Chapter 20 - bonus

1.4K 94 7
                                    

Autumn, 2021.

Seungwan terbangun ketika merasakan terik matahari mulai memasuki kamar penthouse milik mereka. Seungwan mengerjapkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya yang ada di kamarnya itu.

Dia merasakan tubuhnya masih sangat lelah setelah kegiatan tadi malam. Seungwan kemudian menatap Joohyun yang masih tertidur dalam pelukannya. Hal itu membuat Seungwan tersenyum.

Seungwan menyelipkan rambut Joohyun yang menutupi wajahnya ke belakang telinga. Akhir-akhir ini dirinya jarang terbangun dengan Joohyun berada di sisinya.

Joohyun sibuk dengan urusan bisnis yang mengharuskannya bangun lebih pagi atau pun Seungwan yang ada jadwal harus meninggalkan penthouse sebelum Joohyun terbangun.

Seungwan mengurangi kegiatan promosinya. Semenjak ada Rosie dirinya mengurangi seluruh kegiatannya sebagai artis.

Seungwan lagi-lagi tersenyum mengingat kejadian 3 tahun lalu ketika Joohyun datang ke rumah sakit masih menggunakan pakaian formalnya. Waktu itu Joohyun sedang menghadiri acara seminar yang ditampilkan stasiun televisi saat dirinya mendapat kabar Seungwan akan melahirkan. Joohyun tiba-tiba izin keluar ruangan dengan panik dan mengumumkan istrinya akan melahirkan. Tentu saja hal itu membuat heboh dan menjadi hot topic untuk waktu yang lama.

Seungwan mengelus pipi Joohyun dengan lembut. Dirinya sangat bangga memiliki Joohyun. Seungwan mendekatkan dirinya pada Joohyun dan tidak sengaja meringis karena beberapa bagian tubuhnya masih nyeri karena kegiatan tadi malam.

Damn, Seungwan sampai tidak bisa menghitung berapa kali dia mencapai orgasmenya tadi malam. Mengingat itu pipi Seungwan sekarang memanas karena malu.

Entah apa yang dipikirkan Seungwan tadi malam, tapi pas dia membiarkan Joohyun untuk menemani Rosie sampai tertidur, dirinya bersiap diri di kamar sambil menggunakan lingerie miliknya. Seungwan tau dirinya menggunakan pakaian minim selalu menjadi kelemahan Joohyun. Apalagi menggunakan lingerie yang dia beli diam-diam tanpa sepengetahuan Joohyun.

Seungwan tertawa kecil. Bisa-bisanya dia kepikiran melakukan sesuatu seperti tadi malam. Seungwan kembali memperhatikan Joohyun yang masih tertidur pulas dengan tubuh polosnya itu.

Istrinya itu sangat cantik. Seungwan tidak mengerti kenapa Joohyun selalu insecure atau merasa cemburu. Apa dia tidak melihat dirinya sendiri?

Seungwan kemudian mengecup bibir Joohyun sambil mengelus pipinya.

"Babe?" Tanya Joohyun sambil membuka matanya secara perlahan.

"Hm?" Gumam Seungwan sambil tersenyum merasakan Joohyun mengeratkan pelukannya.

"Tidur lagi. Kita baru tidur sebentar."

"Aku udah gak ngantuk, Hyun."

"Kamu daritadi udah bangun?"

"Iya." Kata Seungwan lalu mengecup bibir Joohyun. "Good morning, Hyun."

Seungwan kembali meringis ketika ingin mendekatkan dirinya pada Joohyun. Padahal jarak antara mereka sudah sangat minim.

Mendengar itu Joohyun langsung terduduk memperhatikan Seungwan. "Babe, are you okay?" Tanya Joohyun dengan khawatir.

"I'm okay. It's just... kita sudah lama tidak melakukannya." Kata Seungwan malu-malu. "Kamu tiduran sini lagi aku pengen peluk."

Joohyun langsung memeluk Seungwan dan beberapa kali mengecup wajahnya. "Sorry. Habis ini aku cuti. Biar kita bisa liburan."

Seungwan hanya mengangguk dan mengambil tangan Joohyun kemudian memainkan jari-jemari Joohyun. Hal yang selalu menjadi favoritnya.

"Kamu mau aku buatin sesuatu?"

"Nanti aja, Hyun." Kata Seungwan sambil mengecup bibir Johyun.

"I love you, Seungwan."

Seungwan mencium Joohyun dengan lebih lama. "Love you too, Hyun."

Joohyun kembali melumat bibir Seungwan. Tangan Joohyun terus mengusap tubuh Seungwan dengan lembut. Desahan keluar dari mulut Seungwan ketika Joohyun menyentuh payudaranya.

"H-hyun."

Ciuman Joohyun pindah ke lehernya. Tubuh Joohyun kini berada di atasnya. Seungwan mulai melupakan nyeri di tubuhnya.

Joohyun terus menciumnya dan memijit lembut tubuh Seungwan memberikan kenikmatan yang selalu dia suka.

Seungwan menangkup wajah Joohyun memaksanya untuk mencium bibirnya. "I want you, Hyun."

Seungwan bisa melihat Joohyun tersenyum sebelum tangannya bergerak ke bawah dan pelan-pelan memasukkan jarinya.

"As you wish, babe."

💙💖

This is the first chapter with Wendy's POV.

Chapter ini lanjut ke cerita one shot [M] home. Di work aku yg WENRENE

🥰

among the darkness, there is you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang