Chapter 19 - end

1.1K 96 4
                                    

Summer, 2016.

Irene memijit pelipisnya setelah semua orang keluar dari ruangan meeting. Rapat evaluasi memasuki quarter selanjutnya selalu menguras tenaga dan pikirannya.

"Habis ini lo fokus persiapan pernikahan lo aja." Kata Joy yang tiba-tiba menghampirinya. "Take your time, you know."

Pernikahan.

Irene tidak menyangka hubungannya dengan Wendy sudah sejauh ini. Wendy bukan lagi brand ambassador produk milik perusahaannya. Dirinya menjauhkan Wendy dari semua pekerjaan miliknya setelah mereka mengumumkan hubungan mereka.

Irene harus menambahkan penjagaan ekstra buat dirinya dan Wendy. Wendy terutama.

Orang-orang menjadi lebih ingin tau dengan hubungan mereka. Bahkan dirinya keluar kantor pun biasanya ada paparazzi yang mengikutinya.

Irene memasuki unit apartment miliknya disambut aroma masakan dari dapur. Irene langsung tersenyum ketika melihat Wendy sedang memasak.

"Seungwan, kalau kamu capek gak usah nyiapin aku makan malam." Kata Irene sambil memeluk Wendy dari belakang. "Kamu bisa minta ke pelayan aku. Kamu kan banyak kerjaan hari ini."

"Sssh. Aku mau masakin kamu kok. Pelayan kamu aku suruh balik trus kesini lagi besok siang. Cepat sana mandi dulu trus kita makan depan TV. Udah lama kita gak nonton film bareng."

💙

Kini mereka bermalas-malasan di sofa ruang tengah. Wendy memainkan jari-jemari Irene. Kebiasaannya yang tidak pernah hilang. Irene tersenyum melihat itu lalu mengecup pelipis Wendy.

"Besok mumpung weekend kamu mau survey venue? Ke tempat yang kamu pernah bilang itu. Ntar aku booking biar gak ada pengunjung lain selain kita."

Wendy mengeratkan pelukannya pada Irene dan menyembunyikan wajahnya di leher Irene. "Kamu kalau masih sibuk urusan kantor, pernikahan kita tidak perlu dalam waktu dekat ini, Hyun."

"Aku mau ambil cuti. Joy juga yang nyaranin."

Irene kembali fokus dengan film di depannya.

"Jangan karena aku-"

Irene langsung memotong ucapan Wendy dengan mengecup bibirnya. "Kamu udah bilang gitu berkali-kali. Son Seungwan, kamu gak pernah nyusahin aku."

"Kamu mau aku buatin brownies?"

"Is this your bribe?" Tanya Irene sambil tertawa melihat pipi Wendy yang sudah bersemu merah.

"Aku emang pengen buat brownies kok!" Kata Wendy sambil berdiri dan langsung menuju dapur.

Irene melihat itu hanya tertawa sambil menyusul Wendy ke dapur. "Aku bantu."

💖

Ryunique.

Irene menaruh tangannya di pinggang Wendy. Dia sadar orang-orang di restoran itu memperhatikan mereka sekarang. "Joohyun, aku jalan duluan aja." Bisik Wendy. Irene tidak menghiraukan itu dan menarik Wendy agar lebih dekat dengannya.

"Orang-orang memperhatikanmu." Kata Irene ketika mereka tiba di lift. "Kamu sepertinya jangan banyak tersenyum di depan orang-orang. Everyone really likes you."

Wendy yang mendengar itu hanya tertawa, "Kamu masih cemburu? Everyone in this country knows that we are getting married, Joohyun."

"Terlebih karena mereka tau kalau kita bakal menikah." Kata Irene dengan sedikit memanyunkan bibirnya.

Wendy yang melihat itu hanya tertawa dan menyatukan jari-jemari mereka. "Kamu tuh suka gak sadar diri. Remember that you're the famous CEO Bae?" Tanya Wendy sambil merapikan rambut Irene.

Irene hanya mencium bibir Wendy setelah itu.

💙

"Apa kamu tidak berlebihan menyewa satu tempat rooftop seperti ini?"

"Just in case. Aku tau disini keamanannya ketat dan tidak boleh ambil foto sembarangan. But, just in case, kita tidak pernah tau."

Irene melihat Wendy hanya mengangguk dan menyeruput minumannya. "Kamu masih ingat dulu kita makan disini?" Tanya Irene.

"Of course." Kata Wendy sambil tersenyum. "Pas itu kita baru tukeran nomor. Aku gak pernah nyangka kita bakal sejauh ini."

Irene meraih tangan Wendy dan mengecupnya. "Aku harus berterimakasih sama Joy seumur hidupku. Dia yang mengusulkan seorang Wendy Shon menjadi brand ambassador."

Wendy tertawa kecil, "Kamu jangan galak lagi ke Joy."

Irene berdiri dan mengulurkan tangannya ketika mendengar lagu yang terputar, "Babe, dance with me?"

Wendy langsung menerima uluran tangannya dan mengalungkan tangannya di leher Irene. Irene memegang kedua pinggang Wendy dan menariknya agar lebih mendekat.

"You don't understand how happy I am with you. You're really the light in my darkness."

"I understand. Aku juga merasakan itu kalau sama kamu, Hyun." Kata Wendy sambil mengecup bibir Irene.

"Aku mau punya anak sama kamu."

Wendy tertawa, "Kenapa tiba-tiba mikirin anak sih?"

"Isn't it cute if there's mini-you or mini-me?"

"I want that too."

Irene tersenyum dan mencium Wendy. "Kalau kamu mau fokus karir dulu tidak masalah. Aku bisa menunggu."

"I love you, Hyun."

"I love you too, Seungwan." Kata Irene lalu melumat bibir Wendy.

💙💖



Thank you for reading my stories!

Setelah ini bakal ada bonus chapter dan CEO Bae x Soloist Wendy selesai 😊

among the darkness, there is you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang