Chap 17

1.8K 217 31
                                    

Heechul memandang sendu foto cucu tercintanya -Jisung- yang beberapa hari ini pergi meninggalkan nya. Bibirnya berulang kali memanggil pelan nama Jisung berharap Jisung datang menemuinya dan kembali padanya.

Leeteuk sendiri pergi ke suatu tempat dan sedang berusaha mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah besar yang harus dihadapi cucu mereka itu. Awalnya mereka ingin pergi berdua namun karena tempat yang dituju itu cukup berbahaya akhirnya Leeteuk memutuskan untuk Heechul kembali saja ke rumah mereka dan menunggu dirinya kembali. Heechul pun menyetujuinya dan kembali, namun untaian harapan selalu ia ucapkan agar Leeteuk berhasil.

Tujuan ini semua adalah mengembalikan apa yang seharusnya dikembalikan dan berusaha membatalkan apa yang seharusnya tidak terjadi. Perjanjian adalah perjanjian. Bagaimanapun perjanjian harus ditepati. Tetapi untuk tujuan ke depannya berhak bagi mereka yang merasa berat dengan tujuan dari perjanjian itu untuk menghentikannya.

Heechul tahu dan bahkan sangat tahu dimana Jisung berada sekarang. Oleh karena itu ia tidak berteriak mencarinya. Jisung mungkin saja tersenyum sekarang atau mungkin juga sedang menangis ketakutan, tetapi Heechul yakin Jisung akan baik-baik saja.

Ditengah rasa kerinduan Heechul yang mendalam pada sang cucu yang tengah berada di suatu tempat, tiba-tiba saja hal yang mengejutkan terjadi. Angin kencang muncul tiba-tiba dan teriakan warga yang tengah panik terdengar yang sontak membuat Heechul terperanjat. Langsung saja ia berlari keluar dari rumahnya dan sesaat kemudian melebarkan mata karena melihat begitu hebatnya angin itu.

Desa Kwangya benar-benar digoncang hebat. Pepohonan terus bergoyang dan beberapa nya tumbang menimpa rumah-rumah warga. Langit malam yang awalnya dihiasi bintang-bintang kini ditutupi dengan asap kabut yang sangat tebal. Bulan pun kini berubah warna semerah darah. Heechul terpaku di tempatnya berdiri, tubuhnya bergetar melihat apa yang tengah terjadi sekarang. Pikiran nya hanya tertuju pada satu nama dan itu adalah Jisung.

"Jangan lakukan apapun yang akan membuat mu menyesalinya, Jisung. Ku mohon jangan lakukan apapun"










Di tempat lain, Baekhyun tengah merasakan goncangan hebat dalam dirinya. Pikiran nya hanya tertuju pada buah hatinya yang tengah menjalankan KKN di desa Kwangya yang beberapa hari ini kontaknya tidak bisa dihubungi.

Baekhyun berusaha berpikir positif. Pikir nya, kemungkinan besar masalah nya karena terkendala sinyal mengingat desa itu adalah desa yang tidak ingin terlalu membuka diri terhadap perkembangan zaman. Namun bagaimanapun naluri sebagai orang tua sulit untuk dibohongi kalau ia khawatir dengan anak semata wayangnya itu. Ditambah lagi kedatangan dari perempuan aneh itu waktu itu membuat Baekhyun sulit untuk tenang.

"Semua akan baik-baik saja" Baekhyun berucap pada dirinya sendiri dengan harapan itu akan membuatnya sedikit tenang. Chanyeol malam ini tidak ada untuk menemaninya mengingat banyak urusan perusahaan yang harus Chanyeol tangani.

Hawa sekitarnya sangat tidak nyaman membuat Baekhyun berulang kali mengusap kedua lengannya karena bergidik. Entah kenapa juga malam ini perasaannya sangat gelisah seolah ada suatu masalah besar yang terjadi.

"Aku memang salah membiarkan Jisung kembali kesana. Tetapi bagaimanapun kau juga pasti bisa menemukannya. Aku tidak peduli apa tujuan dari perjanjian itu, aku hanya ingin anakku bisa pulang dengan selamat. Bisakah kau kabulkan itu?" Baekhyun memandang jauh di depannya,  berharap sang black mamba mendengar ucapannya.










Jaemin tersenyum lebar. Ia begitu memuja sosok yang kini berada dibawahnya. Paras nya yang begitu manis membuat Jaemin rela menunggu begitu lama untuk bisa membawanya ke kerajaannya.

Black Mamba 🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang