Chap 19

2.1K 210 38
                                    

Jaemin melangkah menyusuri jalan, ia sudah berada ditempat yang antah berantah saat ia membuka matanya tadi. Jaemin menyipitkan mata saat melihat sosok seseorang yang berdiri di kejauhan. Ia berlari ke arah sosok itu saat sosok itu berbalik ke arahnya dan tersenyum.

"Jisung" Jaemin mempercepat larinya untuk memeluk Jisung namun entah kenapa ia tidak bisa mendekati Jisung. Jarak keduanya semakin jauh. Seolah-olah Jaemin hanya berlari ditempat nya berdiri.

"Jisung" Jaemin memanggil, berharap Jisung berlari ke arahnya. Tapi yang terjadi Jisung hanya tersenyum pada dan perlahan-lahan sosok Jisung menghilang dari pandangannya. Sosoknya yang tampak cantik dan indah itu berubah menjadi debu dan tertiup oleh angin.

"Jisung, jangan tinggalkan aku. JISUNG!!!"

Deg!

Jaemin terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke sampingnya dan menghela napas lega. Jisungnya masih ada disampingnya dan tertidur lelap. Jaemin mengusap wajahnya yang basah oleh keringat dingin. Mimpi yang baru ia alami seolah memberi nya pertanda bahwa Jisung akan pergi darinya.

Jaemin menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang dan menatap lama Jisung yang masih tertidur. Tangannya terangkat membelai pipi Jisung dan mengusap lembut pucuk kepala Jisung.

Jaemin menyejajarkan tubuhnya dengan Jisung dan tiduran di samping Jisung. Menatap lama wajah damai Jisung, Jaemin pun tersenyum. Tangannya terangkat ingin menyentuh Jisung namun kemudian ditariknya kembali saat melihat Jisung terganggu tidurnya dan terbangun.

"Kau sudah bangun ternyata, apa kau baru saja bermimpi buruk?" tanya Jisung yang membuat Jaemin terkejut karena Jisung bisa menebak dengan benar.

"Bagaimana kau tahu?" Jaemin balik bertanya.

"Hanya menebak karena aku sering mengalami hal itu" jawab Jisung. Ia mencoba untuk bangun dan duduk, namun sulit baginya karena tubuhnya sangat sakit.

"Tidak usah banyak bergerak dulu, kau istirahat lah. Aku akan pergi sebentar untuk menemui seseorang" ucap Jaemin lembut.

Jisung mengangguk pelan. Namun beberapa detik kemudian ia menggeleng cepat saat melihat Jaemin ingin beranjak dari ranjang.

"Tidak bisakah kau disini saja?" tanya Jisung pelan, tidak berani menatap Jaemin.

"Ada apa?" Jaemin bertanya, sedikit heran kenapa Jisung tiba-tiba menahannya untuk pergi.

"Aku tidak tahu, tapi entah kenapa terasa saat kau pergi kita seperti akan berpisah jauh" jawab Jisung pelan.

Jaemin hanya bisa terpaku dengan ucapan Jisung. Ia kira hanya dia yang takut ditinggalkan tetapi Jisung juga merasakan hal yang sama. Mereka seperti sudah ditakdirkan untuk bersama walaupun tembok yang menghalangi hubungan keduanya cukup tinggi.

Merasa tidak ada respon dari Jaemin, Jisung mengangkat wajahnya untuk menatap Jaemin. Mata keduanya bertemu dan Jaemin melempar senyum yang sangat manis ke arahnya. Pipi Jisung merona, ia tersipu dan refleks mengalihkan pandangnya ke arah lain.

"Aku tahu, aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku hanya milikmu" Jaemin meraih tangan Jisung dan mencium telapak tangan Jisung lalu kemudian menjilat nya sambil melempar tatapan seduktif ke arah Jisung yang semakin memerah.

"Kau tahu Jisung, aku sangat jahat dan sangat posesif dengan apa yang menjadi milikku. Jika aku menginginkan nya, aku tidak akan melepaskannya. Kau tidak akan pernah ku lepaskan"

"Tapi kau bukan orang yang jahat" ucap Jisung tidak setuju saat Jaemin menyebut dirinya sendiri jahat.

"Oh ya? Apa menurutmu aku baik? Bukankah rumor yang tersebar mengatakan Black Mamba sangat menakutkan?" Jaemin tersenyum.

"Tapi kau tidak jahat, kau baik. Jika aku mempercayai rumor itu maka aku tidak ada bedanya dengan mereka diluar sana. Aku hanya ingin menjadi yang berbeda dari mereka dan istimewa untuk mu" Jisung menyentuh pipi Jaemin dan menatap nya lembut.

Mendengar ucapan Jisung, Jaemin benar-benar terkejut namun tidak lama kemudian ia tertawa kecil. Tangannya terangkat memegang tangan Jisung yang menyentuh pipinya dan mengecupnya lembut.

"Aku benar-benar merasa gila sekarang, dibawah sini terasa sangat sesak tapi aku tidak ingin menyakiti mu. Sebelumnya, itu sudah sangat kasar" Jaemin tersenyum manis.

Jisung yang mendengar itu langsung menurunkan pandangannya melihat bagian bawah Jaemin dan kemudian membulatkan matanya saat melihat benda yang menusuk lubang nya itu kembali tegak. Ia mengalihkan pandangnya ke arah lain, mengingat itu ia benar-benar malu.

"Aku tidak akan melakukannya. Kau istirahat lah, aku akan pergi" Jaemin mengusap kepala Jisung dan beranjak dari ranjangnya untuk mengenakan kembali pakaiannya.

"Tapi jika kau merindukan penis ku, obati dulu itu dan minta Ryujin untuk membuat obatnya untuk mengurangi rasa sakitnya. Kita akan melakukan hal itu lagi saat aku kembali" ucap Jaemin lalu melangkah pergi meninggalkan Jisung yang memerah total mendengar ucapannya.

"Memangnya siapa yang mau melakukannya lagi?" gumam Jisung pelan dengan wajah yang bersemu merah.










Jaemin melangkah masuk ke dalam tempat hiburan. Baru satu langkah ia memasuki tempat itu ia sudah disambut oleh banyak sekali baik perempuan maupun laki-laki manis yang ingin melayaninya. Tempat itu adalah dimana para Raja ataupun orang-orang besar yang merupakan siluman untuk memuaskan nafsu duniawi mereka. Kebanyakan dari orang-orang yang menjadi pelacur ditempat itu adalah para manusia yang diculik oleh para siluman untuk menjadi budak seks mereka.

Siluman-siluman itu mulanya sama seperti Jaemin, mereka adalah manusia yang merupakan Raja atau petinggi-petinggi kerajaan terdahulu yang dikutuk oleh para penyihir. Dan karena tidak ingin membuat para siluman itu bersatu dengan para manusia, penyihir paling kuat membuat dunia lain untuk ditinggali para siluman itu. Namun seiring berjalannya waktu penghalang yang membatasi dunia manusia dan dunia siluman semakin tipis dan itu membuat para siluman bisa menembus dunia manusia dan bahkan berbaur dengan manusia.

"Kau datang juga Jaem, aku lama tidak melihat mu ke tempat ini" ucap Sunghoon yang merupakan Raja dari bagian Timur dan dikutuk menjadi siluman harimau.

"Warna matamu berubah menjadi hitam, apa ada hal yang menarik akhir-akhir ini?" Chan, Raja dari bagian Barat dan dikutuk menjadi kelelawar, menggoda Jaemin.

"Apa jangan-jangan kau ada hiburan baru? Apakah dia manusia dan kau jatuh cinta dengannya?" tebak Haruto, Raja dari bagian Tenggara dan dikutuk menjadi siluman burung gagak.

"Yang benar saja? Berhentilah mengatakan hal bodoh. Aku hanya bermain-main dengan manusia. Aku hanya memanfaatkan nya untuk melepaskan ku dari kutukan ini" jawab Jaemin datar yang membuat sahabat-sahabat terdekatnya dari kerajaan tetangga menyeringai.

"Mata-mata ku memberitahu itu adalah reinkarnasi dari anak penyihir yang mengutuk mu dulu, jadi sekarang kau ingin membalas dendam lewat anaknya?" Sunghoon menyeringai.

"Apakah aku harus memberitahu semuanya kepadamu?" Jaemin bertanya dingin.

"Kau jahat sekali, tuan tampan. Kau tidak ingin dia meninggalkan mu tapi kau tidak mencintainya. Dia pasti-"

"Aku hanya ingin menguasainya. Jika dia jatuh cinta itu bukan salahku" ucap Jaemin dingin.
















TBC.................................................

See You

Salam hangat dari Semenya Jisung

- Ria

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Black Mamba 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang