Chap 13

2.1K 286 19
                                    

Flashback ~

"Yang Mulia ingin berburu, siapkan kuda secepatnya!" perintah Changbin pada pasukan yang sedang latihan pedang di halaman kerajaan.

Sedang di kamar nya Jaemin tengah melamun memikirkan banyak hal mengenai kerajaannya. Menjadi seorang Raja di usia muda bukanlah tanggung jawab yang mudah bagi Jaemin, ada banyak hal yang ia takutkan jika salah dalam mengambil keputusan. Ibunya meninggal setelah melahirkan nya dan ayahnya terbunuh dalam peperangan. Jaemin belum mendapatkan kasih sayang yang cukup namun baktinya pada ayahnya untuk mempertahankan kerajaan ini membuatnya menjadi sosok yang kejam dan terkadang egois walaupun hati kecilnya seringkali meronta kasihan saat memberikan hukuman yang berat untuk para pemberontak dan pengkhianat.

"Kuda telah disiapkan Yang Mulia, apakah Yang Mulia ingin ditemani?" tanya Changbin setelah membungkuk hormat pada Jaemin.

"Tidak perlu, aku hanya ingin menenangkan pikiran ku sebentar " ucap Jaemin datar.

"Baiklah kalau begitu Yang Mulia, berhati-hatilah" ucap Changbin dan setelahnya ia kembali membungkuk untuk undur diri.

Jaemin beranjak dari kamar setelah mengenakan pakaian berburu nya. Di luar kerajaan, para prajurit Jaemin telah menunggu nya untuk mengantarkan kepergian Raja mereka sampai ke luar gerbang kerajaan. Changbin maju selangkah untuk memberikan perlengkapan berburu Jaemin yang telah ia siapkan.

"Tolong kau jaga kerajaan sampai aku kembali dari berburu" pesan Jaemin yang dijawab anggukan cepat oleh Changbin.

"Perintah Yang Mulia akan saya laksanakan" ucap Changbin.

Jaemin menepuk pundak Changbin, mengisyaratkan kalau ia percaya penuh pada Changbin. Setelahnya ia menaiki kudanya dan memacu kudanya menuju hutan yang berada cukup jauh dari kerajaan mereka.

"Ikuti Yang Mulia dan jangan sampai dia tahu, bagaimanapun kita harus menjaga Raja kita" perintah Changbin pada beberapa prajurit.

"Baik tuan" sahut para prajurit dan kemudian bergegas menyiapkan perlengkapan berburu mereka dan pergi menyusul Jaemin dengan berkuda.

*****

Jaemin berhenti memacu kudanya setelah dirinya masuk ke dalam hutan. Turun dari kudanya, Jaemin melangkahkan kakinya untuk mencari rusa yang akan menjadi buruan nya.

Tidak lama Jaemin melihat seekor rusa tengah berlari menjauh darinya. Tanpa membuang waktu Jaemin langsung mengangkat panahnya dan melepaskan anak panah itu ke arah rusa tersebut.

Jaemin tersenyum setelah melihat anak panah itu berhasil mengenai rusa itu. Melangkahkan kakinya menuju buruannya, Jaemin terkejut saat melihat rusa yang diburunya itu berubah menjadi seorang anak laki-laki. Anak itu terlihat kesakitan karena terkena anak panah Jaemin dan itu cukup dalam.

Suara teriakan menggelegar terdengar menggema di dalam hutan itu dan membuat Jaemin terkejut. Tidak lama muncul seorang perempuan tua dengan pakaian serba hitam dan bertudung. Perempuan itu memeluk anak lelaki yang telah tiada itu dan menangis histeris.

"Kau membunuh anakku!!" perempuan tua itu menatap Jaemin tajam.

"Aku tidak sengaja, sungguh" bela Jaemin pada dirinya sendiri karena memang ia tidak tahu kalau rusa itu adalah jelmaan anak lelaki dari penunggu hutan ini.

"Ketidaksengajaan mu itulah yang menyebabkan semua ini. Walaupun kau meminta maaf itu tidak akan mengembalikan nyawa anakku. Maka dengan ini kau harus mendapatkan hukuman untuk seumur hidup mu. Kau akan menjadi siluman ular yang tidak akan bisa mati. Kau dan anggota keluarga mu yang tersisa, baik prajurit mu, ataupun rakyat mu, mereka semua akan mendapatkan karma atas perbuatan mu. Ini adalah kutukan seorang ibu!!"

Black Mamba 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang