi yang ingin ia utarakan.

Waktu menunjukkan pukul sebelas malam, yang artinya sudah tiga jam Luna masih dengan posisi yang sama. Tidak ada gerak tambahan sedikitpun dari tubuhnya, hanya mata yang berkedip menetralkan rasa perih. Kalau dilihat dari luar hanya seperti orang melamun. Tapi didalamnya ia sedang berargumen dengan otak mengenai isi pikiran yang seharusnya tidak ia pikirkan. Luna sangat ingin menangis, tapi tidak bisa. Air matanya seakan enggan untuk keluar. Mungkin dirinya sudah terlalu banyak menangis kemarin-kemarin.

Saat dirasa cukup, Luna mengela napasnya berat berusaha untuk bersemangat kembali. Ia berdiri lalu berjalan kekamarnya. Menidurkan tubuhnya pelan dan menatap langit-langit kamar yang ia tempeli sticker glow in the dark. Kembali pada pikirannya yang bergrilya kesana-kemari.

"Gue udah di tinggal bokap, sekarang dia, besok siapa lagi?" Gumam Luna pelan seraya menahan tangis. Merasa seperti ia mempunyai teman bicara dalam dirinya yang mengerti posisinya sekarang.

Hingga suatu kantuk menyergap matanya, seakan mengerti bahwa dirinya butuh tenang sekarang. Dan tak lama, Ia pun tertidur dengan nyenyak.

ooOoo


Hari ini, terhitung genap empat hari Luna lostcontact dengan laki-laki itu. Sagara. Yang entah kenapa dengan mudahnya menghilang tanpa rasa bersalah. Dari sekian banyaknya laki-laki yang pernah dengannya, hanya Sagara lah laki-laki yang berhasil membuat Luna uring-uringan tidak jelas selama empat hari, bahkan dengan kejadian semalam.

Pelajaran pagi hari ini adalah Fisika. Sangat produktif sekali bukan otak ini. Luna tidak menyukai mata pelajaran berbau angka dan rumus. Karna merasa bosan, ia membuka instagram dan ya, kalian pasti tahu apa yang ia dapatkan disana. Sagara membuat story. Ia pun membukannya mendapati foto punggung dengan garis merah di kedua sisi. Sangat merah.

Kecepatan detak jantungnya meningkat. Ada rasa cemas dan sesak di dadanya. Di caption story itu, tertuliskan nama instagram kelas Sagara. Luna tidak pernah kepo selama ini, tapi hari ini rasa ingin tahu itu berkembang besar! Ia membuka akun itu, melihat satu persatu story yang dibuat. Hatinya makin sakit melihat Sagara yang terbaring dimatras sambil di kerok oleh temannya.

"Ul.. dia sakit, Ul," ucap Luna. Aul yang sedaritadi memang ikut melihat story itu hanya diam. Hingga salah satu story dimana teman perempuannyalah yang mengerok Sagara. "Ul, liat deh, Ul. Masa cewek yang ngerokin," tunjuk Luna dengan suara hampir menangis

"Galau mulu lu, Na." Celetuk Aul.

"Aaaah, mau nangis Ul!" Rengek Luna. Kepalanya mengadah ke atas menahan air mata yang hendak turun.

"Udah gak usah diliat." Ucap Aul.

Luna hanya membenci sikapnya. Bukan orangnya. Walaupun begitu, ia tetap khawatir melihat orang yang ia sukai jatuh sakit seperti itu. Gadis itu kembali membuka instagram dan melihat kembali story itu.

"Aaaaaaa Ul. Gue kangen dia!" Rengek Luna tiba-tiba. Air mata mulai mengalir deras. Luna benar-benar menangis kali ini. Ia tidak berbohong saat ia bilang rindu dengan laki-laki itu.

"Udah tau bikin sakit masih aja diliatin sih!" Kesal Aul dan menyita ponsel Luna. Ia memasukannya kedalam saku roknya agar Luna tidak melihat story itu lagi. Aul mengelus-elus pundak Luna upaya tangisnya mereda. Bukannya reda tangis itu malah makin menjadi.

Aul pikir Luna hanya sedang menelungkupkan kepala, ternyata anak itu benar-benar menangis, "Ehh, jangan nangis dong!" Aul panik kala tangisan Luna makin lama makin terdengar. Ia langsung memeluk Luna.

"Gue kangen dia Ul!" Rengek Luna. Untung saja kelas sudah tidak ada guru karna jam pelajaran telah usai. Jadi tidak akan kena marah bila Luna tidak memperhatikan.

Aul berusaha menenangkan Luna yang masih menangis tak kunjung berhenti. Menaruh ponsel milik Luna diatas meja mungkin bisa menenangkan gadis itu sedikit.

Sedetik kemudian Luna mengangkat wajahnya, mengambil ponselnya lalu mengetikkan sesuatu disana. Ia mengirim pesan pada Raya. Ia ingat kalau tempo hari lalu Raya minta dibuatkan logo untuk kelasnya. Luna rasa itu ide yang tepat untuk membuat Sagara kembali padanya.

Luna mengeluarkan laptopnya dan mulai membuka aplikasi pembuat kolase disana. Jarinya bekerja cepat kesana kemari. Aul sampai dibuat bingung karna Luna barusaja nangis sesenggukan, sekarang berubah menjadi semangat empat-lima.

Hanya butuh waktu tiga puluh menit untuk Luna menyelesaikan pembuatan logo itu. Lalu ia kirim ke Raya agar ia bisa memilih beberapa desain yang ia buat.

Selagi menunggu Raya memilih, Luna membuka kamera instagram lalu memotret hasil desainya dan mempostingnya di story. Guna menarik atensi Sagara agar meninggalkan pesan disana.

Luna berulang kali membuka instagram sekedar melihat story yang ia posting berharap akun yang Ia tunggu-tunggu melihat storynya, tapi hampir tiga puluh menit yang ditunggu-tunggu tak kunjung muncul.

"Hhhh... ini beneran lost contact ya?" gumam Luna begitu akun yang ia tunggu selama hampir satu jam akhirnya melihat story Instagram miliknya.

"Yaaa, mungkin emang ini yang dia mau. Mungkin dia juga udah ada yang baru." Luna kembali berbicara sendiri. "Kalo dibilang sakit banget mah, sakit. Tapi kalau dia maunya sama yang lain gue bisa apa? Bohong kalo gak mau nangis. Mau banget." Lanjutnya.

And now that you're gone, my heart is missing something

mungkin sepenggal lirik lagu 'My Everything' milik Ariana Grande cocok untuk mendekskripsikan apa yang Luna rasakan sekarang ini.

Tbc

SELAMAT MENEMPUH 15 CAPTER 🎉🎉

21:20 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang