SW - 10

31.5K 2.8K 167
                                    

Jeno masuk ke dalam kamarnya dan melihat Jaemin tengah menungging, suaminya tengah sibuk memakaikan Woobin pakaian. Dia lihat pria itu tertawa karena mengajak putranya bermain.

Jaemin senang mendengar Woobin tertawa saat bermain dengannya. Setelah memakaikan parfume bayi dan minyak rambut, Jaemin mengecup pipi tembam Woobin.

“Anak Papa sudah segar” Ucap Jaemin, dia bungkukan tubuhnya mendekat kearah Woobin dan si kecil itu tampak gemas.

Dia memakan hidung Jaemin yang mengecupi pipinya gemas membuat Jaemin tertawa. Sudut bibir Jeno terangkat membentuk senyuman melihat tingkah Jaemin dan Woobin.

“Baiklah, sekarang saatnya menyusu setelah itu kau harus tidur” Ucap Jaemin menegakkan kembali tubuhnya.

Namun saat dia berbalik dia kejutkan dengan kehadiran suaminya yang entah sejak kapan sudah berada di kamar mereka. Wajah Jaemin langsung nampak tunduk dan takut.

“Ahjussi sejak kapan disitu?” Tanya Jaemin

“Baru saja. Ganti bajumu, ayo kerumah sakit” Titah Jeno yang di angguki oleh Jaemin.

Dia lantas membuka lemari disebelah lemari milik Jeno dan Karina, mengambil satu setel pakaian dan membawanya ke kamar mandi untuk di ganti. Tak lama Jaemin keluar melihat Jeno asik bermain dengan putranya.

Jaemin terdiam melihat Jeno yang tertawa saat Woobin asik memukuli wajahnya dengan senyum. Jeno benar-benar tampan saat tertawa.

Tidak bohong, berawal dari ketertarikan akan fisik Jeno yang rupawan, membawa Jaemin pada sebuah perasaan suka, meski dia sadar seperti apa perlakuan Jeno padanya. Ingin sekali Jeno selembut saat bersama Woobin kepadanya.

Tunggulah. Jaemin berjanji akan mendapatkan itu.

Jeno beranjak saat melihat Jaemin datang. Pria itu menyambar gendongan bayi dan mulai memasukkan Woobin kedalam kain itu menghadap ke depan. Setelahnya dia berjalan keluar mengikuti suaminya.

Untuk kali pertama, Jaemin pergi bersama Jeno. Dan dia duduk dikursi depan bersama suaminya. Bukankah hari ini, dia terlihat seperti keluarga yang utuh dengan Jeno?

Keduanya diam selama didalam mobil, Jaemin sibuk memegang botol susu untuk Woobin sedang Woobin juga sangat posesif menggenggam ibu jemari kanan Jaemin.

Sebenarnya, Jaemin gugup harus datang lagi ke rumah sakit setelah hampir setengah tahun keluar akibat kasus yang ia alami. Dia tak sanggup harus melihat lagi orang-orang berbisik dan menatapnya tak suka.

Tapi itu adalah resiko yang harus ia tanggung.

Mobil Jeno akhirnya tiba dihalaman parkir rumah sakit. Jaemin turun lebih dulu kemudian disusul oleh Jeno.

“Kau masuk duluan. Aku ingin ke toilet, nanti aku langsung menyusul ke ruangan dokter” Titah Jeno yang diangguki oleh Jaemin.

Mata Jaemin menyipit saat mengikuti pergerakan tubuh Jeno hendak menuju toilet karena cuaca yang cukup terik. Dia kemudian menurunkan topi yang dikenakan Woobin agar putranya tidak kepanasan lalu berjalan masuk setelah mengambil nafas dalam-dalam dan menenangkan dirinya sendiri.

Benar saja, begitu dia masuk. Seluruh perawat yang berjaga dan berlalu lalang langsung menatapnya sambil berbisik. Jelas saja mereka kaget, setahu mereka, Jaemin sedang mendekam di penjara.

Jaemin berusaha dengan tenang dan seolah tak acuh, dia bermuka tebal dan membentengi dirinya sendiri. Padahal dia sudah ingin menghilang dari bumi. Bibirnya melempar senyum saat seorang perawat hendak masuk ke lift yang sama dengannya. Tapi perawat wanita itu justru pergi membuat Jaemin mengulum senyum getir.

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang