Malam ini sangat cerah, bulan bersinar sangat terang dan bintang bertabur di atas langit. Seolah ikut merasakan kebahagiaan pengantin yang tengah berbunga-bunga.
Mobil pengantin yang di tumpangi Jeno dan Jaemin melaju menyusuri jalanan. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas. Acara resepsi baru saja selesai dan mereka sedang dalam perjalanan pulang.
Jeno menoleh ke arah Jaemin membuat Jaemin ikut menoleh. Keduanya kemudian tersenyum malu, menunjukkan gelagat bak anak sekolahan tengah jatuh cinta. Suara tawa malu-malu keduanya mengisi sepinya mobil.
Lalu sang Daddy melongok ke arah sang putra yang terlelap dalam pangkuan Jaemin. Dia bawa tangan besarnya mengusap pipi tembam Woobin lalu membawa jemari Jaemin ke dalam genggamannya.
Mobil pengantin akhirnya tiba didepan teras rumah mewah Jeno, penumpang di dalam mobil bersiap untuk turun. Jaemin membenarkan posisi Woobin dalam pangkuannya.
“Di sini saja. Biar aku membawa Woobin” Ucap Jeno
Dia lekas keluar dari mobil dan berlari menuju pintu tempat Jaemin hendak keluar, dia buka pintu mobil lalu menggendong Woobin.
“Tunggu disini, jangan keluar sebelum aku datang” Ucap Jeno membuat alis Jaemin bertaut.
Dia urungkan niatnya untuk turun dan kembali membawa tubuhnya bersandar sementara Jeno dengan cepat masuk ke dalam rumah mewahnya dan merebahkan Woobin pada ranjangnya.
Jeno bergegas keluar kembali menghampiri Jaemin yang masih menunggu di dalam mobil. Sebenarnya, Jaemin tak tahu apa maksud suaminya memintanya menunggu.
Sang submissive menoleh saat mendengar langkah kaki, dia lihat suaminya keluar. Jaemin terperanjat dengan mata membulat saat Jeno merundukkan tubuhnya lalu tanpa permisi menggendongnya. Kedua tangannya dengan cepat mengalung pada leher sang suami.
Di tengah cahaya lampu, Jeno bisa melihat wajah suaminya memerah. Dia menatap Jaemin yang juga menatapnya masih dengan raut wajah kaget.
“Ahjussi” Pekik Jaemin
Sang dominan tak mengatakan apapun, dia kemudian membawa Jaemin yang berada dalam gendongannya untuk masuk. Langkah kakinya begitu lambat, dia tengah sibuk mengagumi Jaemin yang berada dalam gendongannya.
“Ahjussi aku malu. Nanti kalau ada maid yang melihat bagaimana?” Tanya Jaemin
“Kenapa? Kita sudah menikah. Kita bebas bermesraan dimanapun” Sahut Jeno dengan senyum.
“Apa aku masih pantas seperti ini?” Tanya Jaemin kemudian.
“Tentu” Jawab Jeno.
Jaemin menoleh saat Jeno mulai menapaki anak tangga, dia tatap lagi wajah suaminya yang seolah begitu santai. Dia kagumi wajah tampan dominannya dengan senyum tipis.
“Apa aku berat, Ahjussi?” Tanya Jaemin lagi membuat Jeno menoleh.
“Tidak” Jawab Jeno.
Jaemin tersenyum mendengar jawaban sang suami, dia menoleh saat akhirnya Jeno tiba didepan kamar mereka. Tangannya terulur memutar knop pintu karena dia tahu Jeno akan kesusahan.
Tak cukup dia mendapat kejutan dengan di gendong untuk sampai ke kamar, dia mendapat kejutan lain saat pintu kamar terbuka.
Ruangan yang biasa mereka tempati untuk istirahat di sulap begitu indah. Ada lilin aromaterapi dengan taburan kelopak mawar di atas ranjang dan di lantai. Bahkan pengharum ruangan juga di ganti khusus malam ini.
Jaemin menoleh ke arah Jeno melihat sang suami yang melempar senyum bangga, lantas Jeno turunkan Jaemin dari gendongannya, lalu ia menyusul Jaemin yang sudah melangkah masuk, tangannya bergerak menutup pintu kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrogate Wife [NOMIN]✓ [READY PDF]
Fanfic[COMPLETED] READY PDF kelalaiannya diruang operasi membuatnya masuk dalam penjara paling mengerikan. "Aku ingin kau tunduk di bawah kakiku!" Lee Jeno 39tahun "Tidak bisakah Ahjussi mencintaiku sebagai suamimu?" Lee Jaemin 28 tahun. WARN : BXB ARE...