SW - 30

37.9K 3.2K 239
                                    

Jaemin menggeliat dari tidur nyenyaknya, pandangannya yang mengabur secara perlahan berubah normal. Dia tatap langit-langit kamarnya lalu beralih menatap sang suami yang tidur memeluknya.

Masih pagi dan dia sudah disambut dengan pelukan hangat sang suami. Jelas saja itu membuat bibirnya mengulum senyum lebar.

Setelah sesi percintaan tadi malam yang begitu lembut, sekarang Jeno sudah mau tidur memeluknya. Lalu nanti, apakah akan ada lagi sikap manis sang suami untuknya?

Tapi, Jaemin tak mau berharap lebih banyak sebelum kata cinta keluar dari mulut Jeno.

Dia angkat tangan sang suami yang memeluk pinggangnya tapi Jeno dengan cepat mengeratkan pelukannya membuat Jaemin tersentak. Dapat dia dengar suaminya menarik nafas dalam kemudian mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Jaemin.

“Ahjussi, aku harus bangun dan membuat sarapan untuk Ahjussi. Nanti Ahjussi terlambat ke kantor” Ucap Jaemin.

“Perusahaan itu milikku, aku bebas datang dan pergi” Jawab Jeno dengan suara beratnya membuat bulu kuduk Jaemin meremang.

Cup!
Jaemin merinding saat Jeno mengecup ceruk lehernya. Hembusan nafas sang suami juga membuat gairahnya mendadak naik.

“Papa...”

Keduanya tersentak saat mendengar suara Woobin dari kamar sebelah, Jaemin langsung mendorong tubuh suaminya dan menyibak selimut lalu turun untuk melihat Woobin.

Jeno hanya menghela nafas berat seraya mengekori pergerakan suaminya.

Ah padahal mereka jarang morning sex.

Tak lama Jaemin datang seraya menggendong Woobin kemudian keluar menuju lantai bawah mengabaikan Jeno yang menunggu dengan wajah datar.

Jeno pun memutuskan untuk mandi dan bersiap untuk ke kantor karena sepertinya memang tidak ada harapan.

Dia turun mengenakan pakaian kantor yang rapi seperti biasa. Dia lihat Woobin bermain sendiri di ruang tengah, sementara Jaemin masih berkutat di teras belakang.

Tapi kopi paginya sudah tersedia disana. Tak lama Jaemin datang dan langsung masuk ke dapur, sibuk berkutat dengan beragam bahan masakan, siap bertempur untuk mengisi perut penghuni rumah ini.

Tak berselang lama, Jaemin datang mulai menata meja makan dengan menu olahannya. Jeno sempatkan mendongak melihat suaminya membuat Jaemin juga menoleh.

Entah apa yang lucu tapi keduanya justru tertawa saat beradu pandang. Mungkin malu-malu mengingat sesi percintaan mereka yang lembut dan dilakukan dengan perasaan tadi malam.

Keduanya masih tak lupa bagaimana manisnya pergumulan mereka.

“Kenapa?” Tanya Jaemin membuat Jeno menggeleng masih dengan senyumnya.

Jaemin kembali ke pantry untuk mengambil menu lain, dan Jeno pun duduk manis menunggu Jaemin siap menata meja makan.

“Oh iya, Jaemin. Pertengahan bulan ini, aku ada acara bisnis. Belilah pakaian untuk acara formal karena sepertinya kau belum punya” Ucap Jeno membuat senyum Jaemin pudar tergantikan wajah kaget.

Apa lagi?
Jeno mulai berani mengajaknya sebagai pasangan untuk menghadiri acara bisnisnya?

“Ba-baik Ahjussi” Jawab Jaemin tergagap dengan senyum gugup.

Jeno tak mengatakan apa-apa lalu mulai menikmati sarapannya sementara Jaemin langsung menghampiri Woobin untuk memberi putranya sarapan.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang