SW - 35

24.8K 2.8K 260
                                    

“Kyuuuu” Yoona memekik seraya menggendong Woobin ke udara dan memutar tubuhnya membuat bocah itu tertawa kesenangan, setelahnya Yoona terengah dan menurunkan Woobin ke lantai.

“Huh Woobin, ah pinggangku” Ringis Yoona seraya memijat pinggang belakangnya.

Sementara Jeno dan Jaemin, tengah sibuk memeriksa undangan pernikahan mereka yang baru saja di kirim hari ini. Keduanya tampak sibuk dengan tumpukan kertas undangan di atas meja tamu.

“Yang ini milik rekan bisnis Ahjussi” Gumam Jaemin meletakkan satu undangan pada tumpukan undangan yang di khususkan bagi rekan bisnis Jeno.

“Uhm, di rumah sakit siapa saja yang aku undang?” Gumam Jaemin mengetuk-ngetuk dagunya tampak berfikir.

“Haechan, Renjun, Guanlin, Kepala Dokter Hwang, uhm siapa lagi?”

“Haruskah kau undang Guanlin?” Tanya Jeno menoleh.

“Tentu saja” sahut Jaemin galak dengan alis bertaut, seolah heran dengan pertanyaan suaminya.

“Dokter Kim apakah harus aku undang?” Gumam Jaemin.

“Tidak usah” Sahut Jeno dengan wajah dinginnya membuat Jaemin berdecak.

“Kenapa? Dia rekan kerjaku”

“Kau tidak lihat dia seperti itu padamu? Kenapa kau mengundang orang seperti itu” Dengus Jeno.

Jaemin hanya berakhir menghembuskan nafas dengan pipi menggembung, setelahnya dia kembali memeriksa undangan yang belum di beri nama.

Jeno menoleh saat melihat layar ponselnya menyala, hanya sekilas lalu dia kembali sibuk membantu suaminya.

“Bersiap setelah ini, Sayang. Kita harus melihat progres gedungnya. Mereka bilang hampir selesai” Ucap Jeno tanpa mengalihkan pandangannya dari undangan yang berserak di atas meja.

“Ahjussi, bisa kita mampir ke rumah sakit sekalian mengantar undangan ini?” Pinta Jaemin

“Supir nanti yang akan mengantar undangan itu”

“Memangnya kenapa kalau kita mampir sebentar?”

“Kau mau bertemu Guanlin kan?”

“Dia kan sudah berkencan dengan Renjun. Apasih!” Sungut Jaemin mendelik, melontarkan tatapan galak membuat Jeno mendengus.

“Uh? Aku tidak melihat nama Mark Ahjussi dan Sungchan Hyung?” Gumam Jaemin melongok pada sisa undangan yang dia pegang.

“Ahjussi tidak mengundang mereka?”

“Sudah, lewat grup pesan” Jawab Jeno sekenanya.

“Mana boleh mengundang orang seperti itu” Gerutu Jaemin, dia kemudian mengambil spidol dan menuliskan nama Mark dan Sungchan membuat Jeno hanya bisa menghela nafas berat.

“Punya Lucas satukan dengan Giselle saja” Sahut Jeno yang di angguki oleh Jaemin.

Keduanya kembali sibuk sementara Woobin asik bermain dengan Yoona. Suara tawa sang nenek dan cucunya mengisi rumah mewah Jeno, berbaur dengan segala aktivitas di rumah itu.


‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙


Renjun mengerutkan alisnya saat melihat Haechan nampak bingung sendiri di kantin rumah sakit. Dia duduk di depan sang sahabat seraya meletakan dua kotak susu. Matanya bergerak melongok ke arah ponsel pria berpipi tembam itu.

“Masih belum kau hubungi juga? Menunggu apa Haechan?” Tanya Renjun.

“Apa langsung aku kirim saja file nya?” Haechan bertanya-tanya.

Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang