Jaemin menutup pintu rumah setelah menerima paket berisi obat yang dikirim Haechan, dia kembali naik ke lantai atas dan melihat suaminya masih berbaring dibalik selimut tebal sementara Woobin asik meminum susunya.
Dia letakkan kantung plastik putih itu diatas nakas disebelah nampan.
“Ahjussi, ayo sarapan dulu setelah itu minum obat” Tutur Jaemin, dia menarik selimut yang membalut tubuh suaminya sebatas dada lalu membantu Jeno untuk duduk.
Jeno yang menggigil dan lemas, berusaha mengerahkan seluruh tenaganya untuk duduk. Jaemin kembali mendudukan tubuhnya di tepi ranjang, berhadapan dengan sang suami dan mulai menyuapi Jeno.
“Jaemin, ini apa? Pahit” Racau Jeno
“Di makan Ahjussi” Sahut Jaemin saat melihat Jeno hendak memuntahkan makanannya.
“Argh, tidak ada rasanya” Omel Jeno, dia hampir saja muntah saat memaksa makanan itu masuk ke dalam mulutnya.
Jaemin hanya menggeleng dan kembali mengaduk piringnya. Dia dengan sabar dan telaten menyuapi Jeno, meski pria itu menolak dan hanya memakan beberapa suap, setelahnya, Jaemin membantu Jeno meminum obatnya.
“Tata...”
Jaemin belum sempat mendudukan kembali tubuhnya setelah meletakkan gelas yang dipakai Jeno untuk meminum obat, tapi Woobin sudah merangkak diatas tubuh lemas Jeno dengan satu tangan naik, meminta di gendong oleh Jaemin.
Dengan helaan nafas berat, dia kemudian menggendong Woobin dan beranjak hendak keluar.
“Jaemin, mau kemana?” Tanya Jeno, matanya yang berat ia buka dengan paksa.
“Aku harus memandikan Woobin dulu Ahjussi, ini sudah hampir siang dan dia belum makan”
Jeno nampak menghela nafas berat, dia alihkan pandangannya dan mencoba meredam sakit yang menjalari tubuhnya. Dia biarkan Jaemin mengurus Woobin lebih dulu.
Jeno meraih ponselnya diatas meja, sudah dua puluh menit Jaemin di bawah.
“Aish, kemana dia?” Racau Jeno
Tak lama Jaemin masuk ke dalam kamar, dengan Woobin yang memakai handuk membalut tubuh telanjangnya. Jaemin berlalu masuk ke dalam kamar Woobin, setelah memakaikan baju, dia bawa Woobin berbaring di samping sang Daddy.
Jaemin berjalan memutar, menghampiri Jeno yang masih duduk bersandar pada kepala ranjang. Dia buka laci nakas dan mengambil termometer lalu memasangkan pada ketiak sang suami.
“Mau kemana?” Tanya Jeno saat melihat Jaemin beranjak
Pria itu tak menjawab dan nampak keluar kamar, Jaemin berjalan menuju dapur dan mengambil mangkok besar.
Kruuuk~
Jaemin mendesis seraya memegangi perutnya. Dia lirik jam dinding diatas kulkas dimana waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh dan dia belum sarapan karena sibuk mengurus Jeno dan Woobin.Jaemin bergegas naik ke lantai atas, dia masuk ke dalam kamar mandi lalu keluar setelah mengisi mangkuk dengan air lalu ia duduk ditepi ranjang.
“Ahjussi belum mandi dan Ahjussi masih bau alkohol” Oceh Jaemin
Setelah membantu Jeno membuka baju, Jaemin mulai membasuh tubuh atas sang suami dengan handuk basah.
Jeno menatap lekat wajah Jaemin yang begitu datar saat membasuh lengannya. Bayangan tentang Jaemin yang pertama kali ia temui dengan Jaemin hari ini sangat berbeda.
Pipi pria itu mencekung pertanda ia semakin kurus. Meski ia akui penampilan tak begitu menarik karena sibuk mengurus rumah mewahnya, tapi Jaemin cukup cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] READY PDF kelalaiannya diruang operasi membuatnya masuk dalam penjara paling mengerikan. "Aku ingin kau tunduk di bawah kakiku!" Lee Jeno 39tahun "Tidak bisakah Ahjussi mencintaiku sebagai suamimu?" Lee Jaemin 28 tahun. WARN : BXB ARE...